Masih Ingat Musa? Sopir Angkot yang Dibayar Rp 200 oleh Penumpangnya, Begini Kisahnya
Musa pun kembali mengatakan bahwa dia sudah ikhlas merelakan penumpangnya itu tidak membayar ongkos perjalanan.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Masih Ingat Musa? Sopir angkot yang dibayar Rp 200 oleh penumpang, beberapa waktu lalu videonya sempat beredar di media sosial.
Dalam video tersebut, sopir angkot yang sudah tua sempat berdebat dengan penumpangnya.
Pasalnya penumpang tersebut hanya ingin membayar Rp 200.
• Ramalan Zodiak Besok Kamis 11 Februari 2021, Gemini Akan Mendapatkan Cinta dari Orang Sekitar
• Arti Mimpi Jalan-jalan atau Traveling, Bepergian Bersama Keluarga Jadi Pertanda Buruk, Ini Tafsirnya
Penumpang tersebut duduk di jok depan, sementara perekam video merupakan penumpang yang duduk di jok belakang.
Kemudian, sopir angkot memberikan uang kembalian sebesar Rp 3.000. Namun, sang penumpang menolak uang kembalian tersebut.
(Foto: Musa, sopir angkot yang dibayar Rp 200 oleh penumpang)
"Ini Rp 3.000," kata sopir angkot.
"Enggak Rp 3.000 dong," balas penumpang angkot.
"Berapa maksudnya saya kembaliinnya?" tanya sopir angkot.
"Ya Rp 4.800," jawab kembali si penumpang.
"Astagfirullahaladzim. 200 perak berarti?" balas si sopir angkot.
"Ya iya dari situ," ujar si sopir angkot.
Mendengar jawaban penumpang yang hanya ingin membayar Rp 200, sang sopir pun pasrah.
Dia kemudian mengikhlaskan sang penumpang tidak membayar ongkos perjalanan.
"Ya sudah enggak usah bayar. Enggak apa-apa," balas si sopir angkot.
"Ya sudah," kata si penumpang.
(Foto: Musa, sopir angkot yang dibayar Rp 200 oleh penumpannya)
Dikutip dari Kompas.com, keberadaan sopir angkot yang terekam dalam video itu.
Sopir angkot itu diketahui bernama Musa.
Pria berusia 68 tahun itu merupakan sopir angkot rute Kalisari-Pasar Rebo.
Dia sudah bekerja sebagai sopir angkot sejak tahun 1975.
Sementara itu, mobil Suzuki Futura 2003 yang dikendarainya merupakan mobil pribadi.
Kepada Kompas.com, Musa bercerita perisitwa yang terekam dalam video itu terjadi pada 20 Januari 2021 sekitar pukul 10.00 WIB.
Kala itu, ada dua penumpang di mobilnya.
Satu penumpang duduk di jok depan, satu penumpang lainnya duduk di kursi belakang.
Satu penumpang yang duduk di jok depan naik di dekat SMP 97 Jakarta dan turun di Puskesmas Kalisari.
Jarak antara SMP 97 Jakarta dan Puskesmas Kalisari memang dekat, sekitar satu kilometer.
"Sebenarnya kalau dekat itu, bayarnya kesadaran saja. Dia kan naik satu kilometer. Tarif wajarnya Rp 3.000 tapi saya tarik Rp 2.000 saja. Dia enggak mau. Maunya bayar Rp 4.800. Ongkos Rp 200 perak, ya keterlaluan. Saya bilang enggak usah bayar," kata Musa saat dihubungi.
Musa pun kembali mengatakan bahwa dia sudah ikhlas merelakan penumpangnya itu tidak membayar ongkos perjalanan.
Ketika ditanya alasannya tetap sabar menghadapi perlakuan penumpang itu, Musa hanya menjawab dia tak mau terpancing emosi.
Menurut Musa, rezeki telah sudah diatur oleh Tuhan sehingga dia tidak mau bertengkar hanya karena ongkos perjalanan.
"Saya sudah ikhlas saja. Semoga rezeki saya lebih gede. Kalau yang lain mungkin pasti kan marah biasanya. Saya ini umur 68 tahun. Saya kalau ribut, malu sama anak muda. Saya juga mikir di jalan," ujar laki-laki beranak empat dan lima cucu.
Musa menduga penumpang tersebut tidak memiliki uang sehingga dia berpura-pura ingin membayar Rp 200.
Padahal, kata Musa, dia akan membebaskan ongkos perjalanan apabila sang penumpang berkata jujur tidak memiliki uang.
"Saya kalau bilang dari awal mau numpang karena ga ada uang, saya gapapa," ujar laki-laki asli Betawi tersebut sambil tertawa.
Musa pun mengaku tak pernah melihat penumpang itu sebelumnya.
"Semenjak kejadian itu, saya enggak pernah lihat lagi. Itu penumpang sebelumnya saya enggak pernah lihat," ujar Musa.
Dalam akhir perbincangan bersama Kompas.com, Musa mengaku tak pernah menceritakan peristiwa tersebut ke keluarganya.
Dia hanya bercerita ke rekan-rekan sopir angkot lainnya.
Namun, sang anak mengetahui peristiwa itu ketika video Musa beredar viral di media sosial.
"Anak saya bilang bapak viral di media sosial," kata Musa.
Dia pun menganggap perlakuan penumpang itu sebagai ujian dari Tuhan untuk lebih ikhlas dalam bekerja.
"Memang saya sedang diuji sama Allah. Kita ga tau. Itu mungkin ujian buat saya. Saya cuma bisa bilang astagfirullah," ujar Musa.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Kisah Keikhlasan Musa, Sopir Angkot yang Dibayar Rp 200 oleh Penumpangnya"