Berita Minahasa
Angin Puting Beliung Runtuhkan Rumah Warga Kalawiran
Berdasarkan informasi, awal dari kepanikan warga terlihat saat angin kencang mulai menerpa pemukiman padat penduduk di Desa Kalawiran.
Penulis: Martsindy Rasuh | Editor: Rizali Posumah
Bahkan, kecepatan anginnya bisa lebih dari 65 kilometer per jam.
Namun tidak semua awan CB dapat menimbulkan fenomena puting beliung, ada kondisi tertentu, seperti ketika kondisi labilitas atmosfer yang melebihi ambang batas tertentu yang mengindikasikan udara sangat tidak stabil.
Ada enam karakteristik puting beliung atau angin kencang yang terjadi dalam durasi singkat. Di antaranya adalah sebagai berikut:
1. Sangat lokal, luasannya berkisar 5-10 kilometer.
2. Waktunya singkat, dan umumnya sekitar atau kurang dari 10 menit lamanya.
3. Lebih sering terjadi pada siang atau sore hari, dan terkadang menjelang malam hari.
4. Kemungkinannya kecil untuk terjadi kembali di tempat yang sama.
5. Sangat sulit diprediksikan, karena sifat kejadian fenomenanya sangat lokal.
6. Proses terjadinya puting beliung memiliki kaitan yang erat dengan fase tumbuh awan cumulonimbus (CB).
Oleh karena fenomena puting beliung cenderung terjadi akibat atmosfer dan berdampak lokal, serta sulit diprediksikan kapan bisa terjadinya, maka semua masyarakat diminta untuk selalu waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang bisa terjadi kapan saja.
Masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan, adanya bencana hidrometeorologi pada masa pancaroba ini.
5 Cara mengantisipasi puting beliung:
1. Pohon rimbun dan rapuh
Jika di sekitar rumah Anda terdapat pohon yang rimbun dan tinggi, serta rapuh, maka sebaiknya segera ditebang untuk mengurangi beban berat pada pohon tersebut.
2. Perkuat atap rumah