Info
Kata Peneliti, Gempa Bumi Merusak Itu Terjadi Setiap 5,6 Bulan Sekali Atau 2 Kali Setahun
Eko Yulianto menyebut, berdasarkan sejarah kejadian gempa bumi di Indonesia, gempa berdaya rusak cenderung terulang dalam 5,6 bulan sekali.
Menurut dia, tsunami di Aceh pada 2004 bukanlah kejadian pertama karena pernah ada peristiwa tsunami besar yang terjadi pada beberapa ribu tahun yang lalu.
Hal hanya yang membedakan bahwa kejadian tsunami pada 2004 benar-benar menjadi bencana karena korbannya sangat banyak.
"Peristiwa tsunami masa lalu menjadi peringatan dini untuk peristiwa tsunami di masa datang," ucap dia.
Menurut Eko, tsunami masa lalu biasanya diketahui dari catatan tertulis dan atau cerita lisan. Eko mengatakan, lebih dari 100 peristiwa tsunami terjadi dalam empat abad terakhir di Indonesia.
Dalam 15 tahun terakhir, rata-rata tsunami terjadi setiap dua tahun sekali. Namun, di setiap tempat tsunami, biasanya berulang setiap beberapa puluh atau ratus tahun sekali.

Rentang waktu yang panjang antara dua peristiwa tsunami menjadi salah satu penyebab banyaknya korban jiwa pada peristiwa tsunami di Aceh (2004), Pangandaran (2006), Mentawai (2010), dan Palu (2018).
Eko menyebut, tsunami Aceh seolah baru pertama terjadi, padahal tiga tsunami serupa pernah terjadi sebelumnya.
Sementara itu, menurut penelitian yang dilakukan MacCaffrey (2008), masa perulangan gempa bumi magnitudo besar yakni megathrust Sunda sebelah barat Sumatera yakni 525 tahun, dan magnitudo 9,6 dari megathrust selatan Jawa Bali Nusa Tenggara adalah 675 tahun.
Artikel ini telah tayang di:
Kompas.com
Tribunjabar.id
Subscribe YouTube Channel Tribun Manado: