Bacaan Alkitab
Bacaan Alkitab Sabtu 20 Februari 2021, 1 Yohanes 1:10 : Merasa Diri Benar
"Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita."
TRIBUNMANADO.CO.ID - Meski telah nyata bahkan telah disaksikan oleh firman Tuhan bahwa sesungguhnya semua orang berdosa (Roma 3:23), namun ada saja orang yang merasa suci, tidak berdosa.
Banyak orang Kristen merasa diri benar dan tidak pernah salah.
Pembenaran diri sebagai upaya membela diri, dilakukan sebagai taktik jitu untuk menyangkali dosa yang kita lakukan.
Kita cenderung menyalahkan orang lain untuk membenarkan diri kita sebagai orang tanpa dosa atau tidak berdosa. Dosa kita bungkus dengan pembenaran sehingga seakan-akan kita benar-benar, benar dan tak berdosa. Merasa bem
Jika hal ini terjadi dalam diri kita, maka ketahuilah bahwa selain itu menambah dosa kita, hal itu sekaligus telah menghina Tuhan. Dengan menyangkal bahwa diri kita bukan orang berdosa dan merasa diri benar,
sesungguhnya kita telah menganggap Dia adalah pendusta.
Baca juga: JADWAL Liga Inggris, Liga Italia, Liga Spanyol dan Bundesliga, Live di Mola TV, NET TV & Bein Sports
Sebab, firman-Nya telah menyatakan bahwa semua orang berdosa. Dengan demikian, kita telah hidup di luar firman Tuhan.
Demikian firman Tuhan hari ini.
"Jika kita berkata, bahwa kita tidak ada berbuat dosa, maka kita membuat Dia menjadi pendusta dan firman-Nya tidak ada di dalam kita." (ay 10)
Ketika kita mengatakan atau menyatakan dengan cara apapun bahwa kita tidak berdosa, maka kita telah menganggap Allah adalah pendusta. Kita telah menyalahkan Dia yang adalah Sang Kebenaran.
Padahal jelas bahwa firman Allah adalah yah dan amin. Yakni semua orang telah berdosa.
Kalau kita tetap bertahan dalam keangkuhan hidup yang merasa diri benar, maka kebenaran tidak ada dalam kita. Kita telah jauh dari firman Tuhan. Kita telah hidup di luar firman dan di luar Tuhan. Itu berarti kita adalah sekutu iblis.
Sahabat Kristus, sebagai anak Tuhan, terkadang kita merasa diri kita paling rohani dibandingkan oleh orang lain.
Kita menjadi sombong rohani karena menganggap hidup kita yang paling benar sedangkan yang lain semua salah. Semua orang salah dan berdosa, kecuali diri kita.
Keegoisan, keserakahan dan kedegilan hati kita membuat kita selalu membenarkan diri, meski nyata-nyata kita telah salah.
Situasi dan kondisi tertentu juga memaksa kita untuk menyangkali dosa, bukan mengaku dosa. Kita tidak merasa bersalah, tapi lebih suka membenarkan diri.
Padahal jelas bahwa Allah mengasihi orang yang rendah hati, mengaku dosa dan bertobat, dari pada membenarkan diri dan menjadi angkuh di hadapan Tuhan dan manusia. Tuhan membenci dosa. Sebab upah dosa ialah maut.
Baca juga: Masih Ingat Alvy Xavier Anak Susi Pudjiastuti? Potret Tampannya Bikin Riuh, Alvy Malah Protes Ibunya
Allah ingin manusia meninggalkan dosanya agar menikmati kasih karunia-Nya.
Bukan saling menyalahkan dan atau saling melemparkan dosa. Itu tidak dikehendaki Allah.
Sebagai keluarga Kristen janganlah merasa diri benar, suci dan tidak berdosa, supaya kita tidak menganggap Tuhan sebagai pendusta dan dihukum Allah.
Tapi hiduplah rendah hati dan akuilah dosa kita di hadapan-Nya. Milikilah hati sebagai hamba.
Jauhi keegoisan dan keangkuhan. Jika kita mengaku dosa, Allah akan mengampuni dan memberkati kita dan keluarga secara luar biasa. Amin
Doa: Tuhan Yesus, ampuni dosa kami. Jauhi kami dari yang jahat dan berkatilah kehidupan kami senantiasa. Amin.(Jackried Maluenseng)