Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

GUGUR di Papua, Ini Keinginan Pratu Dedi Hamdani yang Tak Sempat Terwujud

Pratu Dedi Hamdani memiliki rencana untuk menikah setelah lima tahun bertugas sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Editor: Ventrico Nonutu
instagram gardadepan_ind
Pratu Dedi Hamdani 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Pratu Dedi Hamdani, seorang prajurit TNI yang gugur saat kontak senjata dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua ternyata punya rencana bahagia.

Pratu Dedi berencana untuk menikah jika kembali ke kampung halamannya di Lombok.

Hal tersebut disampaikan oleh sang ayah saat menceritakan keinginan anaknya.

Baca juga: Sosok Tiffany Trump, Putri Bungsu Trump Dilamar Playboy Arab-AS dengan Cincin Berlian Rp16,8 Miliar

Baca juga: Sosok Tara Diandra, Wanita yang Dikabarkan Dekat dengan Dipo Latief

"Dia bilang waktu itu, saya (Pratu Dedi Hamdani) lagi sebentar di sini, lagi dua bulan akan pulang," tutur Muhdin (50), ayah Pratu Dedi Hamdani, ditemui di rumah duka, Dusun Bagek Dewa, Desa Pelambik, Kecamatan Praya Barat Daya, Lombok Tengah, Minggu (24/1/2021).

Anak sulungnya itu, memang memiliki rencana untuk menikah setelah lima tahun bertugas sebagai Tentara Nasional Indonesia (TNI).

Mendengar rencana sang anak, Muhdin mengaku sangat senang.

Ia tidak sabar lagi menunggu momen bahagia tersebut.

Pratu Dedi Hamdani dan Dwi Laras.
Pratu Dedi Hamdani dan Dwi Laras. (Dok. FB Praja Raksaka Raksaka/TribunLombok.com)

"Dia bilang mau menikah, oh (silahkan) menikah, bapak pun sudah siap (merestui)," kata Muhdin, sembari menahan isak.

Pratu Dedi Hamdani memang dikenal warga memiliki kekasih bernama Dwi Laras (20), yang masih sekampung dengannya.

Bahkan foto-foto kemesraan bersama sang kekasihnya pernah diunggah di akun Facebook-nya Praja Raksaka Raksaka.

Dalam foto-foto yang diunggah tahun 2016 itu, Pratu Dedi Hamdani memposting foto beserta kata-kata rencana meminang sang kekasih.

"Tunggu aku sayang akan ku pinang engkau setelah sepulangku dari tugas negara."

Kata-kata itu diunggah bersamaan dengan deretan foto dengan kekasihnya.

Pratu Dedi Hamdani dan Dwi Laras sudah sepakat akan menikah bulan Maret 2021.

Warga di kampung pun telah mengetahui rencana tersebut.

Hubungan mereka pun telah lama diketahui warga.

"Mereka sudah pacaran sejak SMP, katanya sudah lama punya hubungan spesial," kata Iman, warga setempat.

Namun sejak tugas sebagai anggota TNI tahun 2016 lalu, Pratu Dedi Hamdani harus berpisah karena tugas sebagai tentara Indonesia.

Sayangnya, rencana Dwi Laras dan Pratu Dedi Hamdani  tak terwujud dan harus dikubur dalam-dalam karena sang prajurit gugur di medan tugas.

Pratu Dedi Hamdani gugur dalam kontak senjata dengan KKB di Papua, Jumat (22/1/2021).

Dalam insiden itu, dua anggota TNI gugur yakni Pratu Dedi Hamdani asal Lombok Tengah, NTB dan Pratu Roy Vebrianto asal Bandung, Jawa Barat.

suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani
Suasana rumah duka almarhum Pratu Hamdani (KOMPAS.COM IDHAM KHALID)

Sebelum Gugur di Papua, Pratu Dedi Hamdani Sempat 3 Kali Menelepon Ibunda

Sedih. Itulah yang dirasakan Sarmiati (50),  ibu kandung almarhum Pratu Dedi Hamdani.

Ia mengaku tak sempat mengangkat telepon anaknya pada Kamis (21/1/2021) malam.

Sarmiati menuturkan, di malam itu dirinya ditelepon hingga tiga kali oleh Pratu Dedi.

"Yang buat saya sedih itu, pas malam Jumat kemarin, dia telepon sebanyak tiga kali, tapi saya waktu itu sedang shalat di mushala," kata Sarmiati di kediamannya, Desa Plambek, Lombok Tengah, Sabtu.

Saat tiba di rumah, Sarmiati mencoba menghubungi putranya tersebut. Tetapi, ponsel Pratu Dedi Hamdani tak aktif.

"Saya coba telepon balik, tapi tidak aktif ponselnya, itu saya sangat penasaran mungkin pesan apa yang ingin disampaikan sebelum meninggal itu," kata Sarmiati.

Pada Jumat (22/1/2021), Sarmiati mendapat kabar Pratu Dedi gugur saat bertugas.

Pratu Dedi merupakan salah satu korban dalam serangan yang dilakukan kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Intan Jaya, Papua.

Sarmiati tak kuasa membendung tangis saat mendengar kabar tersebut. Baginya, Pratu Dedi merupakan anak yang baik.

"Anaknya baik sekali, dia sering cuci baju saya, padahal saya tidak pernah suruh," kata dia.

Menurutnya, tak banyak remaja yang mau mencuci pakaian ibunya. Bahkan, sebagian besar remaja masih enggan mencuci pakaian sendiri.

"Malah anak muda sekarang banyak pakaiannya yang masih dicuci orangtuanya," kata Sarmiati.

Sarmiati mengatakan, Pratu Dedi Hamdani biasanya menelepon dirinya sekali dalam seminggu. Prajurit TNI itu selalu mengingatkan ibunya agar tidak lagi bekerja.

Pratu Dedi Hamdani, kata dia, juga berjanji akan membelikan dirinya perhiasan.

Ada banyak cerita yang disampaikan Pratu Dedi saat menghubungi sang ibu. Sarmiati menambahkan, anaknya itu juga sering melakukan puasa sunah Senin Kamis.

Rencananya, Pratu Dedi Hamdani akan dimakamkan secara militer di pemakaman keluarga di Desa Plambek pada Minggu (24/1/2021).

Sebelumnya, kelompok kriminal bersenjata (KKB) menyerang Pos Titigi di Kabupatne Intan Jaya, Papua, Jumat (22/1/2021).

Dalam penyerangan di Pos Titigi itu, Pratu Roy Vebrianto gugur karena tertembak di dada kanan.

Suriastawa mengatakan, Pratu Dedi yang bertugas di Pos Hitadipa itu berusaha mengejar kelompok kriminal bersenjata (KKB) yang berada di hutan.

Tetapi, Pratu Dedi gugur karena ditembak KKB saat pengejaran itu.

"Korban ditembaki secara membabi buta dari arah ketinggian di hutan yang terletak antara Kampung Sugapa Lama dan Kampung Hitadipa," kata Suriastawa lewat keterangan tertulis, Jumat.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Sebelum Gugur di Papua, Pratu Dedi Berencana Pulang ke Lombok untuk Menikahi Pujaan Hatinya

https://www.tribunnews.com/regional/2021/01/24/sebelum-gugur-di-papua-pratu-dedi-berencana-pulang-ke-lombok-untuk-menikahi-pujaan-hatinya?page=all

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved