Masih Ingat Huseyin? Pria Asal Turki yang Terbang ke Aceh Demi Jemput Jodoh hingga Menikah

TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih ingat Huseyin pria asal Turki yang pacaran dengan Putri wanita asal Aceh?

2 Tahun silam kisah pria Turki yang kepincut wanita asal Aceh tersebut ramai diperbincangkan.

Pria asal Turki ini ternyata mendapatkan tambatan hatinya di Tanah Air.

Baca juga: Profil Mark Natama, Kontestan Pria Indonesian Idol 2021 yang Bersuara Lembut, Punya Prestasi Moncer

Huseyin Oztruk (28) merupakan pemuda dari Denizli, Aegea, Turki.

Tujuannya datang ke Aceh yakni untuk bertemu jodohnya yang merupakan wanita asal Serambi Mekkah.

Mantap dengan sang pujaan hati, Huseyin pun menikah dengan Putri Murdhani pada 15 Januari 2019 silam.

Untuk mencapai Aceh, Huseyin harus menempuh perjalaan udara selama 15 jam.

Kisah ini sama seperti pasangan Mutawalli dan Edanur Yildiz.

Pernikahan keduanya berlangsung di Masjid Raya Baiturrahman.

Diketahui, Putri sendiri merupakan warga Pidie Jaya.

Melansir Serambinews.com, Huseyin menceritakan perjalanan cintanya.

Ditemui di Banda Aceh, Kamis (11/2/2021), Huseyin bercerita awal mula pertemuannya dengan istri hingga ia mengucapkan 'tidak ada wanita lebih cantik dari istri saya'.

Tak hanya itu, ia juga mengatakan,"jika pun nanti hanya ada satu perempuan di dunia, saya tetap melihat istri saya yang paling cantik."

Ia bercerita, awal mula bertemu dengan Putri yakni pada akhir 2017 di Malaysia.

Setelah pertemuan tersebut, ia dan Putri sempat menjalin komunikasi jarak jauh selama dua tahun.

Dari komunikasi tersebut, mereka berdua pun mengenal satu sama lain.

Setelah dua tahun jalani komunikasi jarak jauh, akhirnya ia memilih terbang ke Aceh untuk bertemu Putri.

Perjalanan 15 jam pun ditempuh pria asal Turki ini.

• Viral Video Bongkar E-KTP, Berisikan Chip yang Disebut Bisa Lacak Lokasi Pemilik, Ini Kata Dukcapil

Selain itu, keberangkatannya ke Indonesia pun dilakukan seorang diri.

Setelah sampai di di Bandara Iskandar Muda Blangbintang, Aceh Besar, ada sensasi berbeda yang dirasakannya ketika pertama kali berkunjung ke Aceh.

Huseyin mengatakan, dari pengalaman berkeliling dunia, hanya di Aceh yang ia rasa seperti kampung halamannya sendiri.

Padahal ia mengaku telah mengunjungi 48 negara, namun perasaan berbeda ia rasakan ketika sampai di Serambi Mekkah ini.

Lantas, pria asal Turki ini pun mengurus beberapa administrasi yang diperlukan selama 20 hari.

Administrasi ini disiapkannya untuk melangsungkan pernikahan dengan sang pujaan hati Putri Murdhani.

Mereka berdua pun menikah pada 15 Januari 2019.

Kehidupan berumah tangga

Saat berada di Aceh, Huseyin belum bisa berbahasa Indonesia.

Alhasil, ini membuatnya sulit dalam berinteraksi dengan orang lain.

Enam bulan setelah hari pernikahan, ia akhirnya bisa berbahasa Indonesia.

Uniknya, ia belajar Bahasa Indonesia secara otodidak hingga kini telah lancar berbahasa Indonesia, meski dialek Turki-nya sulit untuk dihilangkan.

Belum pernah kembali ke Turki

Setelah menikah, Huseyin mengaku belum pernah kembali ke Turki.

Ia mengaku telah tinggal di Aceh selama 2 tahun 2 bulan.

Huseyin dan istri menetap di Tanjong, Aceh Besar.

Untuk menghidupi keluarganya, Huseyin diketahui memiliki usaha kebab.

Sebelum pandemi, ia mengatakan sempat membuka beberapa cabang di Banda Aceh.

Akan tetapi, ia terpaksa menutup cabangnya tersebut, di antaranya seperti di Batoh, Lampineung, dan beberapa lokasi lainnya.

Kini, ia hanya menjajakan kebab di bawah jembatan Pango, tepatnya di jalan Meunasah Manyang Pagar Air, Kec. Ingin Jaya, Kabupaten Aceh Besar, tidak jauh dari Kantor Harian Serambi Indonesia.

• Celine Evangelista Pose Pakai Gaun Cheongsam Mewah saat Rayakan Imlek 2021, Curi Perhatian!

Peduli dengan sejarah

Kepada Serambinews.com, Kamis (11/2/2021) Huseyin, menceritakan mengapa ia berani ke Aceh sendirian.

Ini dikarenakan adanya perasaan ‘orang Aceh merupakan saudara’.

Hal ini yang membuat ia tidak takut meski harus terbang 15 jam lamanya dari Turki ke Aceh. 

Kata Huseyin, orang Turki sangat peduli pada sejarah.

Setiap anak Turki diwajibkan untuk tahu sejarah.

Dengan tahu dan paham sejarah, generasi Turki akan lebih percaya diri dalam menjalani kehidupan.

Bahwa, mereka pernah punya sejarah sebagai bangsa yang besar, dan bukan tidak mungkin untuk mengulangi sejarah itu.

Pelajaran tentang sejarah inilah yang membuat hampir semua anak Turki tahu tentang Aceh, yang kini menjadi bagian dari Negara Indonesia.

Pada masa lalu, Aceh pernah meminta bergabung dengan Kekhalifahan Usmaniyah (Ottoman).

Tapi karena letaknya yang sangat jauh dan terpisah dengan laut, akhirnya Turki hanya mengirimkan para pelatih militer untuk memperkuat bala tentara Kerajaan Aceh agar mampu menghadapi serangan dari pihak luar, terutama para kolonialis barat. 

Sejarah dan perasaan bahwa Aceh adalah saudara jauh Turki ini, membuat Huseyin semakin jatuh cinta dengan Aceh.

Saat pertama kali menginjakkan kaki di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM), Blangbintang, Aceh Besar, ia merasakan seperti berada di kampung halaman. 

Huseyin telah berkeliling dunia, tepatnya sudah 48 negara ia kunjungi, hanya Aceh yang membuatnya merasakan berada di kampung halaman. 

Selama dua tahun di Aceh, Huseyin telah berkunjung ke hampir semua pelosok Aceh, terutama yang memilik sejarah dengan Turki.

Namun untuk arah Barat Selatan, Huseyin hanya baru sampai ke Meulaboh. 

Sejarah Turki Masih ada di Aceh

Tuturnya, sejarah Turki masih ada di Aceh, seperti militer dan dunia sufi Turki, masih kental terasa di Aceh. 

Menurutnya, ketika masa Khalifah Turki dulu, sejarahnya selalu berkaitan dengan Aceh. 

Dari segi bantuan, kedekatan, sampai berbagai hal dengan Aceh, Turki masih memiliki hubungan erat. 

Jika bukan karena jarak laut yang sangat jauh, Aceh dahulu bisa masuk ke wilayah Kekhalifahan Turki Ustmani. 

Namun, karena berbagai pertimbangan, Aceh tidak masuk ke wilayah Ustmani, karena bila terjadi peperangan di Aceh dan Aceh kalah, maka kekalahan tersebut berdampak pada Turki keseluruhan. 

Sehingga, karena alasan itulah, sebutnya Turki Utsmani tidak memasukkan Aceh sebagai wilayahnya, meskipun kedekatan sudah sangat erat antara keduanya. 

Huseyin bercerita berbagai hal pengetahuannya terkait sejarah Turki dan Aceh. 

Ia juga mengatakan, meskipun Aceh tidak berada di bawah kekuasaan Turki Utsmani, hati para khalifah Turki selalu bertaut dengan Aceh. 

Sehingga, ada kedekatan dan hubungan dekat antara Aceh dengan Turki. 

Huseyin Ozturk menyebut, orang Turki sangat peduli dengan sejarah, sehingga dengan pengetahuan akan sejarah, membangkitkan ingatan, memiliki hubungan dengan Aceh. 

Huseyin telah menetap di Aceh selama dua tahun dua bulan, setelah melangsungkan pernikahan pada 2019 silam di Masjid Baiturrahman Banda Aceh. 

Ia memilih terbang ke Aceh untuk menjemput jodoh, setelah bertemu dengan perempuan yang menjadi istrinya di Malaysia pada akhir tahun 2017 silam. 

Setelah bertemu, mereka sempat berpisah selama dua tahun dan menjalin komunikasi jarak jauh. 

Usai yakin satu sama lain, Huseyin Ozturk akhirnya memantapkan hati dengan terbang ke Aceh, meminang pujaan hatinya yang berasal dari Pidie Jaya tersebut.

Sebagian artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Kisah Pria Turki Menikahi Wanita Aceh, Sebut Orang Turki Anggap Aceh Sebagai Saudara Dekat

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Jemput Jodoh, Pria Turki Terbang ke Aceh Temui Kekasih, Begini Kabar Terbaru Setelah 2 Tahun Menikah