Menteri Agama
Cerita Masa Kanak-kanak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat Antre Angpao Imlek di Tetangganya
Soalnya, ketika masa kanak-kanak, Yaqut sering ikut antri untuk dapat angpao dari tetangganya yang merayakan imlek.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Cerita masa kanak-kanak Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas saat mengantre Angpao Imlek.
Yaqut Cholil Qoumas besar Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang, Jawa Tengah.
Lokasi pondok pesantren milik keluarganya ini berdekatan dengan pemukiman Tionghoa.
Hari Raya Imlek memiliki kesan dan kenangan tersendiri bagi Yaqut Cholil
• Transformasi Waode Sofia, dari Diusir Iis Dahlia saat Audisi KDI, Kini Penampilannya Bikin Pangling
Soalnya, ketika masa kanak-kanak, Yaqut sering ikut antri untuk dapat angpao dari tetangganya yang merayakan imlek.
Maka tak pelak, komunitas Tionghoa dan para santri sering berbaur.
Nah, setiap tiba perayaan Imlek, ia turut merasakan suasana semaraknya. Mulai dari arak-arakan barongsai hingga bagi-bagi angpao.
Bahkan, ia besama para santri ikut datang ke rumah saudara-saudara Tionghoa yang tengah merayakan Imlek dan berburu angpao. Rasa persaudaraan dan kerukunan saat itu amat berkesan.
"Dan kita senang sekali karena mendapatkan angpao pada waktu itu,” ungkap Yaqut saat konferensi pers, Kamis (4/2/2021).
Rasa persaudaraan, kebahagiaan, dan kebersamaan saat itu masih dirasakan Yaqut hingga saat ini. Namun meriahnya perayaan Imlek kala itu, menurut Ketua Banser NU ini, ini harus disesuaikan
• Masih Ingat Sarah Azhari? Lama Menghilang, Mendadak Bagikan Kabar Buruk yang Bikin Panik & Ketakutan
Hari Raya Imlek pada 12 Februari 2021 akan dirayakan di tengah situasi pandemi covid-19 masih mewabah.
“Nah situasi sekarang berbeda, Indonesia dan dunia sedang mengalami pandemi Covid-19.
Saya kira umat Konghucu juga harus mawas diri bahwa perayaan Imlek itu bisa dirayakan dengan cara yang sederhana dan mematuhi protokol kesehatan,” katanya.
Menag meyakini, meskipun dirayakan dengan sederhana, Imlek tidak akan kehilangan maknanya sebagai momen bagi umat Konghucu mengungkapkan rasa syukur.
“Ini momen bersyukur bahwa selama setahun dalam perlindungan dan keberkahan dari Tuhan dan berharap di tahun berikutnya akan mendapatkan keberkahan dan perlindungan yang lebih baik lagi,” pesannya.
Tidak Ada Atraksi Barongsai
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta kepada umat Konghucu untuk merayakan tahun baru Imlek 2572 pada 12 Februari mendatang dilakukan secara sederhana.
Menag Yaqut menyadari Imlek bukan hanya pergantian tahun semata, tetapi sebagai hari raya keagamaan Konghucu yang semestinya diperingati.
Namun karena situasi saat ini sedang mengalami pandemi Covid-19, maka umat Konghucu dapat mawas diri dan perayaan tahun baru Imlek dapat dilaksanakan dengan cara yang sederhana.
"Saya kira itu tidak akan mengurangi makna dari perayaan Imlek tahun ini," ujar Menag Ya qut saat jumpa pers, Kamis (4/2/2021).
Menag Yaqut juga mengimbau agar acara perayaan tahun baru Imlek seperti atraksi barongsai dan silaturahmi dengan keluarga dapat ditunda untuk mencegah kerumunan yang berpotensi pada penularan Virus Corona. Menag Yaqut menyarankan agar silaturahmi dilakukan secara virtual
"Biasanya selain bagi-bagi angpau, atraksi Barongsai sebagai ungkapan syukur kepada tuhan juga dilaksanakan silaturahmi. Saya kira silaturahmi ini bisa diganti dengan cara-cara yang saling menjaga satu sama lain dari pandemi Covid-19," ujar menag.
Lebih lanjut Menag Yaqut berharap agar perayaan tahun baru Imlek dijadikan momentum bagi umat Konghucu dan Tionghoa untuk refleksi diri serta memperbarui diri menjadi insan lebih baik seiring dengan datangnya tahun baru.
"Kita semua mengajak umat Konghucu, agar berdoa supaya Indonesia dan umat manusia terbebas dari pandemi Covid-19," ujarnya.
Tahun baru Imlek 2572 jatuh pada 12 Februari 2021. Tahun baru Imlek ini adalah tahun Kerbau Logam yang dipercaya membawa banyak energi positif dan aura yang baik untuk perkembangan karir dan keuangan.
Imbauan Menteri Agama Untuk Perayaan Imlek 2021
Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas mengimbau umat Konghucu untuk merayakan imlek dengan cara sederhana, mengingat Indonesia saat ini tengah menghadapi badai virus Covid-19.
“Karena situasinya sekarang berbeda, Indonesia dan dunia sedang mengalami Covid-19, saya kira umat Konghucu, juga harus mawas diri, bahwa perayaan imlek itu bisa dirayakan dengan cara yang sederhana”, ungkap Menag saat memberikan konferensi pers melalui akun youtube Istana Kepresidenan (4/2).
Menurutnya, imlek merupakan acara ritual tahunan yang melambangkan syukur kepada Tuhan.
“Pada prinsipinya, perayaan imlek ini adalah ungkapan syukur kepada tuhan. Biasanya selain bagi-bagi angpau, lalu ada atraksi barongsai. Ungkapan syukur kepada Tuhan, juga dilaksanakan dengan silaturrahmi, saling mengunjungi kalau di umat muslim”, tambahnya.
Cara-cara tersebut biasanya mengundang keramaian serta kontak fisik.
Oleh karena itu, Menteri Agama mengimbau untuk mencari alternatif lain dalam berkumpul bersama keluarga.
“Saya kira silaturrahmi ini bisa diganti dengan cara-cara yang saling menjaga satu sama lain dari pandemi Covid-19 ini, misalnya dengan cara virtual”, tambahnya.
Menag mengajak seluruh umat Konghucu untuk berdoa agar pandemi Covid-19 di Indonesia cepat berakhir.
SUMBER:
https://www.kompas.tv/article/144070/imbauan-menteri-agama-untuk-perayaan-imlek-2021