Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir DKI Jakarta

Anies Baswedan Ungkap Penyebab Banjir DKI Jakarta: Ada Penambahan Debit Air dari Jawa Barat

Menurut Anies, Kali Krukut meluap karena mengalami penambahan debit air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat.

Editor: Ventrico Nonutu
Bayu Indra Permana/Tribunnews.com
Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan saat datang ke pintu air Manggarai. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Sebagian wilayah DKI Jakarta terendam banjir, Sabtu (20/2/2021).

Gubernur Anies Baswedan pun mengatakan bahwa hal ini disebabkan adanya kiriman air dari Depok, Jawa Barat.

Menurutnya air masuk ke Jakarta melalui Kali Krukut.

Baca juga: Peringatan Dini BMKG Besok Senin 22 Februari 2021, Ini 27 Wilayah yang Potensi Cuaca Ekstrem

Baca juga: Jakarta Dilanda Banjir, Janji Anies Baswedan Dipertanyakan, PDIP: Pak Anies Tidak Melakukan Apa-apa

Hal itu disampaikan Anies kepada wartawan usai memantau banjir di kawasan Jalan Sudirman, dekat Pintu Air Sudirman Atmaja, Jakarta Pusat, Sabtu sore sebagaimana dikutip dari https://ppid.jakarta.go.id.

Anies menyatakan, penyebab banjir di sisi Jalan Sudirman dikarenakan luapan dari Kali Krukut.

Aliran Kali Krukut juga meluap di Jalan Kemang Raya, Jalan Widya Chandra, serta Jalan Tendean.

Menurut Anies, Kali Krukut meluap karena mengalami penambahan debit air dari hujan lokal dari kawasan Depok, Jawa Barat.

“Di hulunya terjadi curah hujan yang sangat tinggi tercatat 136 mm/hari. Kemudian lintas airnya melewati dua sungai, satu Kali Mampang dan dua Kali Krukut. Kedua aliran kali itu bertemu di belakang LIPI. Lalu mengalir ke Sudirman. Jadi saat ini adalah dampak dari air kiriman dari kawasan tengah sekitar Depok,” ujat Anies.

“Biasanya kalau hujannya di pegunungan (daerah Bogor) airnya akan lewat Kali Ciliwung, tapi kalau terjadinya hujan deras di kawasan tengah (sekitar Depok) maka lewat ke sungai aliran tengah, yakni kali Krukut ini,” tambahnya.

Anies megatakan, saat ini seluruh jajaran Pemprov DKI telah melakukan upaya untuk membersihkan sampah di aliran sungai.

Pemprov juga mengerahkan pompa mobile baik di kawasan Sudirman maupun di Kemang yang menjadi aliran Kali Krukut untuk selanjutnya dialirkan ke Kanal Banjir Barat (KBB). Namun, pemompaan itu harus menunggu karena KBB masih menampung air kiriman dari daerah hulu.

“Sesudah ini air akan mengalir ke Kanal Banjir Barat. Kanal Banjir Barat permukaan airnya masih tinggi. Karena air dari Sungai Ciliwung masih mengalir masuk ke kota. Jadi saat ini memang Jakarta sore ini, masih menerima aliran dari kawasan Selatan . Itu Depok maupun Puncak. Kalau itu sudah reda insya Allah lebih terkendali,” kata Anies.

Bandingkan Era Anies Baswedan dengan Jokowi dan Ahok dalam Penanganan Banjir, Bamus Betawi: Jauh

Penanganan banjir DKI Jakarta era Anies Baswedan dibanding-bandingkan dengan gubernur sebelumnya.

Era gubernur Anies Baswedan saat ini dianggap yang terbaik dalam penanganan banjir.

Hal ini diungkapkan oleh Badan Musyawarah (Bamus) Betawi, Rahmad HS.

Rahmad memuji penanganan banjir oleh Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswdan.

Tak hanya itu, Rahmad bahkan yakin betul penananganan banjir era Anies Baswedan terbaik dibandingkan dengan gubernur sebelumnya.

Hal itu diungkapkannya dalam kanal YouTube tvOneNews, Sabtu (20/2/2021).

Meski kini Jakarta terendam banjir, menurut Rahmad, curah hujan ekstremlah yang menjadi penyebab utama.

Ia pun menyinggung penanganan banjir era Anies yang disebutnya sangat detail.

"Kalau kita mau membandingkan curah hujan yang lalu dengan sekarang," terang Rahmad.

"Justru kita melihat semenjak ditangani Pak Anies sebagai gubernur, curah hujan yang begitu tinggi, area yang tergenang bisa kita lihat datanya."

"Tidak ada yang ekstrem."

Bahkan, Rahmad menilai banjir di Jakarta tak terlalu parah.

Pasalnya, dengan curah hujan yang ekstrem, menurutnya hanya sejumlah Rukun Warga (RW) yang terendam banjir.

"Hari ini curah hujan begitu tinggi tapi hanya 113 RW yang tergenang," sambungnya,

Lantas, ia membandingkan penanganan banjir di Jakarta di era Anies dengan Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Di era Anies lah, menurutnya, penanganan banjir terbaik di Jakarta.

"Dibandingkan dengan yang lalu-lalu, 2013, 2015 itu jauh," kata Rahmad.

"Sekarang kita bisa melihat sebelum banjir Jakarta kita sudah dihebohkan di Kalimantan Selatan, di Bandung, di Garut, dibarengi dengan longsor."

"Padahal curah hujannya tidak seekstrem di Jakarta."

"Jadi saya masih haqqul yaqin penanganan banjir di Jakarta masih the best," tukasnya.

Pernyataan Wagub DKI

Dalam kesempatan itu, Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria tanggapi persoalan tahunan di Ibu Kota, yakni terkait banjir.

Riza Patria mengatakan bahwa sejauh ini pemerintah DKI Jakarta bersama Gubernur Anies Baswedan telah melakukan beberapa langkah antisipasi untuk mengentaskan banjir.

Hanya saja menurutnya, persoalan banjir di Ibu Kota tidak bisa dengan mudah ditangani.

"Yang pertama kalau kita lihat di Jakarta sekarang trotoarnya sudah banyak yang baik," ujar Riza Patria.

"Di bawah trotoar itu dibangun got, drainase, kemudian juga ini tidak kurang 2.974 titik penambahan sumur resapan di Jakarta yang terus kita tingkatkan," jelasnya.

"Kemudian juga selain sumur resapan, drainase vertikal, gorong-gorong semua kita tingkatkan."

Politisi Partai Gerindra itu mengaku membutuhkan waktu yang tidak sebentar untuk bisa menyelesaikan persoalan banjir di Jakarta.

Pasalnya menurutnya faktor penyebab banjir di Jakarta tidak hanya dari Jakarta itu sendiri ataupun terkait masalah anggaran, melainkan juga akibat dari daerah-daerah sekitar, khususnya yang memiliki daratan lebih tinggi, seperti halnya Bogor.

"Pembangunan banjir ini tidak bisa diselesaikan dalam waktu 5-10 tahun ke depan, dengan uang Rp 50 triliun atau Rp 100 triliun sekalipun itu tidak bisa menyelesaikan banjir," kata Riza Patria.

"Kalau pun hari ini kita dikasih anggaran Rp 100 triliun, pertanyaanya apakah banjir akan hilang? Tidak bisa, perlu waktu dan proses."

"Karena pengendalian banjir ini tidak bisa diselesaikan oleh Jakarta sendiri, harus didukung oleh daerah-daerah sekitar," tegasnya.

Oleh sebab itu, selain menyelesaikan persoalan di Jakarta sebagai hilir, Riza Patria akan berkoordinasi dengan daerah sekitar, termasuk juga dengan pemerintah pusat untuk bersama-sama menyelesaikan masalah klasik tersebut.

"Kalau Jakarta terus kita perbaiki drainasenya, normalisasinya, sumur resapan, tapi kalau di hulu tidak diselesaikan itu tidak akan membantu," pungkasnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Anies: Banjir di Jakarta Dampak Air Kiriman dari Depok"

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/20/21265461/anies-banjir-di-jakarta-dampak-air-kiriman-dari-depok

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved