Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Sejarah Titanic

Sosok Masabumi Hosono, Orang yang Selamat dari Tenggelamnya Kapal Titanic, Malah Disebut Pengecut

Masabumi Hosono adalah salah satu orang yang selamat dari tenggelamnya kapal Titanic pada 15 April 1912. Begini kisahnya sampai disebut pengecut.

Editor: Frandi Piring
Istimewa/wikipedia
Sosok Masabumi Hosono adalah salah satu orang yang selamat dari tenggelamnya kapal Titanic. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Kisah dari sosok Masabumi Hosono yang selamat dari tenggelamnya kapal Titanic pada 15 April 1912 silam.

Masabumi Hosono merupakan salah satu orang selamat dari tragedi kapal Titanic yang tenggelam di Samudera Atlantik itu.

Ia merupakan satu-satunya orang Jepang yang menjadi penumpang kala itu.

Di balik cerita selamatnya Masabumi Hosono meninggalkan cerita tersendiri dalam hidupnya, yang mana dirinya disebut ' pengecut '.

Bagaimana kisahnya?

Masabumi Hosono adalah salah satu <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/orang' title='orang'>orang</a> yang <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/selamat' title='selamat'>selamat</a> dari <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/tenggelam' title='tenggelam'>tenggelam</a>nya <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/kapal' title='kapal'>kapal</a> <a href='https://manado.tribunnews.com/tag/titanic' title='Titanic'>Titanic</a>

(Foto: Masabumi Hosono adalah salah satu orang yang selamat dari tenggelamnya kapal Titanic/thevintagenews.com)

Melansir dari Intisari.Grid Online, kehormatan, kewajiban, dan rasa malu adalah tiga sifat yang berakar kuat dalam budaya Jepang dan telah berlangsung selama berabad-abad.

Bayangkan seorang prajurit samurai kehilangan kehormatannya.

Dia bisa memulihkan kehormatannya hanya dengan bunuh diri, dengan cara yang agak brutal, dengan melakukan hara-kiri.

Tindakan seperti itu dianggap sebagai cara heroik untuk mati, memungkinkan prajurit untuk menghilangkan rasa malu.

Pada budaya Barat, masalah sosial seperti rasa bersalah, dapat diselesaikan melalui proses hukum atau melalui psikoterapi atau tindakan pengakuan kepada seorang pendeta.

Namun, konsep rasa malu adalah inti dari budaya Jepang dan tidak dapat diangkat sampai orang tersebut melakukan apa yang diharapkan komunitas.

Harapan itu sering kali mencakup ukuran drastis dari bunuh diri.

Salah satu contohnya adalah pada kasus Masabumi Hosono, yang aibnya, dalam konteks budaya asalnya, menimpa dirinya pada malam tenggelamnya RMS Titanic pada 15 April 1912 silam.

Sumber: Grid.ID
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved