Berita Sulut
Harga Rica di Manado 'Sangat Pedas', Stok dari Gorontalo Kurang dan Dampak Musim Hujan
Mahalnya harga komoditas cabai rawit (Rica) di Kota Manado diakibatkan belum kembali normalnya pasokan dari sentra produksi dan faktor cuaca
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: David_Kusuma
Pedasnya harga rica ini membuat pelaku usaha rumah makan dan ibu-ibu rumah tangga menjerit.
Youla Kukus, pemilik warung makan tinutuan di Bahu lingkungan 3, Kecamatan Malalayang Manado terpaksa membeli separuh dari biasa yang dibelinya.
"Mahal sekali. 90 (ribu) per kilo. Beli setengah kilogram saja karena orang makan tinutuan harus ada dabu-dabu sambal," ujar pemilik Warung Tinu Mikha ini.
Baca juga: Malam Ini Ada Bulan Purnama Salju, Jangan Lewatkan Super Snow Moon, Videonya Viral
Baca juga: Sasar Penikmat Musik Premium Sharp Luncurkan Active Speaker Kualitas Suara High Definition
Youla bilang, ia terpaksa sedikit mengurangi jumlah rica uang dipakai untuk sambal.
"Kalau tidak pedis, tidak sedap. Pembeli biasanya komplain," katanya.
Senada, Marselina Lantang, warga Malalayang I mengeluhkan harga rica yang sangat mahal.

"Mau gimana lagi. Mahal tapi harus beli. Kemarin beli seperempat kilo saja," kata ibu rumah tangga ini sambil menyebut nama swalayan.
Ia berharap, harga bisa segera turun dan kembali normal.
Katanya, dengan harga rica yang mahal, memberi pengeluaran tambahan.
"Apalagi ini masih pandemi Covid-19," ujar ibu satu anak ini.(ndo)
Baca juga: Masih Ingat Leony Trio Kwek-kwek? Dulu Feminim, Sekarang Tomboi Dan tak Mau Menikah
Baca juga: Paspampres Tetap Kawal Gibran dan Bobby Meski Jabat Kepala Daerah, Suami Istri Dapat Pengawalan
Baca juga: Intip Cantiknya Selvi Ananda Pakai Kebaya Merah, Dampingi Gibran di Pelantikan Kepala Daerah Solo
YOUTUBE TRIBUN MANADO: