Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

Gibran Putra Jokowi, Dianggap Layak Saingi Anies di Pilkada DKI Mendatang

"Cuma akan lain cerita kalau Gibran Walikota Solo ikut maju dalam pilkada DKI Jakarta. Pasti akan jadi saingan berat bagi Anies Baswedan untuk menang

Editor: Fistel Mukuan
Istimewa
Anies Baswedan dan Gibran Rakabuming Raka. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pelaksaan Pilkada yakni tahun depan 2022 atau pada 2024 usai Pemilu.

Hingga saat ini ada dua opsi waktu tersebut masih dibahas DPR RI melalui UU Pemilu.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan digadang bakal kembali maju di Pilkada DKI Jakarta.

Namun saat ini mulai muncul rumor akan disaingi salah satu putra presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi)

Apalagi jika akhirnya Pilkada serentak termasuk Pilkada DKI diadakan pada 2022 tahun depan.

Anies Baswedan telah bertemu dengan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto pekan lalu.

Gibran Rakabuming dinyatakan menang telak dalam Pilkada Solo 2020 berdasarkan hasil hitung cepat.
Gibran Rakabuming dinyatakan menang telak dalam Pilkada Solo 2020 berdasarkan hasil hitung cepat. (Grafis Tribunnews.com/Ananda Bayu S)

Meskipun, Partai Gerindra telah membantah pertemuan Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto membahas mengenai Pilkada DKI Jakarta.

Mantan Waketum Gerindra Arief Poyuono menilai belum ada tokoh yang bisa menyaingi Anies Baswedan hingga saat ini jika Pilkada DKI Jakarta digelar.

Namun langkah Anies untuk merengkuh kembali posisi DKI 1 bisa tak mudah bila putra Presiden Joko Widodo, Gibran Rakabuming Raka ikut dalam kontestasi pilkada DKI.

"Cuma akan lain cerita kalau Gibran Walikota Solo ikut maju dalam pilkada DKI Jakarta. Pasti akan jadi saingan berat bagi Anies Baswedan untuk menang di pilkada DKI Jakarta," kata Arief saat dihubungi TribunJakarta.com, Sabtu (6/2/2021).

Mengenai prediksi Gerindra akan mengusung kembali Anies Baswedan, Arief menyebut hal tersebut merupakan urusan petinggi Gerindra.

"Cuma kalau diusung Gerindra dan menang lagi maka Anies Baswedan akan mengikuti jejak Jokowi maju di pilpres 2024 dan akan makin menipis harapan Prabowo untuk menang di Pilpres 2024," kata Arief.

Pasalnya, kata Arief, kampanye Pilkada DKI Jakarta akan jadi magnet nasional yang akan meyedot perhatian nasional.

"Anies akan diuntungkan untuk popularitasnya apalagi jika sampai menang," tuturnya.

Prediksi 2 Parpol Bakal Usung Anies

Lalu bagaimana peluang Anies Baswedan maju di Pilkada DKI Jakarta?

Pengamat Politik Arif Nurul Imam menilai Anies masih berpeluang maju di Pilkada DKI Jakarta.

"Modal utamanya sebagai seorang petahana dan memiliki elektabilitas tinggi sehingga meski bukan kader partai bisa menjadi bargaining dan dilirik parpol untuk diusung," kata Arif dihubungi TribunJakart.com, Sabtu (6/2/2021).

Mengenai partai yang mengusung Anies Baswedan, Arif menilai hal tersebut masih tentatif termasuk Gerindra.

Jika hubungan Anies dengan Gerindra makin memburuk, kata Arief, peluang diusung lagi makin kecil.

Apalagi misalnya, Gerindra memiliki kader yang layak diusung misalnya wakil gubernur sekarang Ahmad Riza Patria.

"Dalam kondisi politik ini, maka peluang Anies maju lewat Gerindra kecil. Artinya, jika ingin maju lagi mesti mencari parpol pendukung lain," tuturnya.

Namun, Arif menyebut hal itu tak terlalu sulit seperti Anies. Apalagi jika memiliki elektabilitas tinggi.

"Selain itu, Anies juga merawat komunikasi yang intens dengan beberapa parpol seperti NasDem dan PKS yang boleh jadi akan menjadi parpol pendukung di Pilkada selanjutnya," katanya.

Kondisi Terkini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan
Kondisi Terkini Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Tribunnews)

Pertemuan Anies-Prabowo

Menteri Pertahanan sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto melakukan pertemuan dengan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pekan lalu.

"Benar pekan lalu (melakukan pertemuan)," ujar Juru Bicara Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak saat dihubungi, Jakarta, Jumat (5/2/2021).

Namun, Dahnil tidak menjelaskan topik pembicaraan yang dibahas Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Ia meminta persoalan tersebut ditanyakan kepada Anies Baswedan secara langsung.

Dihubungi terpisah, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menjelaskan, pertemuan tersebut hanya silahturahmi antar kedua belah pihak, tanpa membicarakan isu Pilkada DKI Jakarta.

"Silahturahmi biasa, tidak ada hal yang khusus," ucap Dasco.

Diketahui, tevisi RUU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu masuk dalam program legislasi nasional (Prolegnas) prioritas 2021 yang akan dibahas DPR.

RUU tersebut menggabungkan UU Pemilu Nomor 7 tahun 2017 dan UU Pilkada Nomor 10 tahun 2016.

Naskah revisi UU pemilu salah satunya mengatur pelaksanaan Pilkada pada 2022 dan 2023.

DKI Jakarta turut menjadi daerah yang menggelar Pilkada tersebut.

Dalam UU Pemilu sebelumnya, Pilkada serentak di seluruh provinsi, kabupaten dan kota digelar pada 2024 bersamaan dengan pemilihan anggota DPR, DPRD, DPD dan presiden.

Tiga fraksi di DPR menginginkan Pemilu nasional dan daerah dilaksanakan pada 2024, di antaranya PDIP, PPP, dan PKB.

Respon PDIP Soal Pilkada

Sekretaris DPD PDI Perjuangan Gembong Warsono menyebut, keputusan mengusung salah satu sosok dalam Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) merupakan kewenangan dari DPP PDI Perjuangan.

Dengan kata lain, kemungkinan PDI Perjuangan mengusung Anies Baswedan dalam Pilkada DKI merupakan kewenangan dari Megawati Soekarnoputri selaku Ketua Umum.

"Soal penetapan calon bukan domain DPD DKI, itu domain DPP, khususnya ibu Ketua Umum," ucapnya, Jumat (5/2/2021).

Hal ini sekaligus meralat pernyataannya sebelumnya yang menyebut tidak menutup kemungkinan PDI Perjuangan merangkul Anies dalam Pilkada DKI mendatang.

"Jadi enggak benar kalau DPD DKI mencalonkan Anies, enggak seperti itu. Karema kalau ada penetapan calon itu kewenangan DPP partai," ujarnya menjelaskan.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan ini mengatakan, partainya memiliki pedoman baku perihal pencalonan kepala daerah.

DPD pun disebutnya hanya mempunyai kewenangan untuk menjaring sosok-sosok yang akan diusung menjadi kepal daerah.

Selanjutnya, nama-nama tersebut baru diajukan ke DPP dan sang Ketua Umum, yaitu Megawati yang bakal memutuskannya.

"Partai punya mekanisme, ada penjaringan dan lenyaringan, ada sekolah partai. Itu mekanisme baku," tuturnya.

"Dari beberapa kandidat masuk sekolah partai untuk dicalonkan gubernur dari PDIP," tambahnya menerangkan.

Dibandingkan mengusung Anies, Gembong menyebut, PDI Perjuangan kini lebih condong mengajukan kadernya untuk maju dalam persaingan menuju DKI satu.

"PDIP punya stok calon banyak, punya banyak kader yang akan didorong ke DKI Jakarta," kata dia.

PDIP Tak Mau Campuri Anies-Gerindra

Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (DPD) PDI Perjuangan Gembong Warsono mengatakan tak mau terlalu jauh mencampuri urusan Anies dan Gerindra.

Namun, tidak menutup kemungkinan PDI Perjuangan bakal mengusung Anies dalam Pilkada DKI mendatang.

Meski selama ini dikenal vokal dan kerap mengkritisi kebijakan Gubernur Anies Baswedan, tapi bukan kemustahilan PDIP bakal mengusung mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini.

"Ya politik itu kan tidak ada yang tidak mungkin, ini kan soal politik," ucapnya saat dikonfirmasi, Kamis (4/2/2021).

Terlebih, partai berlambang banteng itu pernah takluk dari Anies saat Pilkada DKI pada 2017 lalu.

Saat itu, Anies-Sandi yang diusung Gerindra dan PKS unggul jumlah suara dari pasangan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) alias Ahok dan Djarot Saiful Hidayat yang disokong PDIP, Golkar, Hanura, dan NasDem.

Walau berbeda haluan politik, bukan mustahil PDIP merangkul Anies dalam Pilkada DKI mendatang.

"Politik itu tidak ada yang tidak mungkin. Pertanyaannya apakah tidak mungkin mengusung Anies? Ya ini kan politik, tidak ada yang tidak mungkin," ujarnya.

Selain Anies, Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI ini menuturkan, sebenarnya banyak kader partainya yang berpotensi maju dalam Pilkada.

Namun, enggan memberi bocoran kader PDIP yang dimaksud PDUP tersebut.

"PDIP banyak calonnya, enggak usah khawatir. Stoknya banyak," tuturnya.

Bantah Jegal Anies

Sedangkan, Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Fadli Zon menegaskan, langkah partainya mendukung pilkada serentak 2024 bukan bertujuan untuk menjegal Anies Baswedan, yang masa jabatannya sebagai gubernur DKI Jakarta akan habis pada 2022.

Fadli menegaskan, keputusan Gerindra mendukung pilkada serentak di 2024 adalah demi kepentingan yang lebih besar, yakni untuk menjaga konsistensi UU Pemilu agar tidak terus berubah-ubah setiap lima tahun sekali.

Karena itu, Fadli meminta sikap Gerindra itu tidak dikaitkan secara sempit dengan kontestasi pilkada di suatu daerah, termasuk di DKI Jakarta.

"Saya kira enggak bisa dilihat kasus per kasus gitu. Kalau kasus per kasus kan semua kena. Banyak gubernur, bupati wali kota dari semua parpol (yang habis masa jabatannya pada 2022)," kata Fadli Zon dikutip dari Kompas.com, Selasa (2/2/2021).

Fadli sekaligus membantah hubungan Gerindra dan Anies mengalami keretakan.

Ia mengonfirmasi bahwa Anies baru saja bertemu Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto.

Menurut dia, pertemuan itu terjadi pada pekan lalu.

Namun, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra itu enggan membeberkan apa yang dibahas keduanya.

"Ya silaturahmi saja, karena memang hubungan keduanya baik-baik saja," kata Fadli.

Sosok Gibran Rakabuming Raka

Gibran Rakabuming Raka adalah putra sulung dari Presiden RI ke-7, Joko Widodo dan Iriana Jokowi.

Gibran Rakabuming Raka dikenal memiliki banyak bisnis dan jarang terlihat sebagai sosok bidang politik.

Pada September 2019 Gibran Rakabuming Raka terlihat mengunjungi DPC PDIP Solo.

Kunjungan tersebut diduga merupakan awal Gibran Rakabuming Raka meraih karier politik dan ikut serta dalam Pilwalkot Solo 2020.

Gibran Rakabuming Raka lahir di Solo pada 1 Oktober 1987.

Nama Gibran Rakabuming Raka dijadikan sebagai nama perusahaan mebel Joko Widodo yaitu CV. Rakabu.

Gibran Rakabuming Raka menempuh pendidikan di Kota Solo dan melanjutkan ke  Orchid Park Secondary School, Singapura.

Setelah lulus, Gibran Rakabuming Raka melanjutkan pendidikan ke Management Development Institute of Singapore (MDIS) dan University of Technology Insearch, Sydney, Australia.

Setelah lulus pada 2010 Gibran Rakabuming Raka kembali ke Solo dan merintis catering Chili Pari pada Desember 2010.

Gibran Rakabuming Raka kemudian juga membuka berbagai jenis bisnis yang juga bekerjasama dengan sang adik, Kaesang Pangarep.

Pada 2015 Gibran Rakabuming Raka menikah dengan Putri Solo, Selvi Ananda Putri dan dikaruniai seorang putra yang diberi nama Jan Ethes Srinarendra.

Jan Ethes Srinarendra lahir pada 10 Maret 2016 dan menjadi idola baru Indonesia karena imut dan lucu. 

Pada awalnya sang Ayah, Joko Widodo menginginkan Gibran Rakabuming Raka untuk meneruskan bisnis mebel yang sudah cukup besar.

Namun Gibran Rakabuming Raka menolak dan lebih memilih untuk menjadi mandiri.

Sehingga setelah lulus kuliah, Gibran Rakabuming Raka mengawali karier bisnis dengan merintis usaha katering Chili Pari pada Desember 2010.

Bisnis katering tersebut dipilih karena keluarga Joko Widodo telah memiliki sebuah gedung serba guna, yaitu Graha Saba Buana.

Oleh karena itu Gibran Rakabuming Raka tidak ragu merintis bisnis katering karena pasar dan pembeli sudah jelas ada.

Bahkan Gibran Rakabuming Raka juga dipercaya menjadi ketua Asosiasi Perusahaan Jasa Boga Indonesia (APJBI) Kota Solo.

Chili Pari saat ini tidak hanya melayani katering saja melainkan juga wedding organizer dan menyediakan perlengkapan acara seperti fotografi, suvenir, hingga undangan.

Pada 2015 Gibran Rakabuming Raka dan beberapa rekan membuat bisnis kuliner yaitu Martabak Kotta Barat yang kemudian lebih dikenal dengan nama Markobar.

Markobar menjadi satu dari perintis Martabak modern dengan beragam pilihan topping seperti matcha dan berbagai merek cokelat seperti nutella, kit-kat dan lain sebagainya. 

Kini Gibran Rakabuming Raka juga memiliki bisnis lain seperti Sang Pisang, Pata Buntel, Mangkok Ku Indonesia, Goola, Sang Javas, Tugas Negara Bos!, Madhang App, Hompipa Games, Icolor, dan SKI Capital Partners. 

Karier Politik

Pada 23 September 2019, Gibran Rakabuming Raka mendatangi Kantor DPC PDIP Kota Surakarta. 

Kunjungan Gibran Rakabuming Raka tersebut diterima oleh Ketua PAC Banjarsari, Joko Santoso.

Selain menyerahkan berkas kartu tanda anggota (KTA), Gibran Rakabuming Raka juga bermaksud menanyakan pendaftaran calon wali kota dari PDIP.

Mengenai keikutsertaan dalam Pilwalkot Solo selanjutnya, Gibran Rakabuming Raka mengaku akan mengikuti arahan dan keputusan partai.

Gibran Rakabuming Raka tidak mempersoalkan meski PDIP Kota Surakarta telah mendukung Achmad Purnomo dan Teguh Prakosa di Pilwakot 2020. (4)

Meskipun belum secara resmi mengakui keikutsertaan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilwalkot Solo namun hal tersebut menjadi perbincangan warganet.

Bahkan Gibran Rakabuming Raka juga bertemu dengan petahana wali kota Solo, FX Hadi Rudyatmo pada 18 September 2019.

Dari hasil survei yang dilakukan oleh Universitas Slamet Riyadi (Unisri), Solo pada Juli 2019 lalu, Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep masuk dalam bursa calon wali kota Solo.

Bahkan popularitas Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep wakil wali kota Solo, Achmad Purnomo yang sudah menjabat dua periode, sama-sama berada di angka 90 persen.

Menanggapi hal tersebut Joko Widodo mengaku akan mendukung apapun jalan yang ditempuh kedua anaknya baik sebagai pebisnis maupun di politik.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Arief: Hanya Gibran yang Bisa Saingi Anies di Pilkada DKI Mendatang, https://www.tribunnews.com/metropolitan/2021/02/07/arief-hanya-gibran-yang-bisa-saingi-anies-di-pilkada-dki-mendatang?page=all

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved