Sulawesi Utara
Kemendag Kembali Jalin Kerja Sama dengan Perhotelan dan Perbankan, Dorong Pemberdayaan UMKM
Kementerian Perdagangan kembali menandatangani perjanjian kerja sama untuk mendorong pemberdayaan UMKM.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Alexander Pattyranie
Manado, TRIBUNMANADO.CO.ID – Kementerian Perdagangan kembali menandatangani perjanjian
kerja sama untuk mendorong pemberdayaan UMKM dengan grup perhotelan Accor PT AAPC Indonesia,
PT BNI (Persero) dan Pemprov Sulut.
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: Akibat Radiasi Smartphone Bocah 12 Tahun di Subang Tewas, Dokter : Alami Gangguan Syaraf
Baca juga: Kecelakaan Maut Pukul 10.00 WIB, Dua Orang Tewas Ditabrak, Sopir Ngantuk hingga Mobilnya Salah Jalur
Baca juga: Sosok Dokter Bobby, Dosen di Politeknik Mojosongo , 2 Anaknya Hilang Sejak Sepekan, Diduga Diculik
TONTON JUGA :
Penandatanganan disaksikan Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga di Novotel Manado,
Sulawesi Utara ( Sulut), Kamis (25/2/2021).
Penandatanganan perjanjian kerja sama dilakukan Direktur Penggunaan dan Pemasaran Produk Dalam
Negeri Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan, Ida Rustini;
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulut, Edwin Kindangen; Head of Region BNI Manado,
Koko Prawira Butar Butar yang diwakili Head of Network and Services, Ferry Sinaga serta Senior Vice
President PT AAPC Indonesia Adi Satria yang diwakili Key Account Director, Corporate Sales Accor
Indonesia, Helmy Kurniawan.
Pada penandatanganan kerja sama ini, UMKM akan menjadi penyedia kebutuhan hotel.
Selain itu, sebagai dukungan dalam mempromosikan produk UMKM, hotel secara periodik
menyediakan ruang pamer di area yang strategis.
Wamendag RI, Jerry Sambuaga mengatakan, kegiatan ini menunjukkan, Kemendag bersinergi
dengan pemerintah daerah dan pelaku usaha dalam memberikan keberpihakan kepada UMKM.
"Hal ini karena UMKM merupakan landasan dari perekonomian Indonesia dan sebagai penggerak
sektor perdagangan,” ungkap Sambuaga.
Ia berharap, masyarakat semakin bangga dengan produk buatan Indonesia karena memiliki
produk yang berkualitas dan berpotensi ekspor.
“Menjadi kebanggaan bersama jika produk UMKM dapat menembus pasar ekspor.
Hal ini sesuai dengan arahan Presiden RI Joko Widodo untuk meningkatkan ekspor nasional.
Salah satunya, dengan mengindentifikasi produk potensial, terutama produk-produk UMKM,” ujarnya.
Dalam laporannya, Ida menyampaikan, kegiatan ini merupakan tindak lanjut gerakan nasional
Bangga Buatan Indonesia.
Terutama untuk mendorong peningkatan konsumsi penggunaan produk dalam negeri,
khususnya produk-produk yang dihasilkan UMKM.
Katanya, kerja sama serupa telah dilakukan di enam provinsi yaitu Jawa Tengah,
Yogyakarta, Jawa Timur, Bali, Kalimantan Timur, dan Jawa Barat.
"Untuk 2021 kerja sama dimulai dari Sulawesi Utara," jelasnya.
Kemendag, lanjut Ida, akan membentuk tim untuk mengevaluasi pelaksanaan perjanjian
kerja sama setiap empat bulan sekali.
Berdasarkan pelaksanaan enam kerja sama yang dilakukan sebelumnya,
nilai kontrak hotel dengan UMKM mencapai Rp 492,803 juta per bulan dengan jumlah
seluruh kontrak selama satu tahun mencapai Rp 5,9 miliar.
Sementara penyaluran kredit BNI kepada UMKM senilai Rp 3,37 miliar.
“Hal ini merupakan langkah nyata dalam upaya memberikan kepastian untuk memproduksi dan
memasarkan produk UMKM secara berkelanjutan. Diharapkan kebutuhan hotel atas produk UMKM ke
depan dapat terus ditingkatkan,” ujar Ida.
Edwin Kindangen menambahkan, Pemprov Sulut menjadikan pengembangan UMKM sebagai program prioritas.
Penandatanganan kerja sama ini merupakan langkah strategis dalam pengembangan UMKM.
"Diharapkan melalui kegiatan ini dapat menggairahkan UMKM Sulawesi Utara,” jelasnya.
Sementara, CEO Accor Southeast Asia, Japan, South Korea Garth Simmons di lokasi terpisah
menyampaikan rasa hormatnya karena dapat terus mendukung Pemerintah Indonesia dan
para pelaku UMKM selama masa pandemi.
“Kami siap untuk mempromosikan dan memanfaatkan produk UMKM yang telah dikurasi
di Sulawesi Utara serta provinsi-provinsi lain sebelumnya,” ungkapnya.
Head of Network and Services, Ferry Sinaga menjelaskan, di era digital BNI
berperan dalam pengembangan digitalisasi pembayaran, konsultan usaha dan penyaluran pembiayaan
UMKM, serta pengembangan bisnis rintisan melalui Agen46.
BNI telah mendukung digitalisasi pembayaran ritel melalui EDC merchant, QR Code Payment,
serta e–Retribusi di pasar rakyat.
Digitalisasi pembayaran ini turut mendukung protokol Covid-19 yang mengurangi kontak fisik antara
pembeli dan penjual.
“Sebagai dukungan BNI terhadap program pengembangan UMKM di Sulut, BNI menyerahkan
KUR Ritel kepada dua pelaku UMKM masing-masing sebesar Rp 500
juta," ujarnya.
"Kegiatan ini merupakan bagian dari program BUMN bangkitkan UMKM, yang menitikberatkan
pada pengembangan sektor UMKM di Sulut,” ujar Ferry.
(Tribunmanado.co.id/Fernando Lumowa)
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: Pasturi Ini Punya 16 Anak, Menikah saat Belia, Sang Istri Mengaku Sebenarnya Hanya Ingin 2 Saja
Baca juga: Tangis Asisten Rumah Tangga Pecah Pikirkan Nyawa Ashanty: Ngaak Bisa Dibayangkan
Baca juga: Keluarga dan Orangtua Ashanty Bukan Orang Sembarangan, Istri Anang Lahir dari Keluarga Ternama
TONTON JUGA :