Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Korban Sriwijaya Air

Feeling dr Sumy Hastry dan Kesaksian Ahli Forensik Tim Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ182

Selama proses identifikasi, beragam hal ditemukan tim terutama kondisi para korban. Setiap jasad yang dikirimkan tak lagi utuh.

ANTARA FOTO/Yadi Ahmad/MRH/hp
Seorang pramugari menabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari geladak KRI Semarang-594 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Berikut kesaksian dokter ahli forensi yang mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air yang telah ditemukan. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Berikut ini kesaksian Ahli Forensik dr Sumy Hastry Purwanti yang bertugas mengidentifikasi jenazah korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ-182.

Pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang membawa penumpang dari Jakarta ke Pontianak itu jatuh di Perairan Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021.

Hingga Sabtu 6 Februari 2021, sebanyak 58 korban berhasil diidentifikasi.

Sedangkan empat korban lainnya belum.

Selama proses identifikasi, beragam hal ditemukan tim terutama kondisi para korban.

Setiap jasad yang dikirimkan kepadanya untuk diidentifikasi dalam kondisi tak lagi utuh.

Tak sedikit dari jasad yang hanya menyisakan sebagian kecil dari bagian tubuh mereka.

Kendati demikian, setiap bagian tubuh tersebut menjadi teramat penting untuk mengungkap identitas mereka.

Sumy Hastry dan jajaran tim DVI Mabes Polri berupaya maksimal terus mengungkap bagian tubuh jenazah yang ditemukannya.

Baginya, apa pun temuan di lapangan bisa menjadi petunjuk penting identifikasi.

Hal tersebut diungkapkannya saat berbincang dalam YouTube Denny Darko.

Lebih lanjut, ahli forensik ini menilai, para korban Sriwijaya Air meninggal dunia dalam keadaan tidak merasakan sakit.

Kondisi bagian tubuh memperkuat bukti jika pesawat hancur karena hantaman dengan air yang begitu keras.

Jenazah Pilot NAM Air Kapten Didik Gunardi dan Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit Ditemukan
Jenazah Pilot NAM Air Kapten Didik Gunardi dan Kopilot Sriwijaya Air SJ 182 Diego Mamahit Ditemukan (TRIBUNJAKARTA.COM/YUSUF BACHTIAR/ISTIMEWA)

"Dilihat dari serpihan dan body parts, itu kecepatannya luar biasa. Berarti bener-bener crash lewat hantaman air," terangnya.

Dokter Sumy juga menjelaskan kalau menurutnya para korban tak merasakan sakit karena kejadian tabrakannya terjadi sangat cepat.

"Feeling saya dari pemeriksaan ini semua, mereka tak merasakan apa-apa. gak ada rasa sakit. Dengan kecepatan tinggi tak ada rasa, langsung meninggal. Saya pikir mereka semua khusnul khotimah karena tak merasakan sakit," ucap dr Sumy.

Sisa 4 Korban Belum Teridentifikasi

Setelah teridentifikasinya pilot Sriwijaya Air SJ 182, Captain Afwan dan dua warga Sragen, Riyanto dan Suyanto, kini sisa 4 nama lagi.

Dari 62 korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182, 4 di antaranya belum teridentifikasi hingga kini.

Adapun di antara keempat korban, dua di antaranya merupakan seorang bayi dan balita berusia dua tahun.

Keduanya dipangku sang ayah dalam perjalanan menuju Pontianak itu.

Meski pencarian korban dan puing Sriwijaya Air sudah ditutup sejak Jumat 22 Januari 2021 lalu, proses identifikasi jenazah masih terus berjalan.

Walaupun tak dipungkiri, kondisi jenazah yang sudah mulai rusak dan membusuk semakin sulit untuk diidentifikasi.

Kendati demikian, tim DVI tak menyerah dan terus melanjutkan proses identifikasi untuk mengungkap identitas korban.

Dikutip dari TribunJakarta, ada empat nama penumpang yang belum teridentifikasi hingga kini.

Jenazah Okky Bisma pramugara Sriwijaya Air dimakamkan
Jenazah Okky Bisma pramugara Sriwijaya Air dimakamkan (Instagram @aldharefa)

Karopenmas Polri Brigjen Rusdi Hartono mengatakan kini tersisa empat jenazah korban Sriwijaya Air SJ-182 yang dalam proses identifikasi.

"Yang belum teridentifikasi, pertama atas nama Arkana Nadhif Wahyudi (7 bulan), kedua Razanah (57), ketiga Dania (2), dan terakhir Panca Widia Nursanti (46)," kata Rusdi di RS Polri Kramat Jati, Jumat 29 Januari 2021.

Bila mengacu manifes penumpang Sriwijaya Air, Arkana tercatat duduk satu kursi dengan Rizki Wahyudi (26) yang teridentifikasi pada Selasa 16 Januari 2021.

Dania tercatat duduk satu kursi Supianto yang teridentifikasi pada Kamis 14 Januari 2021, Razanah dalam manifes di nomor 16, lalu Panca Widia dalam manifes di nomor 14.

"Itu nama-nama korban yang sampai sekarang, empat korban tersebut belum teridentifikasi dari 62 korban yang ada," ujarnya.

Meski belum teridentifikasi, Rusdi memastikan proses pencocokan data DNA antemortem dengan postmortem yang dilakukan belum berhenti.

Tim DVI masih berupaya melakukan proses rekonsiliasi yang merupakan fase IV dalam proses identifikasi DVI, dalam kasus ini lewat pencocokan DNA.

Beda dengan dua parameter lain dalam DVI yakni sidik jari dan gigi, data DNA postmortem dapat didapat dari berbagai bagian tubuh korban.

Hanya saja proses identifikasi lewat pencocokan sampel DNA antemortem dengan postmortem lewat uji laboratorium ini butuh waktu cukup lama.

"Untuk seluruh korban yang telah teridentifikasi sudah diserahkan ke pihak keluarga untuk dimakamkan. Seluruhnya telah diserahkan kepada keluarga," ujarnya.

Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat bermasalah pada bagian Autothrottle beberapa hari sebelum hari keberangkatan.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 sempat bermasalah pada bagian Autothrottle beberapa hari sebelum hari keberangkatan. (Antara/M Iqbal)

Berikut daftar nama korban Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi:

Okky Bisma (30), pramugara Sriwijaya Air, teridentifikasi 11 Januari 2021 Fadly Satrianto (38), co-pilot NAM , teridentifikasi 12 Januari 2021 Khasanah (50), teridentifikasi 12 Januari 2021.

Asy Habul Yamin (36), teridentifikasi 12 Januari 2021 Indah Halimah Putri (26), teridentifikasi 13 Januari 2021 Agus Minarni (47), teridentifikasi 13 Januari 2021 Ricko Mahulette (32), teridentifikasi 14 Januari 2021 Ihsan Adhlan Hakim (33), teridentifikasi 14 Januari 2021.

Supianto (37), teridentifikasi 14 Januari 2021 Pipit Supiyono (23), teridentifikasi 14 Januari 2021 Mia Tresetyani (23), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 14 Januari 2021 Yohanes Suherdi (37), teridentifikasi 14 Januari 2021.

Toni Ismail (59), teridentifikasi 15 Januari 2021 Dinda Amelia (15), teridentifikasi 15 Januari 2021 Isti Yudha Prastika (34), teridentifikasi 15 Januari 2021 Putri Wahyuni (25), teridentifikasi 15 Januari 2021.

Rahmawati (59), teridentifikasi 15 Januari 2021 Arneta Fauziah, teridentifikasi 16 Januari 2021 Arifin Ilyas (26), teridentifikasi 16 Januari 2021 Makrufatul Yeti Srianingsih (30), teridentifikasi 16 Januari 2021 Beben Sopian (58), teridentifikasi 16 Januari 2021.

Nelly (49), teridentifikasi 16 Januari 2021 Rizky Wahyudi (26), teridentifikasi 16 Januari 2021 Rosi Wahyuni (51), teridentifikasi 16 Januari 2021 Fao Nuntius Zai, bayi berumur 11 bulan, teridentifikasi 17 Januari 2021.

Yuni Dwi Saputri (34), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 17 Januari 2021 Iu Iskandar (52), teridentifikasi 17 Januari 2021 Oke Dhurrotul Jannah (24), pramugari NAM Air, teridentifikasi 17 Januari 2021.

Diego Mamahit, teridentifikasi 17 Januari 2021 Didik Gunardi (49), pramugara NAM Air, teridentifikasi 18 Januari 2021 Athar Rizki Riawan (8), teridentifikasi 18 Januari 2021 Gita Lestari (36), pramugari Sriwijaya Air, teridentifikasi 18 Januari 2021.

Fathima Ashalina (2), teridentifikasi 18 Januari 2021 Rahmania Ekananda (39), teridentifikasi 18 Januari 2021 Kolisun (37), teridentifikasi 19 Januari 2021 Grislend Gloria Natalies (28), teridentifikasi 19 Januari 2021.

Faisal Rahman (30), teridentifikasi 19 Januari 2021 Andi Syifa Kamila (26), teridentifikasi 19 Januari 2021 Shinta (23), teridentifikasi 19 Januari 2021 Mulyadi (39), teridentifikasi 19 Januari 2021 Yulian Andhika, teridentifikasi 20 Januari 2021.

Ratih Windania, teridentifikasi 20 Januari 2021 Teofilius Ura, teridentifikasi 20 Januari 2021 Sevia Daro (24), teridentifikasi 21 Januari 2021 Angga Fernanda Afrion (27), teridentifikasi 21 Januari 2021 Rion Yogatama (29), teridentifikasi 21 Januari 2021.

Rusni (44), teridentifikasi 21 Januari 2021 Yumna Fanisyatuzahra (3), teridentifikasi 22 Januari 2021 Muhammad Nur Kholifatul Amin (46), teridentifikasi 22 Januari 2021 Fazila Ammara (6), teridentifikasi 25 Januari 2021.

Sugiono Effendy (36), teridentifikasi 25 Januari 2021 Yohanes (33), teridentifikasi 25 Januari 2021 Nabila Anjani (11), teridentifikasi 25 Januari 2021 Zurisya Zuar Zai (8), teridentifikasi 26 Januari 2021.

Umbu Kristin Zai (2), teridentifikasi 26 Januari 2021 Afwan RZ (54), pilot Sriwijaya Air, teridentifikasi 29 Januari 2021 Suyanto (40), teridentifikasi 29 Januari 2021 dan Riyanto (32), teridentifikasi 29 Januari 2021

Sebagai informasi, pesawat Sriwijaya-Air Jakarta-Pontianak itu jatuh di perairan antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu 9 Januari 2021, sekitar pukul 14.40 WIB atau 4 menit setelah lepas landas dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang.

Pesawat tersebut mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunpontianak.co.id dengan judul Kesaksian Ahli Forensik Tim Identifikasi Jenazah Korban Sriwijaya Air SJ182 - Feeling dr Sumy Hastry

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved