Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Donald Trump

Mantan Mata-mata Rusia Ungkap Donald Trump Sudah Dibentuk Jadi Aset Sejak 40 Tahun Silam

Buku itu merinci upaya dinas rahasia Uni Soviet (KGB) merekrut puluhan pengusaha AS sebagai aset tanpa mereka sadari.

Editor: Aldi Ponge
kompas.com
Presiden AS Donald Trump bersalaman dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. 

"Tidak ada yang salah jika tulang punggung kebijakan luar negeri AS mengalami kerusakan," demikian iklan di koran seperti New York Times maupun Boston Globe.

Dalam iklannya, suami Melania tersebut menyerang Jepang karena dianggap mengambil untung dari "Negeri Uncle Sam".

Donald Trump juga menekankan Washington seharusnya berhenti membayar biaya pertahanan dari negara kaya lain.

Menariknya, argumentasi itu bakal menjadi tulang penyangga utama kebijakan luar negerinya saat terpilih sebagai Presiden AS di 2016.

Vladimir Putin.

(Foto: Vladimir Putin. (AFP/Alexey NIKOLSKY / Sputnik via Serambinews)

Shvets berkata, iklan tersebut menjadi kesuksesan yang tak mereka kira terkait upaya untuk menanamkan ideologi anti-Barat.

Trump sendiri sejak menjadi presiden pada 2017 hingga 2021 ini selalu menyangkal mendapat bantuan dari Kremlin.

"Rusia tidak pernah mencoba memanfaatkan saya. Tak ada hubungan antara saya dengan mereka. TAK ADA PINJAMAN, TAK ADA KESEPAKATAN, TAK ADA APA PUN!" ujar dia pada 2017.

Sebuah Buku Terbaru Ungkap Bagaimana Trump 'Berutang Budi' kepada KGB

Sebuah buku baru mengeklaim bahwa Komite Keamanan Negara ( KGB) Rusia telah 'menyelamatkan' mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump saat usia 40 tahun dari kebangkrutan finansial untuk menjadikannya 'aset'.

Melansir Daily Mail, Selasa (26/1/2021) sebuah buku berjudul American Kompromat: How the KGB Cultivated Donald Trump, and Related Tales of Sex, Greed, Power, and Treachery mengupas tentang bagaiman Trump 'dibudidayakan' oleh Rusia untuk memberikan 'semua yang diinginkan' Presiden Vladimir Putin.

Menurut buku tersebut, Trump telah diselamatkan beberapa kali dari kebangkrutan bisnisnya melalui pencucian uang dari Rusia. Termasuk untuk real-estat-nya di era 1980 dan 1990-an.

Uang dari Rusia juga digunakan untuk membangun gedung-gedung di bawah nama Trump.

Ketika Trump menjadi Presiden, penulis mengatakan sudah waktunya bagi Trump untuk membayar semua yang dia dapatkan. Dan Trump pun memberikan Putin semua yang diinginkan pemimpin itu.

Penulis buku itu, Craig Unger adalah seorang jurnalis dan penulis 6 buku termasuk buku paling laris terbitan New York Times.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved