Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Nasional

Makan Hewan Hidup Ala TNI Dikritik Anggota DPR RI, Chrstina : Barbar Bahaya Untuk Prajurit

Pelatihan yang diberikan oleh TNI yang baru-baru ini mendapat sorotan adalah mengonsumsi daging hewan liar hidup-hidup.

Editor: Alpen Martinus
tribunnews
ilustrasi TNI makan ular 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Tentara Nasional Indonesia (TNI) memang dikenal tangguh dan bermental baja.

Namun untuk mendapatkan itu semua, harus melalui proses yang cukup berat, bahkan kadang latihan fisik yang diberikan hingga mencapai batas kemampuan manusia.

Mulai dari kemampuan bertempur hingga cara bertahan hidup jika kehabisan logistik di medan tempur.

Satu di antara cara untuk betahan hidup adalah memanfaatkan makanan yang disediakan oleh alam.

Pelatihan yang diberikan oleh TNI yang baru-baru ini mendapat sorotan adalah mengonsumsi daging hewan liar hidup-hidup.

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani angkat bicara soal People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) yang menyurati Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Baca juga: Sosok Wurry Estu Istri Muda Wapres Maruf Amin, Perawat Gigi Puskesmas, Sekarang Tinggal di Istana

Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani
Anggota Komisi I DPR RI Fraksi Golkar Christina Aryani (Dennis Destryawan/Tribunnews.com)

Diketahui, PETA meminta Prabowo untuk menghentikan latihan TNI yang melakukan praktik mengkonsumsi hewan liar secara hidup-hidup.

Christina yang baru mendengar hal ini mengaku akan mengkonfirmasikan hal ini dengan Prabowo dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR RI.

"Wah saya baru dengar berita ini, akan kami konfirmasi dengan Menhan dalam Raker mendatang," ujar Christina, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (18/2/2021).

Politikus Golkar itu turut menyayangkan apabila benar prajurit-prajurit TNI mengkonsumsi hewan liar secara hidup-hidup. Sebab hal itu membahayakan kesehatan.

Menurutnya kemungkinan para prajurit tertular zoonosis atau penyakit yang dapat ditularkan hewan ke manusia semakin membesar.

"Selain berbahaya menyebarluaskan zoonosis sehingga membahayakan kesehatan prajurit kita,

itu kesannya juga barbaric, jelas tidak sesuai dengan identitas bangsa kita," kata Christina.

Sebelumnya diberitakan, organisasi nirlaba yang menolak kekejaman terhadap hewan/binatang yaitu People for the Ethical Treatment of Animals (PETA) menyurati Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto.

Surat yang ditulis oleh Senior Vice President PETA Jason Baker itu meminta Prabowo untuk menghentikan latihan TNI yang melakukan praktik mengkonsumsi hewan liar secara hidup-hidup.

Dalam keterangan tertulis PETA, Kamis (18/2/2021), PETA merujuk kepada latihan TNI bernama Cobra Gold 2021 yang akan diselenggarakan di Thailand.

Halaman
12
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved