Heboh Pengakuan Terduga Teroris Anggota FPI, Dibaiat Anggota ISIS Disaksikan Sekretaris FPI Munarman
Adapun video pengakuan salah satu anggota Front Pembela Islam atau FPI Makassar terduga teroris soal baiat ISIS bereda di twitter
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman menjadi trending topic, terkait pengakuan anggota FPI yang tertangkap sebagai terduga teroris di Palu.
Ada 23 terduga teroris ditangkap di Palu, beberapa di antaranya ternyata anggota FPI, ormas yang baru saja dibubarkan yakni Front Pembela Islam.
Salah seorang pelaku yang tertangkap mengaku dibaiat jadi anggota ISIS pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi.
Parahnya lagi, terduga teroris tersebut dibaiat sebagai anggota ISIS dengan disaksikan Sekretaris FPI Munarman, kala itu.
Adapun video pengakuan salah satu anggota Front Pembela Islam atau FPI Makassar terduga teroris soal baiat ISIS beredar di twitter.
Anggota ISIS
Terduga teroris yang membuat pengakuan bernama Ahmad Aulia.
Dalam video tersebut, Ahmad Aulia mengaku ditangkap karena berbaiat pada ISIS pimpinan Abu Bakar al-Baghdadi.
"Saya ditangkap pada tanggal 6 Januari 2021 di Polda Sulawesi Selatan. Adapun saya ditahan atau ditangkap di kantor polisi Polda Sulawesi Selatan karena berbaiat kepada Daulatul Islam yang memimpin Daulatul Islam, yaitu Abu Bakar Al-Baghdadi," ujarnya dalam video tersebut.
Ahmad Aulia juga mengungkapkan dia berbaiat pada 2015 bersama dengan 100 simpatisan dan laskar FPI di markas FPI Makassar, Jalan Sungai Limboto, Makassar, Sulawesi Selatan.
Ahmad Aulia mengaku baiat dihadiri Munarman.
"Saya berbaiat dihadiri oleh Munarman selaku pengurus FPI pusat pada saat itu. Ustaz Fauzan dan Ustaz Basri, yang memimpin baiat pada saat itu," jelas Ahmad Aulia.
"Dan setelah berbaiat, saya pernah mengikuti taklim rutin FPI di Jalan Sungai Limboto sebanyak tiga kali. Yang mengisi acara saat itu Ustaz Agus dan Abdurrahman selaku pemimpin panglima FPI Kota Makassar," ungkapnya.
Video pengakuan Ahmad Aulia viral di Twitter termasuk posisi Munarman saat acara tersebut
Netizen ramai menuliskan tangkap Munarman.
Salah satunya pemilik akun @yusuf_dumdum dan @BiLLRaY2019
"TANGKAP MUNARMAN dan Gerombolan Teroris lainnya. Tangkap juga oknum ustadz2 begundal teroris berjubah agama yg merusak nama Islam!
Pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq menyapa para pendukungnya di Puncak Bogor. Ia disambut ribuan simpatisan, Jumat (13/11/2020). (Tribun Bogor)
Bagi yg takut bersuara melawan radikalisme atau cuma mau nyari aman, dilarang keras me-retweet atau me-like cuitan ini!," tulisnya disertai video pengakuan Ahmad Aulia.
Sementara itu, kuasa hukum FPI Aziz Yanuar mengaku bingung menanggapi berita tersebut.
Apalagi menurutnya FPI sudah dibubarkan.
"Tidak tahu (ya mau menanggapi seperti apa). Karena tidak ada FPI lagi. Jadi kita bingung. Sudah bubar masih saja dibawa repot dan ribet," ujar Aziz, ketika dihubungi Tribunnews.com, Kamis (4/2/2021).
Aziz lantas mengatakan mengapa organisasi yang didalamnya terdapat banyak koruptor hingga saat ini masih aman sentosa dan tidak dibubarkan.
"Yang masih eksis organisasinya dan banyak koruptor dihasilkan bahwa sampai-sampai terkait bantuan kemanusiaan (bansos) juga digarong tapi aman sentosa saja tuh, tidak dibubarkan, tidak diblokir sekelilingnya dan diteror. Aman deh pokoknya," kata Aziz.
Dia menambahkan seharusnya saat ini kasus korupsi menjadi fokus perhatian di Tanah Air. Sebab efek yang dihasilkan dari kasus korupsi nyata adanya.
"Padahal korupsi ini nyata dan efek yang dihasilkan juga nyata. Merusak dari semua lini kerusakannya dan akut kerusakannya. Ini harusnya jadi fokus," tandasnya.
19 Terduga teroris dibawa ke Jakarta
Diberitakan sebelumnya, sebanyak 19 terduga teroris anggota jaringan Jamaah Ansharut Daulah atau JAD yang ditangkap di Sulawesi Selatan, dibawa ke Jakarta, Kamis (4/2/2021) pagi tadi.
Ilustrasi terduga teroris
Mereka dibawa ke Jakarta guna menjalani pemeriksaan secara intensif dan penahanan.
Para terduga teroris itu diangkut menggunakan pesawat carter milik maskapai Lion Air tipe Boeing 737.
Mereka dikawal sekitar 50 polisi berseragam dinas dan sipil dari Densus 88 Antiteror Polri.
Pemberangkatan para terduga teroris disaksikan Kapolda Sulsel, Irjen Merdisyam, di Bandara Hasanuddin (bandara lama), di Mandai, Maros, Sulsel.
Sejumlah polisi bersenjata lengkap tampak berjaga di sekitar bandara.
Anggota FPI
Irjen Merdisyam dalam konferensi pers di bandara, mengatakan, ada 23 terduga teroris ditangkap di beberapa daerah di Sulsel, termasuk di Makassar dan Gowa.
Dari ke-23 orang tersebut, sebanyak 2 tewas ditembak, seorang masih dirawat karena luka tembak, dan seorang lainnya dipulangkan.
"Dari 23 orang itu 19 ditetapkan tersangka, dua tewas ditembak, dan satu masih luka akibat tertembak, dan satu dipulangkan," kata Irjen Merdisyam.
Lebih lanjut, Irjen Merdisyam mengungkapkan, sebagian tersangka merupakan simpatisan FPI.
"Sebagian dari tersangka yang diamankan di Makassar merupakan anggota FPI," ujar mantan Direktur Intelkam Polda Metro Jaya itu.
"Dan dalam hasil pemeriksaan, ditemukan fakta bahwa FPI Makassar bersama kelompok Ansharut Daulah di wilayah Makassar melakukan deklarasi mendukung ISIS dan dilanjutkan dengan baiat kepada ISIS," kata dia lebih lanjut.
"Hampir semuanya simpatisan, anggota dari FPI Makassar, seperti pengakuan dari mereka sendiri," kata Irjen Merdisyam menegaskan lagi.
FPI atau Front Pembela Islam kini menjadi organisasi terlarang di Indonesia.
Pada 30 Desember 2020, pemerintah Indonesia secara resmi melarang seluruh aktivitas FPI dan akan menghentikan setiap kegiatan yang dilakukan organisasi yang dipimpin Muhammad Rizieq Shihab itu.(*)
Artikel ini telah tayang di tribun-timur.com dengan judul Kabar Buruk buat Munarman, Beredar Video Pengakuan Anggota FPI Makassar Terduga Teroris soal Baiat, dan di Tribunnews.com dengan judul Sebagian Terduga Teroris di Makassar Anggota FPI, Pengacara: Sudah Bubar Masih Saja Dibawa RepotPenulis: Vincentius Jyestha Candraditya