Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Terkini Nasional

Sudjiwo Tedjo Tak Mau Menjawab Soal Siap Divaksin Covid-19: Itu Bertentangan dengan Hak Asasi

Vaksin Covid-19 yang saat ini sudah tersebar di Indonesia hingga kini masih jadi perbincangan.

Editor: Rhendi Umar
Internet
Sudjiwo Tedjo 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Vaksin Covid-19 yang saat ini sudah tersebar di Indonesia hingga kini masih jadi perbincangan.

Sebagian orang masih meragukan bahkan ada yang terang-terangan menolak untuk divaksin.

Baru-baru ini wartawan senior Karni Ilyas membahas vaksin Covid-19 dengan Budayawan Sudjiwo Tedjo.

Tedjo tak mau menjawab saat ditanya kesediaannya disuntik vaksin Covid-19

Ia bahkan punya alasan tersendiri yang bakal diutarakannya jika dipaksa menerima vaksin.

Ucapan Sudjiwo itu pun memancing tawa wartawan senior Karni Ilyas.

Hal itu terlihat dalam kanal YouTube Karni Ilyas Club, Sabtu (23/1//2021).

Di umurnya yang sudah lebih dari 60 tahun, Karni Ilyas mengaku belum disuntik vaksin Covid-19.

Berbeda dengan Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo kini berada di umur yang seharusnya menerima vaksin.

"Belum, kan saya umur 60  (tahun) lebih, sehingga vaksin Sinovac ini belum boleh," kata Karni Ilyas.

"Karena baru diuji coba di bawah 60(tahun)."

"Mas Jiwo masih boleh pakai Sinovac."

"Saya 59, hampir enggak boleh sebetulnya," sahut Sudjiwo.

Lantas, Sudjiwo mengaku sudah berencana tak akan mau mengetahui atau berkomenter soal Covid-19.

Ia memilih untuk menerapkan protokol kesehatan dan meningkatkan doa.

"Hampir enggak boleh tapi masih boleh," ucap Karni Ilyas.

"Tapi saya enggak tahu kapan atau mungkin enggak akan, saya akan ngomong akan stop baca, denger apa pun tentang Covid."

"Yang penting aku 3M dan aku happy, dan doa tolak bala dari Kiai Hasim Asy'ari itu."

Lebih lanjut, Karni Ilyas menanyakan kesediaan Sudjiwo disuntik vaksin Covid-19.

Namun, Sudjiwo tak menjawab.

Ia tampak diam sejenak hingga akhirnya terbahak.

"Mas Jiwo mau enggak pakai vaksin?," tanya Karni Ilyas.

"Aku itu Pak Karni, jarum suntik miring aja takut setengah mati," jawab Sudjiwo.

"Ini kan harus tegak, terus lihat ada polisi yang teriak-teriak, aku kan bukan militer."

"Aku enggak bisa jawab," sambungnya.

Namun, Karni Ilyas terus mencecar Sudjiwo.

Jika vaksin diwajibkan, Sudjiwo mengaku akan menggunakan pernyataan WHO sebagai alasan.

"Kalau diwajibkan?," tutur Karni Ilyas.

"Aku pakai screenshoot pernyataan WHO dilarang mewajibkan," jawab Sudjiwo.

"Ada kan, itu bertentangan dengan hak asasi."

Simak videonya berikut ini mulai menit ke-12.00:

Tak Mau Komentar

Dalam kesempatan itu, sebelumnya Sudjiwo Tedjo sempat termenung saat ditanya soal penanganan Covid-19 di Indonesia.

Di hadapan wartawan senior Karni Ilyas, Sudjiwo Tedjo memilih tak banyak komentar.

Khususnya, saat ditanya soal vaksin Covid-19.

"Bagaimana melihat kita menangani Covid-19 selama ini?," tanya Karni Ilyas.

Tampak, Sudjiwo sempat termenung sembari memandangi wajah Karni Ilyas.

Ia pun mengaku sempat ingin tak mau tahu pemberitaan soal Covid-19.

"Saya tuh kadang sampai pada keputusan saya enggak komentar itu Pak Karni," jawab Sudjiwo.

"Karena kalau lihat medsos soal Covid, lihat media cetak, kadang-kadang sampai pada keputusan."

Meski belum sepenuhnya melakukan, Sudjiwo sudah berniat melakukan hal itu.

Menurut dia, yang terpenting adalah menjalankan protokol kesehatan secara benar.

"Tapi belum saya lakukan, enggak tahu nanti-nanti, aku enggak akan baca lagi berita soal Covid," kata Sudjiwo.

"Saya sampai gitu, yang penting aku 3M, yang penting aku happy."

"Kalau enggak gitu pusing."

Terkait hal itu, Sudjiwo lantas menyinggung pemberitaan soal kematian sejumlah warga di luar negeri seusai disuntik vaksin Covid-19.

Tak hanya itu, ia juga membahas obrolan Karni Ilyas dengan pengusaha Mardigu Wowiek.

"Sekarang mati di luar negeri 23 orang habis kena vaksin, bingung gitu," kata Sudjiwo.

"Saya pernah nonton acara Pak Karni sama Mardigu, yang waktu itu mengusulkan plasma."

Sudjiwo menyebut, usulan Karni Ilyas dan Mardigu soal donor plasma darah orang yang pernah terjangkit Covid-19 sangat masuk akal.

Karena itulah, wajar menurutnya kini donor plasma sudah mulai dilakukan.

"Plasma darah orang yang sudah positif supaya kalau dimasukin ke orang yang belum kena Covid tubuhnya bisa langsung membaca ini Covid langsung bisa ditolak," terang Sudjiwo.

"Waktu itu kalau enggak salah obrolan Bang Karni sama Mardigu, kenapa enggak digencarkan, apakah kita akan bergantung pada vaksin? Artinya industri farmasi kan."

"Sekarang terjawab ada plasma-plasma sudah mulai digencarkan, ada positifnya juga sih," tutupnya. (TribunWow.com)

BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:

Baca juga: Tunggu Hasil Check Up, Ini Kondisi Terkini Habib Rizieq Shihab di Rutan Bareskrim

Baca juga: Begini Tanggapan Mahfud MD Soal Siswi Dipaksa Pakai Jilbab, Singgung Diskriminasi Masa Lalu

Baca juga: Gading Marten Curhat, Tak Pernah Rasakan Hal Ini Selama Hidup dengan Gisel: Nggak Pernah

KLIK TAUTAN AWAL: https://wow.tribunnews.com/2021/01/24/enggan-jawab-saat-ditanya-kesediaan-divaksin-covid-19-sudjiwo-tedjo-bertentangan-dengan-hak-asasi?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved