Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

News

9 Februari 2021, Diperingati Sebagai Hari Pers Nasional atau HPN, Ini Sejarahnya

Setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945, wartawan Indonesia masih melakukan peran ganda sebagai aktivis pers dan politik

Istimewa
Logo Hari Pers Nasional 2021 - Peringatan Hari Pers Nasional (HPN) jatuh pada Selasa (9/2/2021). Berikut sejarah singkat HPN. 

1. Sjamsuddin Sutan Makmur (harian Rakjat, Jakarta),

2. B.M. Diah (Merdeka, Jakarta),

3. Abdul Rachmat Nasution (kantor berita Antara, Jakarta),

4. Ronggodanukusumo (Suara Rakjat, Modjokerto),

5. Mohammad Kurdie (Suara Merdeka, Tasikmalaya),

6. Bambang Suprapto (Penghela Rakjat, Magelang),

7. Sudjono (Berdjuang, Malang), dan

8. Suprijo Djojosupadmo (Kedaulatan Rakjat,Yogyakarta).

Ke-8 orang tersebut dibantu oleh Mr. Sumanang dan Sudarjo Tjokrosisworo.

Tugas mereka adalah merumuskan hal-ihwal persuratkabaran nasional waktu itu dan usaha mengkoordinasinya ke dalam satu barisan pers nasional.

Di mana ratusan jumlah penerbitan harian dan majalah semuanya terbit dengan hanya satu tujuan, yaitu “Menghancurkan sisa-sisa kekuasaan Belanda, mengobarkan nyala revolusi, dengan mengobori semangat perlawanan seluruh rakyat terhadap bahaya penjajahan, menempa persatuan nasional, untuk keabadian kemerdekaan bangsa dan penegakan kedaulatan rakyat.”

Komisi 10 orang tersebut dinamakan juga “Panitia Usaha” yang dibentuk oleh Kongres PWI di Surakarta tanggal 9-10 Februari 1946.

Kurang tiga minggu kemudian, komisi bertemu lagi di kota itu bertepatan para anggota bertugas menghadiri sidang Komite Nasional Indonesia Pusat yang berlangsung dari 28 Februari hingga Maret 1946.

26 tahun kemudian menyusul lahir Serikat Grafika Pers (SGP), antara lain karena pengalaman pers nasional menghadapi kesulitan di bidang percetakan pada pertengahan tahun 1960-an.

Kesulitan tersebut meningkat sekitar tahun 1965 sampai 1968 berhubung makin merosotnya peralatan cetak di dalam negeri, sementara di luar Indonesia sudah digunakan teknologi grafika mutakhir, yaitu sistem cetak offset menggantikan sistem cetak letter-press atau proses ‘timah panas’.

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved