Natalius Pigai Singgung Abu Janda: Kemampuannya Belum Sampai
Abu Janda mempertanyakan apakah Pigai sudah "selesai berevolusi" yang dinilai bermuatan rasialisme.
"Jangan sampai kemudian saya komentar hanya berdasarkan asumsi," terangnya.
Setelah mengetahui hal itu, Permadi Arya bersedia datang ke podcast.
Saat itu Gus Miftah meminta klarifikasi dari Permadi Arya tentang maksud cuitannya yang menjadi viral.
Permadi Arya menyebut dirinya hanya membalas cuitan dari ustaz Tengku Zulkarnain.
"Betul-betul saya bilang, 'Sebetulnya maksud kamu itu apa?'. Beliau menjelaskan, 'Gus, itu twit bukan mandiri, tetapi merupakan respons kepada Tengku Zul atas twit sebelumnya'," kata Gus Miftah.
Mendengar hal itu, Gus Miftah memberi nasihat kepada Permadi Arya dalam mengeluarkan statement yang memancing kemarahan warganet.
"Saya bilang, 'Mungkin Mas, kenapa ini menjadi miskomunikasi yang begitu besar karena memang kalimat-kalimatmu ini harusnya, saya nasihati kepada dia, spesifik merespons twitnya Tengku Zul'," katanya.
Selanjutnya, Gus Miftah menanyakan pemahaman Permadi Arya tentang Islam radikal.
Ternyata keduanya memiliki pemahaman yang sama, yakni Islam radikal adalah kelompok yang mengkafirkan budaya lokal Indonesia.
Meskipun pemahaman mereka sama, Gus Miftah menyoroti dirinya selalu memikirkan terlebih dulu sebelum menyampaikan pernyataan.
Setelah mendapat teguran itu, Permadi Arya bereaksi meminta agar dibimbing Gus Miftah.
"Saya bilang, 'Kalau itu sama, Mas. Cuma perbedaannya kontra narasi yang kita buat, perbedaannya dirimu terlalu emosional, sementara kalau saya saya pikir sebelumnya'," jelas Gus Miftah.
"Dan Mas Abu Janda bilang, 'Iya Gus, mohon saya dibimbing'," ungkapnya.
Artikel ini telah tayang di Tribunwow.com dengan judul Awalnya Bungkam, Ini Tanggapan Pertama Natalius Pigai ke Abu Janda: Cara Berpikirnya Belum Sampai