Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Pemakzulatan Trump

57 Senator Menyatakan Trump Bersalah tapi Tidak Cukup Pemakzulatan, Ini Ungkapan Presiden Biden

Meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden Amerika, namun Partai Demokrat dan Presiden Joe Biden tak bisa leluasa mendorong pemakzulatan terhadap

Editor: Aswin_Lumintang
int
Joe Biden dan Trump 

TRIBUNMANADO.CO.ID, WASHINGTON – Meski tidak lagi menjabat sebagai Presiden Amerika, namun Partai Demokrat dan Presiden Joe Biden tak bisa leluasa mendorong pemakzulatan terhadap Donald Trump.

Mantan Presiden Amerika, Donald Trump masih dilindungi sebagian besar senator Partai Republik.

Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden menanggapi pembebasan Donald Trump dari pemakzulan atas tuduhan menghasut pemberontakan.

Biden  mengatakan pembebasan oleh Senat terhadap mantan Presiden Donald Trump adalah pengingat betapa rapuhnya demokrasi.

Pasca Dilantik Menjadi Presiden AS, Joe Biden Dikirimi Surat Oleh Donald Trump
Pasca Dilantik Menjadi Presiden AS, Joe Biden Dikirimi Surat Oleh Donald Trump (Tribunnews)

 
Dan untuk itu setiap warga Amerika memiliki kewajiban untuk membela kebenaran.

"Babak menyedihkan dalam sejarah kita ini telah mengingatkan kita bahwa demokrasi itu rapuh," kata Biden dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters, Senin (15/2/2021).

Tanggapan Biden ini disampaikan beberapa jam setelah Senat gagal mengumpulkan mayoritas dua pertiga suara yang diperlukan untuk memvonis Trump.

Biden mencatat 57 senator memilih untuk menyatakan Trump bersalah, menyusul pemungutan suara bipartisan oleh DPR untuk memakzulkan mantan presiden Trump. Tercatat rekor tujuh senator dari Partai Republik  membelot dan menyatakan Trump bersalah.

"Sementara pemungutan suara akhir tidak mengarah pada keyakinan, substansi dakwaan tidak dalam perselisihan.”

“Bahkan mereka yang menentang hukuman itu, seperti Pemimpin Minoritas Senat (Mitch) McConnell, percaya Donald Trump bersalah atas kelalaian tugas yang memalukan' dan bertanggung jawab 'secara praktis dan moral untuk memprovokasi' kekerasan yang terjadi Gedung Capitol," kata Biden.

Dia mengatakan keputusan Senat ini membuatnya mengingat seorang petugas Polisi Capitol Brian Sicknick, yang terbunuh selama pengepungan Gedung Capitol pada 6 Januari lalu, yang dengan berani berjaga saat penyerangan tersebut, dan  mereka yang kehilangan nyawa.

Kecelakaan Maut Tadi Pagi, Seorang Pengendara Mio Tewas, Motor Tabrak Truk Pengangkut Sampah

Kisah Muhammad Abdi, Teroris yang Menyamar Pakai Pakaian Wanita Demi Bisa Tinggal Dengan Istri

Dia memuji keberanian mereka yang melakukan upaya untuk melindungi integritas demokrasi AS, termasuk Demokrat dan Republik, pejabat dan hakim pemilu, perwakilan terpilih dan pekerja pemungutan suara.

"Bagian menyedihkan dalam sejarah kita ini telah mengingatkan kita bahwa demokrasi itu rapuh. Bahwa itu harus selalu dipertahankan. Bahwa kita harus selalu waspada. Kekerasan dan ekstremisme itu tidak memiliki tempat di Amerika. Dan kita masing-masing memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai orang Amerika, dan terutama sebagai pemimpin, untuk membela kebenaran dan mengalahkan kebohongan," tegasnya.

Presiden Demokrat mengatakan tugas yang dihadapi adalah mengakhiri apa yang disebutnya "perang yang tidak beradab dan menyembuhkan jiwa bangsa." (Reuters)


Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Trump Kembali Lolos dari Pemakzulan, Biden: Bagian Menyedihkan dalam Sejarah Kita, https://www.tribunnews.com/internasional/2021/02/15/trump-kembali-lolos-dari-pemakzulan-biden-bagianmenyedihkan-dalam-sejarah-kita.
Penulis: Srihandriatmo Malau
Editor: Eko Sutriyanto
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved