Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Banjir Bandang

Gletser Patah Sebabkan Banjir Bandang, 9 Tewas, 140 Hilang, 2.000 Tentara Dikerahkan

Lebih dari 2.000 personil militer, kelompok paramiliter, tentara dan polisi ambil bagian dalam operasi pencarian.

Editor: Aldi Ponge
Sumber: KK Productions via AP
Banjir bandang akibat mencair dan patahnya Gletser Nanda Devi di Himalaya melanda Distrik Chamoli di Provinsi Uttarakhand, India, Minggu (7/2). 

TRIBUNMANADO.CO.ID -  Gletser patah dan menyebabkan banjir bandang menewaskan 9 orang dan 140 orang hilang.

Bencana patahnya gletser di Himalaya hingga menyebabkan banjir bandang di Provinsi Uttarakhand, India pada Minggu (7/2/2021).

Tim penyelamat India berjuang keras mencari para korban selamat dalam bencana yang diakibatkan pemanasan global ini.

Lebih dari 2.000 personil militer, kelompok paramiliter, tentara dan polisi ambil bagian dalam operasi pencarian.

Banjir bandang disebabkan oleh patahnya sebagian gletser Nanda Devi di Himalaya pada Minggu pagi, hingga menyebabkan aliran air yang terperangkap menyembur keluar. 

Israel Perkuat Angkatan Udara, Borong Senjata Canggih Seharga Rp 126 Triliun

Banjir bandang ini melanda banyak desa di sepanjang aliran sungai Alaknanda dan Dhauliganga.

Sebuah pembangkit listrik tenaga air di Alaknanda hancur, dan sebuah pembangkit lain yang tengah dibangun di Dhauliganga rusak berat.

Berhulu di pegunungan Himalaya, kedua sungai ini bertemu sebelum bergabung bersama Sungai Gangga di bagian hilir.

Juru bicara Polisi Perbatasan Indo Tibetan Vivek Pandey menyatakan, setidaknya 42 pekerja terjebak dalam dua terowongan yang tengah dibangun di Dhauliganga.

Sebanyak 12 orang di antaranya berhasil diselamatkan dari salah satu terowongan, sementara 30 lainnya masih terjebak di dalam terowongan.

“Tim penyelamat menggunakan tali dan sekop untuk mencapai mulut terowongan.

Mereka menggali reruntuhan dan memasuki terowongan. Tim masih belum mencapai mereka yang terjebak di dalam terowongan," terang Kepala Menteri Trivendra Singh Rawat, orang nomor satu di provinsi Uttarakhand, India.

Sebanyak 140 pekerja di dua pembangkit tersebut masih dinyatakan hilang, sementara 9 jenazah telah ditemukan.

Kawasan Himalaya memiliki rangkaian pembangkit listrik bertenaga air di sejumlah sungai dan anak sungainya.

Rawat menyatakan, pembangkit listrik yang berada di hilir sungai terselamatkan karena mereka sempat membuka gerbang air.  

“Peristiwanya terjadi sekitar jam 10 pagi. Kami mendengar suara ledakan yang mengguncang desa kami,” terang Dinesh Negi, warga Desa Raini seperti dikutip dari Asssociated Press.

Kata Negi, mereka menyaksikan dari ketinggian saat air sungai berubah menjadi berlumpur dan menderas bergelombang.

“Saat itulah kami tahu, ada yang salah,” ujar Negi. “Kami bisa melihat amukan sungai.”

Pasangan Lansia Meninggal Hampir Bersamaan di Bojonegro, Gambaran Pasangan Sehidup Semati

Perubahan Iklim dan Pemanasan Global

Sejak lama, para ilmuwan menyadari bahwa pemanasan global berkontribusi pada cair dan pecahnya gletser-gletser di seluruh dunia.

Kendati data penyebab bencana belum tersedia, Anjal Prakash, direktur penelitian dan asisten profesor di Sekolah Bisnis India yang telah berkontribusi pada penelitian tentang pemanasan global yang didanai PBB, bisa memperkirakan penyebabnya.

“Ini tampak sangat mirip dengan bencana perubahan iklim, gletser mencair karena pemanasan global,” ungkapnya.

Kepala Polisi Uttarakhand Ashok Kumar menyatakan, pihak berwenang segera memperingatkan warga yang tinggal di kawasan tersebut dan mengevakuasi mereka ke lokasi yang lebih aman.

Sejumlah tempat wisata populer di bagian hilir di tepi Sungai Gangga ditutup, dan seluruh kegiatan yang melibatkan perahu dihentikan.

Pada 2013, ribuan orang tewas di Uttarakhand setelah hujan lebat memicu longsor dan banjir. 

Bencana tersebut juga menghancurkan ribuan rumah, jalan dan memutus aliran komunikasi.

SUMBER: https://www.kompas.tv/article/145045/bencana-banjir-bandang-india-akibat-patahnya-gletser-bukti-nyata-pemanasan-global?page=all

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved