Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gejolak di Partai Demokrat

Hencky Luntungan Tuding SBY Bawa Penumpang Gelap di PD, Klaim Pendiri dan Deklarator, AHY Menyurat

Namanya tak mentreng di perpolitikan nasional, namun Hencky Luntungan mengaku dia merupakan satu di antara pendiri dan deklarator

Editor: Aswin_Lumintang
twitter @umarHsb75
Foto Moeldoko Cium Tangan SBY viral di media sosial. 

TRIBUNMANADO.CO,ID, JAKARTA - Namanya tak mentreng di perpolitikan nasional, namun Hencky Luntungan mengaku dia merupakan satu di antara pendiri dan deklarator Partai Demokrat, bulan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang saat ini ''menguasai'' Partai Demokrat.

Hencky mengatakan, ini harus diluruskan karena sudah terpatri di benak sebagian besar kader partai saat ini begitu.

Dalam rekaman video yang terkirim ke Youtube, Selasa (25/6), Hencky secara gamblang membongkar sejarah berdirinya partai yang memiliki andil besar dalam mengantar SBY terpilih menjadi presiden dua periode tersebut.

Viral Moeldoko cium tangan SBY. Momen Moeldoko diundang Presiden SBY untuk melakukan Fit dan Propertes KSAD.
Viral Moeldoko cium tangan SBY. Momen Moeldoko diundang Presiden SBY untuk melakukan Fit dan Propertes KSAD. (Abror/Rumah Tangga Kepresidenan SBY)

Hencky pun menceritakan saat Partai Demokrat didirikan 10 September 2001, nama SBY tidak tercantum sebagai pendiri apalagi pendorong berdirinya partai, sebab SBY baru bergabung dengan Demokrat 2003.

Itupun, lanjut Hencky, diawali dengan pernyataan SBY yang meminta agar para pendiri dan deklarator menerima kehadirannya sebagai salah satu anggota keluarga besar Partai Demokrat.

“SBY boleh menganggap saya kecil, tetapi SBY harus tau bahwa Hencky Luntungan adalah Pendiri sekaligus Formatur Tunggal Penyusunan Struktur dan Personalia PD 2002,” ujarnya sembari berucap besarnya peran Almarhum Ahmad Yani Wahid dalam proses pendirian PD kala itu.

Ikatan Cinta Malam Ini Rabu 3 Februari: Elsa Terancam, Nino dan Rafael Kompak Cari Pembunuh Roy

KOMENTAR Antonio Conte Setelah Inter Milan Kalah dari Juventus, Bianconeri Tidak Harus Kerja Keras

Hadi Utomo (almarhum) sebagai Ketua Umum kedua berjasa mencatat sejarah menbesarkan Demokrat dengan keberhasilannya meraup suara 20,9 persen pada Pemilu 2009.

Namun, sukses itu anjok pada 2014 dengan perolehan suara 10,19 dan lebih menukik lagi pada 2019 dengan perolehan suara 7,77 persen. “Anjloknya perolehan suara itu pada masa kepemimpinan SBY sebagai Ketum Demokrat.”

Beranjak dari angka-angka tersebut, SBY harus bertanggung jawab secara moral dan organisatoris. “Sebaiknya SBY mundur terhormat sebelum dimundurkan,” tegas Hencky.

Sebagai pendiri, Hencky pun menyoroti banyaknya kader karbitan yang sekitar 60 persen menguasai Demokrat. “Orang-orang yang dipelihara SBY itu adalah penumpang gelap PD yang tidak tau sejarah bahkan dengan ketidaksantunan mengacak-acak PD dari dalam.”

Untuk itu dia mendesak SBY untuk segera menggelar Kongres yang dipercepat untuk menata kembali PD yang terus mengalami kemerototan tajam dari pemilu ke pemilu.

AHY: Partai Demokrat Tetap Solid

Meski mensinyalir ada gerakan untuk menggulingkan pengurus Partai Demokrat saat ini, Agus Harimurti Yudhoyono menegaskan partai yang dipimpinnya itu tetap solid.

Ketua Umum Partai Demokrat yang akrab disapa AHY tersebut mengatakan ada gerakan untuk mengambil alih paksa (kudeta) kepemimpinan Partai Demokrat.

Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY)
Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) ((Sumber: KOMPAS.com / ANDREAS LUKAS ALTOBELI))

“Kami solid mempertahankan kedaulatan dan kehormatan partai. Kami yakin, tidak ada satu pun pemimpin partai politik yang rela diambil alih kekuasaannya secara inkonstitusional oleh pihak manapun,” tegas AHY dalam jumpa pers di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Selasa (2/2/2021).

Sumber: Tribunnews
Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved