Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Moeldoko Dipaksa Undur jadi Kepala Staf Presiden, Cakra AHY: Jangan Sampai Publik yang Minta

Irwan pun menyebut Moeldoko harus bisa mempertanggungjawabkan pernyataanya soal pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat

Editor: Rhendi Umar
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay/pras.
Profil Moeldoko yang disebut ingin melakukukan kudeta terhadap AHY untuk menguasai Partai Demokrat. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Moeldoko diminta mundur dari jabatanya sebagai Kepala Staf Presiden.

Hal itu disampaikan oleh Ketua Umum Cakra AHY, Irwan yang meminta agar Moeldoko mundur dari jabatannya sebagai Kepala Staf Presiden (KSP) atas dugaan keterkaitan rencana kudeta itu.

“Secara kesatria seharusnya pak Moeldoko mengundurkan diri,” tutur Irwan kepada wartawan, Selasa (2/2/2021) dikutip dari Tribunnews.

Menurutnya, langkah mundur dari jabatan Moeldoko tersebut untuk menjaga  marwah Istana dan Presiden Jokowi. 

“Jangan sampai publik meminta Jokowi menertibkan atau meminta beliau mundur,” ucapnya. 

Irwan pun menyebut Moeldoko harus bisa mempertanggungjawabkan pernyataanya soal pertemuan dengan sejumlah kader Demokrat tidak dikaitkan dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Pak Moel bilang tidak perlu mengkaitkan dengan Pak Jokowi. konsekuensinya mundur dong atau dimundurkan oleh Presiden,” kata Irwan 

“Jangan coba ganggu Mas AHY. Bukan soal elektoral, tapi kedaulatan dan harga diri mas AHY. Kami pasti lakukan perlawanan,” sambungnya. 

Sementara itu langkah AHY mengirim surat ke Jokowi terkait manuver politik Moeldoko untuk mengkudeta posisi pucuk pimpinan Partai Demokrat merupakan hal yang wajar.

Pasalnya, kata Irwan, AHY ingin Jokowi menertibkan pejabat-pejabat di lingkaran Istana agar tidak mengganggu internal partai politik lain.

"Kalau berkirim surat ya karena kami melihat kewenangan menertibkan itu ada di Pak Jokowi. Itu konstitusi," papar Irwan.

Sebelumnya, Moeldoko disebut sebagai pejabat negara yang ingin mengambil kepemimpinan Partai Demokrat dari tangan Ketua Umum AHY

Hal tersebut disampaikam Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat Andi Arief dalam akun Twitter miliknya @Andiarief_. 

"Banyak yang bertanya siapa orang dekat Pak Jokowi yang mau mengambil alih kepemimpinan AHY di demokrat, jawaban saya KSP Moeldoko," tulis Andi yang dikutip Tribunnews.com, Senin (1/2/2021).

Menurutnya, alasan AHY berkirim surat ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait rencana pengambilalihan Demokrat secara paksa oleh Moeldoko, karena dikabarkan mendapat restu dari presiden. 

Halaman
1234
Sumber: Warta Kota
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved