Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Vaksin Virus Corona

Kemenkes: Vaksin Sinovac Mengandung Virus Mati Maka Hampir Tak Mungkin Sebabkan Orang Terinfeksi

Juru Bicara Vaksinasi dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan, hampir tak mungkin seseorang yang divaksin Sinovac terinfeksi virus corona karena vaksin.

Editor: Frandi Piring
YouTube Sekretariat Presiden
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menjelaskan soal proses vaksinasi Covid-19 yang akan memprioritaskan tenaga kesehatan (nakes). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Terinfeksinya Bupati Sleman Sri Purnomo setelah disuntik vaksin Covid-19 jenis Sinovac ditanggapi oleh pihak Kementerian Kesehatan ( Kemenkes ) RI.

Sebagaimana, Bupati Sleman dikabarkan terpapar Covid-19 setelah disuntik vaksin.

Kemenkes pun angkat bicara soal kasus Bupati Sleman Sri Purnomo.

Juru Bicara Vaksinasi dr Siti Nadia Tarmizi menegaskan,

hampir tak mungkin seseorang yang divaksin Sinovac terinfeksi virus corona karena vaksin.

Bupati Sleman, Sri Purnomo (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani)
Bupati Sleman, Sri Purnomo (Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani) ((Tribunjogja/ Christi Mahatma Wardhani))

Sebab, vaksin tersebut berisi virus mati.

"Vaksin Sinovac adalah vaksin berisi virus mati ( inactivivated),

jadi hampir tidak mungkin menyebabkan seseorang terinfeksi," kata Nadia dalam sebuah pernyataan yang diterima Kompas.com, Jumat (22/1/2021).

Jika melihat sequence waktunya, kata Nadia, sangat mungkin bahwa Sri Purnomo berada dalam masa inkubasi saat menerima suntikan vaksin,

sehingga ada kemungkinan sudah terpapar virus tapi belum bergejala.

Ia menjelaskan, waktu antara paparan dan munculnya gejala virus sedang

dan tinggi secara alamiah adalah sekitar 5-6 hari.

"Waktu yang pas, karena divaksin tanggal 14 Januari,

sementara hasil swab PCR positif tanggal 20 Januari," jelas dia.

Butuh dua kali penyuntikan

Nadia kembali menegaskan, vaksinasi Covid-19 membutuhkan dua kali dosis penyuntikan.

Hal itu dilakukan karena sistem imun membutuhkan waktu

yang lebih lama untuk mengetahui bagaimana cara efektif melawan virus.

Menurut dia, suntikan pertama dilakukan untuk memicu respons kekebalan awal,

sementara suntikan kedua untuk menguatkan respons imun yang telah terbentuk.

"Hal ini memicu respons antibodi yang lebih cepat dan lebih efektif di masa mendatang," ujar Nadia.

Vaksin Covid-19 Sinovac tiba di tempat penyimpanan vaksin milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, di Jalan Mayor Salim Batubara, Kecamatan Kemuning Palembang, Senin (4/1/2021). Untuk tahap awal dari 58.000 vaksin yang diajukan, 30.000 vaksin yang diterima itu akan dibagikan ke tujuh kabupaten/kota di Sumatera Selatan.
Vaksin Covid-19 Sinovac tiba di tempat penyimpanan vaksin milik Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan, di Jalan Mayor Salim Batubara, Kecamatan Kemuning Palembang, Senin (4/1/2021). Untuk tahap awal dari 58.000 vaksin yang diajukan, 30.000 vaksin yang diterima itu akan dibagikan ke tujuh kabupaten/kota di Sumatera Selatan. (KOMPAS.com/AJI YK PUTRA)

Ia menambahkan, sejumlah vaksin seperti cacar air, hepatitis A,

herpes zoster (cacar ular) juga memerlukan dua dosis vaksin untuk mencegah penyakit tersebut.

Beberapa vaksin bahkan membutuhkan dosis yang lebih banyak,

seperti vaksin DTaP untuk difteri, tetanus, dan pertusis.

Oleh karena itu, proses pemberian vaksinasi Covid-19

akan tetap dilakukan seperti yang telah ditargetkan.

Tetap jalankan protokol kesehatan

Nadia berpesan, masyarakat masih memiliki kewajiban

untuk menjalankan protokol kesehatan, meski sudah ada vaksinasi.

Karena selain tetap harus menjaga diri sendiri,

masih dibutuhkan waktu untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity),

sehingga upaya 3M, 3T, dan vaksinasi harus tetap dijalankan.

Seperti diketahui, Bupati Sleman Sri Purnomo terkonfirmasi positif Covid-19 pada Rabu (20/1/2021).

Namun, Sri Purnomo yakin terjangkit virus corona bukan karena vaksinasi.

"Saya meyakini hasil swab positif ini bukan dari vaksin yang saya terima.

Tidak ada laporan di dunia yang menyatakan virus mati di vaksin itu kembali hidup," kata Sri Purnomo.

Saat ini, ia menjalani isolasi mandiri di rumah dinasnya

dan berada dalam kondisi baik, tanpa menunjukkan gejala apa pun.

(Kompas.com)

Tautan: https://www.kompas.com/tren/read/2021/01/22/153200665/kemenkes--vaksin-sinovac-berisi-virus-mati-hampir-tak-mungkin-sebabkan?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved