Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Kepala BNN Sulut Brigjen Pol Victor Lasut Sebut Zat Adiktif Banyak Digunakan di Sulut

Narkotika didapati kesimputan 80 persen peredaran narkotika di kendalikan dari dalam Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Christian Wayongkere/Tribun Manado
Brigjen Pol Victor J Lasut MM Kepala BNN Provinsi Sulut 

Tidak seperti itu. Itu hanya sesaat, kalau kena akan sulit lepaskan diri.

Dari pengalam kami di Direktur Narkotika BNNP ada yang sudah rehabilitasi tapi masih kembali konsumsi Narkotika," kata dia.

Diresnarkoba Polda Sulut tahun 2008 - 2010 ini menambahkan, narkotika kini sudah menyasar hingga ke obat batuk, lem dan hirup bensin atau tiner.

Pihaknya saat ini menangani tiga kasus (tiga orang), yang tingkatannya sudah akut atau ketergantungan dengan benda-benda di atas.

Menurutnya, untuk kasus ini pihaknya tersandung kendala.

Karena cikal bakal pengguna narkoba di Sulut seperti ngelem, dan obat batuk tidak ada dalam aturan karena itu juga masuk bahan zat adiktif.

Dalam sepekan pihaknya bisa ambil 50 anak sampai remaja, dibawa ke tempat rehabilitasi karena masalah ini.

Terkait dengan itu, pihaknya sudah dilaporkan ke Gubernur Sulut Olly Dondokambey agar dibuatkan peraturan daerah (perda).

"Yang beli lem kalau anak-anak tidak boleh, harus orang tua atau sudah SMA beli lem untuk studinya buat prakarya dan lainnya.

Atau tidak boleh anak beli lem atau obat batuk, harus didampingi orang tua, lalu ada batas waktu penjualan diatas jam 6 sore.

Karena ini jam rawan, waktu dimana mereka mengkonsumsi. Sampai ada hukuman  bagi yang melanggar aturan itu," jelas pria bintang satu ini.

Baca juga: Celine Evangelista Suruh Ibunya Diam, Saat Bantah Stefan William tak Lagi Beri

Kemudian Narkotika jenis Ganja, banyak masuk ke Sulut dari Papua dan Papua Nugini melalui transportasi laut.

Untuk bandara juga termasuk tempat masuk Narkotika.

Dia menceritakan pernah menangkap penyelundupan dengan berbagai modus operandi.

Mulai dari masukkan dalam perut atau di makan, masukkan ke badan ,dubur, ke kemaluan, ada yang dimasukkan ke boneka bayi hingga didalam laptop.

Bahkan pernah juga didalam kacang dan dalam biskuit...

"Serta banyak modus dan cara-cara hingga tongkat lansia hingga kitab suci," tandasnya.(crz)

Sumber: Tribun Manado
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved