Berita Internasional
Masih Ingat Donald Trump? Eks Presiden AS Ditinggal Pengacara & Tolak Bersaksi di Sidang Pemakzulan
Mantan Presiden AS Donald Trump menegaskan, dia tak akan bersaksi dalam sidang pemakzulan dirinya karena menganggapnya inkonstitusional.
Dalam upaya impeachment kedua, mantan presiden berusia 74 tahun itu didakwa mendukung pendukungnya menyerang Gedung Capitol.
Saat itu, Kongres AS tengah bersiap mengesahkan sertifikat kemenangan Joe Biden. Membuat sejumlah politisi harus diungsikan ke tempat aman.
Selama berbulan-bulan, Trump selalu bersikukuh bahwa dia memenangi Pilpres AS 2020, tetapi tanpa disertai bukti klaimnya.
Raskin sudah meminta suami Melania tersebut untuk datang bersaksi pekan depan, baik sebelum maupun saat sidang digelar.
Anggota DPR AS dari Partai Demokrat itu menyatakan, Trump yang kini tinggal di Mar-a-Lago, Florida, tak bisa lagi mengelak.
Raskin menyindir si mantan presiden kini tak bisa berdalih bahwa dia sibuk mengurusi negara, seperti yang selalu dia ucapkan saat masih menjabat.
Trump pun diperingatkan, jika dia sampai menolak bersaksi maka dia dianggap mendukung segala bukti yang memberatkannya.
"Jika Anda menolak undangan ini, kami bakal mencabut segala hak Anda di sidang, dan mengasumsikan Anda mendukung bukti ini," ancam Raskin.
Trump Ditinggal Para Pengacaranya Jelang Sidang Pemakzulan
Beberapa pengacara Donald Trump dikabarkan mengundurkan diri, jelang sidang pemakzulan mantan presiden Amerika Serikat (AS) tersebut.
Kabar itu diungkap oleh CNN pada Sabtu (30/1/2021) yang mengutip sumber anonim.
Media AS tersebut mengatakan, lima pengacara termasuk dua yang dianggap memimpin tim, meninggalkan Trump karena tidak setuju dengan strategi hukumnya.
Sebab, kata CNN, Trump ingin para pengacaranya tetap memperjuangkan klaim tak berdasar bahwa pilpres AS 2020 dicurangi, daripada fokus pada legalitas pemakzulan seorang mantan presiden.
CNN juga mengabarkan bahwa Trump tidak mau perintahnya didebat.
Para pengacara yang mundur antara lain Butch Bowers dan Deborah Barbier, yang diperkirakan bakal memimpin pembelaan Trump.
• Teroris Anggota FPI Sebanyak 19 Orang Tertangkap, Anggota JAD, FPI Sindir Pernyataan Brigjen Rusdi