Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sriwijaya Air

Tak Pecah di Udara, KNKT Katakan Pesawat Sriwijaya Air Utuh Sampai Membentur Air

Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan pesawat tidak pecah di atas udara melainkan jatuh secara utuh sampai membentur air. Berikut alasannya.

Editor: Isvara Savitri
ANTARA FOTO/Yadi Ahmad/MRH/hp
Seorang pramugari menabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ182 dari geladak KRI Semarang-594 di Kepulauan Seribu, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Tabur bunga tersebut sebagai penghormatan terakhir bagi korban pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 dengan rute Jakarta-Pontianak yang jatuh pada Sabtu (9/1/2021). 

TRIBUNMANADO.CO.ID, JAKARTA - Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) mengungkapkan bahwa pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 tidak pecah di udara.

Hal ini diungkapkan oleh Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono pada Rabu (3/2/2021).

"Jadi ada yang mengatakan bahwa pesawat pecah di atas udara itu tidak benar. Jadi pesawat secara utuh sampai membentur air, tidak ada pecah di udara," kata Soerjanto dalam rapat kerja dengan Komisi V DPR.

Soerjanto juga menjelaskan beberapa alasan yang mendasari hal tersebut.

Pertama, berdasarkan data tim SAR gabungan, puing pesawat tersebar di wilayah sebesar 80 meter dan panjang 110 meter pada keadalaman 16 sampai 23 meter.

Personel Bakamla membawa temuan serpihan pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta - Pontianak di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/1/2021). Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali memperpanjang operasi pencarian Sriwijaya Air SJ-182 selama tiga hari hingga Kamis (21/1) dengan fokus pencarian korban.
Personel Bakamla membawa temuan serpihan pesawat Sriwijaya Air PK-CLC nomor penerbangan SJ 182 rute Jakarta - Pontianak di Dermaga JICT, Tanjung Priok, Jakarta, Senin (18/1/2021). Badan SAR Nasional (Basarnas) kembali memperpanjang operasi pencarian Sriwijaya Air SJ-182 selama tiga hari hingga Kamis (21/1) dengan fokus pencarian korban. (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)

Puing-puing yang ditemukan itu pun mewakili seluruh bagian pesawat dari depan hingga ke belakang, misalnya instrumen dari ruang kemudi, beberapa bagian roda pendarat utama, bagian dari sayap, bagian dari mesin, bagian dari kabin penumpang, dan bagian dari ekor.

"Luas sebaran yang ditemukan pesawat dari depan sampai belakang konsisten dengan bukti bahwa pesawat tidak mengalami ledakan sebelum membentur air," kata Soerjanto.

Selain Bencana Alam, Berikut 7 Penyakit yang Harus Diwaspadai Saat Musim Hujan

Jeff Bezos Mengundurkan Diri Sebagai CEO Amazon, Ingin Fokus Pada Filantropi dan Dua Bisnis Besarnya

Ia melanjutkan, temuan pada turbin pesawat juga menunjukkan konsistensi bahwa mesin masih dalam keadaan hidup sebelum membentur permukaan air.

"Ini diindikasikan bahwa turbin-turbinnnya rontok semua, itu menandakan bahwa ketika mengalami impact dengan air mesin itu masih berputar," kata dia.

Soerjanto menambahkan, temuan awal data automatic dependent surveillance broadcast (ADS-B) juga masih merekam data pesawat saat berada di ketinggian 250 kaki dari permukaan laut.

Prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182
Prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 (Tribunnews)

"Hal ini mengindikasikan bahwa sistem pesawat masih berfungsi dan mampu mengirim data. Kondisi tersebut menunjukkan bahwa mesin masih dalam kondisi hidup atau menyala sampai sebelum pesawat membentur air," kata Soerjanto.

Kendati demikian, Soerjanto menekankan, KNKT masih terus berupaya menginvestigasi penyebab kecelakaan pesawat tersebut.

Diduga Menjadi Tempat Asal Virus Corona, Tim Khusus WHO Kunjungi Laboraturium Virus Wuhan

Tim WHO Kunjungi Laboraturium dan Pasar Wuhan, Sebut Temukan Data yang Berlum Pernah Ada Sebelumnya

Salah satunya dengan mengolah data dari black box flight data recorder serta terus mencari black box berisi cockpit voice recorder.

Pesawat Sriwijaya Air penerbangan SJ 182 rute Jakarta-Pontianak jatuh di antara Pulau Laki dan Pulau Lancang, Kepulauan Seribu, Sabtu (9/1/2021).

Pesawat itu mengangkut 62 orang yang terdiri dari enam kru aktif, 46 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga bayi.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "KNKT: Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 Tidak Pecah di Udara",

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved