Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Demokrat

SBY Tegas Beri Peringatan: 'Bagi Orang Luar yang Berambisi Merebut, Partai Demokrat Not For Sale'

SBY menegaskan, partai yang didirikannya itu tidak untuk diperjualbelikan. Not for sale.

Editor: Frandi Piring
Tribunnews/JEPRIMA
SBY. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Setelah Partai Demokrat diterpa isu penggilingan kekuasaan, Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) memberi peringatan keras.

Peringatan tersebut ditujukan bagi pihak-pihak yang ingin mengambil alih kepemimpinan di Partai Demokrat.

Dengan tegas seruhkan bahwa Demokrat bukanlah barang dagangan.

Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat akan memberikan konferensi pers terkait tudingan oercakapan telepon dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Dalam keterangannya, SBY membenarkan bahwa benar adanya percakapan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin namun tidak ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kabar penyadapan pembicaraan telepon dirinya dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin.
Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) saat akan memberikan konferensi pers terkait tudingan oercakapan telepon dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin di Wisma Proklamasi, Jakarta, Rabu (1/2/2017). Dalam keterangannya, SBY membenarkan bahwa benar adanya percakapan dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin namun tidak ada kaitannya dengan kasus penistaan agama yang menjerat Gubernur nonaktif DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok dan meminta aparat penegak hukum untuk mengusut kabar penyadapan pembicaraan telepon dirinya dengan Ketua MUI Ma'ruf Amin. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

SBY menegaskan, partai yang didirikannya itu tidak untuk diperjualbelikan.

"Bagi orang luar yang punya ambisi untuk merebut dan membeli Partai Demokrat, saya katakan dengan tegas dan jelas,

Partai Demokrat Not for sale, partai kami bukan untuk diperjualbelikan," kata SBY dalam video yang dirilis pada Rabu (24/2/2021).

SBY mengatakan, meskipun bukan partai yang kaya raya dari segi materi,

Demokrat tidak tergiur dengan uang sebesar apapun.

Dalam video arahan kepada para pemimpin dan kader Partai Demokrat itu,

SBY mulanya bercerita soal adanya Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat (GPK-PD) yang disebutnya bak halilintar di siang bolong.

Pasalnya, menurut SBY, pada awal 2021 ini Partai Demokrat tengah berjuang dengan damai, konstitusional,

serta tengah mendapat dukungan dari masyarakat.

"Ketika di bawah kepemimpinan AHY (Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono),

dukungan rakyat terhadap Partai Demokrat terus meningkat,

bagai halilintar di siang bolong ada gerakan dan pemufakatan jahat untuk merusak Partai Demokrat," kata SBY.

SBY menilai, gerakan tersebut ingin mendongkel dan merebut kepemimpinan partai

yang sah kemudian menggantinya dengan orang lain yang bukan kader Partai Demokrat.

"Kalau gerakan ini berhasil, karena ada yang ingin membeli partai kita

dan kemudian ada fasilitatornya, partai kita bisa mengalami kegelapan," ujar SBY.

SBY pun berpendapat, apabila gerakan itu berhasil, demokrasi Indonesia berada dalam krisis besar.

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan meninggalkan ruangan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat
Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (kiri) berjalan meninggalkan ruangan usai Kongres V Partai Demokrat di Jakarta, Minggu (15/3/2020). Dalam kongres tersebut, Agus Harimurti Yudhoyono terpilih secara aklamasi menjadi Ketua Umum Partai Demokrat periode 2020-2025 menggantikan Susilo Bambang Yudhoyono yang selanjutnya menjadi Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat (antara)

Sebab, partai yang sudah dibangun dan dibina selama puluhan tahun dapat direbut

dan diambil alih begitu saja dengan uang dan kekuasaan.

"Kalau ini terjadi, negara kita seperti hidup di hutan rimba,

yang kuat menang, yang lemah kalah, salah-benar nomor dua.

Hal begitu tentu sangat mencederai rasa keadilan.

Kalau keadilan diinjak-injak, jangan harapkan ada kedamaian, no justice no peace," kata SBY.

Upaya kudeta di Partai Demokrat ini pertama kali diungkap oleh Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhyono.

Agus saat itu menyebut ada gerakan yang ingin merebut kepemimpinan di Partai Demokrat dengan menyelenggarakan kongres luar biasa.

Gerakan itu hendak menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024 mendatang.

Pihak Partai Demokrat menyebut gerakan itu melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko serta sejumlah kader

dan mantan kader Partai Demokrat Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Moeldoko telah membantah tudingan tersebut.

Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.

(Kompas.com)

Tautan:

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/24/18550121/sby-bagi-yang-ingin-merebut-dan-membeli-partai-demokrat-not-for-sale?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved