Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Partai Demokrat

AHY Sebut Hubungan Jokowi-SBY Cukup Baik, Kelompok Kudeta Masih Berupaya, Presiden Tidak Tahu

AHY mengatakan, memang ada pihak-pihak yang ingin memecah belah hubungan baik antara Jokowi dan SBY dengan menggulirkan isu kudeta di Partai Demokrat

Editor: Aldi Ponge
MUHAMMAD ADIMAJA
Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti memberikan keterangan pers di kantor DPP Partai Demokrat , Jakarta, Senin (1/2/2021). AHY menyampaikan adanya upaya pengambilalihan kepemimpinan Partai Demokrat secara paksa, di mana gerakan itu melibatkan pejabat penting pemerintahan, yang secara fungsional berada di dalam lingkaran kekuasaan terdekat dengan Presiden Joko Widodo. ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/wsj.( 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kabar adanya isu kudeta di Partai Demokrat maish terus berhembus.

Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) meyakini Gerakan Pengambilalihan Kepemimpinan Partai Demokrat masih terus berjalan.

Dia mengajak semua kader partainya untuk tidak menjadi pengkhianat.

AHY mengaku telah menyambangi dewan pimpinan cabang Partai Demokrat di sejumlah daerah setelah bergulirnya isu kudeta di Partai Demokrat.

Selain itu, AHY menyebut hubungan antara Presiden Joko Widodo dan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat sekaligus Presiden keenam RI, Susilo Bambang Yudhoyono ( SBY) cukup baik.

12 Aset Milik Rizky Febian dan Lina yang Dikuasai Teddy, Rumah Kos 32 Kamar hingga Toko Material

AHY mengatakan, memang ada pihak-pihak yang ingin memecah belah hubungan baik antara Jokowi dan SBY dengan menggulirkan isu kudeta di Partai Demokrat.

"Hubungan Pak SBY dan Pak Jokowi cukup baik, tetapi kelompok ini berusaha memecah belah hubungan yang telah terjalin dengan baik itu," kata AHY dalam pesannya kepada kader Demokrat, Rabu (17/2/2021).

Jokowi dan SBY
Jokowi dan SBY (Foto Istimewa/instagram Agus Harimurti Yudhoyono)

AHY pun mengaku telah mendapat sinyal bahwa Presiden Joko Widodo tidak tahu menahu dengan adanya Gerakan Pengambilalihan Kekuasaan Partai Demokrat (GPK-PD) yang diduga melibatkan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Saya sudah mendapatkan sinyal bahwa Bapak Presiden tidak tahu menahu tentang keterlibatan salah satu bawahannya itu. Ini hanya akal-akalan kelompok GPK-PD untuk menakut-nakuti para kader," kata AHY dalam pesan tersebut.

AHY mengatakan, ia masih terus memantau dan menerima laporan dari para kader terkait upaya kudeta di Partai Demokrat.

Menurut dia, awalnya para pelaku gerakan berusaha mempengaruhi para pemilik suara dengan mempengaruhi pengurus DPD dan DPC serta para mantan pengurus.

Lalu, kata AHY, para pelaku gerakan mengeklaim telah mengumpulkan puluhan bahkan ratusan suara untuk dapat menyelenggarakan kongres luar biasa (KLB) padahal hanya tipuan saja.

Kemudian, para pelaku gerakan menggunakan alasan KLB karena faktor internal. Padahal, AHY menegaskan, persoalan itu adalah persoalan eksternal.

"Yakni kelompok ini sangat menginginkan seseorang sebagai capres 2024 dengan jalan menjadi ketua umum PD melalui KLB," ujar AHY.

Sebelumnya, AHY menyebut ada sejumlah pihak yang hendak melengserkannya dari kursi ketua umum Partai Demokrat dengan menggelar KLB.

Beberapa pihak yang diduga terlibat ialah para mantan pengurus Demokrat yakni Darmizal, Marzuki Alie, Muhammad Nazaruddin, dan politisi aktif Demokrat Jhoni Alen Marbun.

Selain itu, AHY menyatakan, ada pejabat di lingkungan Istana Kepresidenan yang terlibat dalam upaya pelengserannya dengan menggulirkan isu KLB.

Pejabat yang dimaksud ialah Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko.

Moeldoko membantah tudingan tersebut. Ia mengaku tak punya hak untuk mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat karena bukan bagian dari internal partai.

AHY: Kelompok Kudeta Masih Berupaya Mereka Pakai Pola Kuno

Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia dalam peringatan HUT Ke-75 RI.
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menyampaikan pesan kepada rakyat Indonesia dalam peringatan HUT Ke-75 RI. (Istimewa)

Menurut AHY, pola yang dilakukan dalam melakukan kudeta kepemimpinan partai sangat kuno.

Pertama, berupaya mempengaruhi para pemilik suara, pengurus DPD dan DPC. Kemudian mempengaruhi mantan Pengurus yang kecewa, dan mengklaim bahwa itu merepresentasikan pemilik suara.

Kedua, berupaya mencoba mempengaruhi kader Partai Demokrat dengan mengklaim telah berhasil mengumpulkan suara sekian puluh bahkan sekian ratus suara. Padahal yang disampaikan itu hoax dan tipuan belaka.

Selanjutnya kelompok kudeta ini menggunakan alasan Kongres Luar Biasa (KLB) karena faktor internal, padahal persoalannya adalah eksternal.

Kelompok tersebut, sambung AHY, sangat menginginkan seseorang sebagai Capres 2024 dengan jalan menjadi Ketua Umum Partai Demokrat melalui KLB.

Mereka juga menyebar berita bohong bahwa Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merestui adanya KLB.

“Itu tidak benar. Hoax dan fitnah. Bapak SBY berada di belakang kita semua, para pemilik suara yang sah,” ujar AHY dalam keterangan tertulisnya, Rabu (17/2/2021).

AHY juga mengajak para kader untuk tetap solid. Sebagai Ketum dirinya paham persoalan yang terjadi di tubuh organisasi wajar terjadi, bahkan semua organisasi pasti punya masalah.

Tetapi untuk gerakan kudeta ini AHY mengaku masih bisa tangani dan pasti memiliki solusi.

Ia juga menginstuksikan Pimpinan dan pengurus DPP, Ketua DPD, DPC, PAC, ranting, para pimpinan dan anggota Fraksi Partai Demokrat di DPR, DPRD serta pimpinan dan pengurus Organisasi Sayap untuk mencegah serta menangkal gerakan kudeta kepemimpinan partai.

“Saya mengajak semua jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat. Dalam bentuk apapun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun. Sekali di cap pengkhianat, sulit untuk mengembalikan kepercayaan itu, seumur hidup kita,” ujar AHY.

Jangan Nodai Partai dengan Para Pengkhianat

AHY mengajak semua kader partainya untuk tidak menjadi pengkhianat.

Hal tersebut ia utarakan kepada seluruh kader untuk merespons adanya gerakan pengambilalihan kepemimpinan partai Demokrat (GPKPD).

"Saya mengajak semua: Jangan nodai partai yang kita cintai ini dengan para pengkhianat. Dalam bentuk apa pun, pengkhianat tidak bisa diterima kehadirannya di tengah organisasi manapun," kata Agus dalam keterangan tertulis, Rabu (17/2/2021).

Ia mengingatkan kepada seluruh kader, apabila seseorang menjadi pengkhianat, akan sulit bagi orang tersebut untuk mengembalikan kepercayaan seumur hidupnya.

Kendati demikian, AHY meyakini bahwa seluruh kader Demokrat bukanlah pengkhianat.

"Tetapi hal itu saja tidak cukup untuk membuat partai ini bangkit dan besar lagi," kata dia.

Oleh karena itu, ia sekaligus mengajak seluruh kader untuk melawan para pengkhianat partai.

AHY menyebut, melawan para pengkhianat merupakan bentuk dari seseorang yang berjiwa patriot, pembela kebenaran dan keadilan.

Hal itu dilakukan untuk menegakkan aturan dan hukum yang berlaku secara konstitusional.

"Untuk itu, saya instruksikan kepada segenap jajaran pimpinan dan pengurus serta seluruh kader Partai Demokrat di mana pun berada, mari kita lawan, cegah, tangkal, dan hadapi para pelaku GPK-PD dengan keberanian seorang Patriot," ucap AHY

 
Selain itu, AHY mengingatkan bahwa persoalan yang menimpa Demokrat bukanlah persoalan internal.

Ia menyadari internal partai tetap solid, tetapi pihak eksternal yang terlibat bukan sekadar berita hoaks.

"Karena telah dibuktikan dengan data dan fakta. Persoalan GPK-PD juga bukan hanya persoalan Ketum dan DPP PD semata, tetapi juga menyangkut kita semua," kata dia.

Awal Februari lalu, publik digemparkan dengan adanya gerakan yang ingin mengambil alih kepemimpinan Partai Demokrat.

Hal tersebut disampaikan langsung oleh AHY pada Senin (1/2/2021).

Ia menyebut, ada mantan kader dan kader Partai Demokrat yang terlibat dalam upaya mengambil alih posisi Ketua Umum Partai Demokrat secara paksa.

Adapun, gerakan mengambil alih posisi ketua umum Partai Demokrat itu disebut bertujuan untuk menjadikan Partai Demokrat sebagai kendaraan politik pada Pemilu 2024 mendatang.

AHY Berkeliling ke DPC-DPC Partai Demokrat, Pastikan Hubungan Baik

AHY mengatakan, safarinya ke sejumlah DPC itu bertujuan memastikan hubungan baik antara dewan pimpinan pusat ( DPP), dewan pimpinan daerah (DPD), dan dewan pimpinan cabang (DPC).

"Saya sejak hari ini sudah keliling kembali ke DPC-DPC di daerah-daerah untuk memastikan persoalan-persoalan antara hubungan DPP-DPD-DPC berjalan dengan baik," kaa AHY dalam pesannya kepada kader Demokrat, Rabu (17/2/2021).

Ia mengakui, seringkali kader-kader di tingkat DPC ingin bertemu dengannya untuk membahas persoalan mereka secara langsung.

Menurut dia, persoalan-persoalan yang terjadi di Partai Demokrat wajar terjadi karena semua organisasi pasti punya masalah.

Namun, AHY menegaskan, masalah-masalah itu bisa ditangani dan ada pasti ada solusinya.

Sebelumnya, mantan Ketua Komisi Pengawas Partai Demokrat Ahmad Yahya yang tergabung dalam Forum Pendiri dan Senior Partai Demokrat membeberkan keluhan sejumlah kader di daerah terkait kepemimpinan AHY.

Yahya menyebut para kader di daerah mengeluhkan adanya pungutan iuran dari DPP Partai Demokrat ke DPD dan DPC Partai Demokrat.

Menurut Yahya, hal tersebut sebelumnya tidak terjadi pada kepemimpinan para ketua umum sebelumnya.

Kemudian, menurut Yahya, para kader di daerah juga mengeluhkan soal janji DPP Partai Demokrat untuk membiayai operasional pilkada sebesar 50 persen yang tidak dilaksanakan.

"Sehingga mesin partai dalam mendukung pasangan calon tidak jalan dan tidak maksimal," kata Yahya, Selasa (2/2/2021).

Masih soal pilkada, Yahya menyebut, proses penentuan pasangan calon kepala daerah yang diusung Partai Demokrat kini ditarik ke DPP serta tidak memperhatikan usulan dan aspirasi daerah.

"Pada kepemimpinan ketua umum sebelumnya, yaitu Profesor Budhisantoso, Bapak Hadi Utomo almarhum, dan Bapak Anas Urbaningrum, diserahkan penuh kepada pengurus DPD dan DPC di daerahnya masing-masing," kata dia.

SUMBER:

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/18/07344481/ahy-hubungan-jokowi-sby-cukup-baik-tetapi-kelompok-ini-berusaha-memecah?page=all#page2

https://www.kompas.tv/article/147999/ahy-kelompok-kudeta-masih-berupaya-mereka-pakai-pola-kuno?page=all

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/18/07424571/ahy-jangan-nodai-partai-dengan-para-pengkhianat?page=all#page2

https://nasional.kompas.com/read/2021/02/18/08272331/ahy-berkeliling-ke-dpc-dpc-partai-demokrat-pastikan-hubungan-baik

Baca juga: Ramalan Zodiak Besok Jumat 19 Februari 2021, Sagitarius Banyak Hal akan Bergantung pada Bahu Anda

Baca juga: Gempa Bumi Tadi Tengah Malam Pukul 00.42 WIB, Tercatat BMKG Ini Lokasi dan Kekuatannya

Baca juga: Kecelakaan Maut, Satu Orang Tewas dan Satu Lainnya Luka Berat, Mobil Pikap Tabrak Truk Tronton

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved