Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan Pesawat Sriwijaya Air

Tangis Keluarga Pecah di Lokasi Jatuhnya Sriwijaya Air

POTONGAN lagu yang dipopulerkan Anneth Delliecia itu mengiringi Heri Purnomo ketika melakukan tabur bunga dari atas KRI Semarang

Editor: muhammad irham
Tribunnews
Prosesi tabur bunga di lokasi jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 

Selain Heri, sejumlah perwakilan anggota keluarga penumpang korban jatuhnya Sriwijaya Air SJ 182 turut dalam acara tabur bunga tersebut. Keluarga korban dan peserta upacara tabur bunga berangkat dari Dermaga JICT 2 di Tanjung Priok, Jakarta menumpang KRI Semarang pada pukul 06.30 WIB. Perjalanan dari Tanjung Priok sampai ke Pulau Laki dan Pulau Lancang memakan waktu sekitar tiga jam.

Upacara tabur bunga dimulai sekitar pukul 09.30 WIB, diawali pembacaan doa yang dipimpin oleh pemuka agama. Setelah upacara, satu per satu kru Sriwijaya Air memberikan bunga kepada keluarga dan kerabat korban. Mereka lalu mengantar pinggir geladak KRI Semarang.

Tangis keluarga seketika pecah bersamaan dengan tangan mereka menaburkan bunga ke perairan Kepulauan Seribu, tempat pesawat yang kerabat mereka tumpangi jatuh. Tak hanya keluarga, kru dan manajemen Sriwijaya Air dan NAM Air juga tak kuasa menahan tangis. Ada 12 kru pesawat yang juga jadi korban kecelakaan itu.

"Tabur bunga ini sebagai penghormatan terakhir kepada penumpang Sriwijaya Air SJ-182," kata Direktur Utama Sriwijaya Air Jefferson Jauwena.

Jefferson sendiri mengaku terpukul dengan tragedi tersebut. Ia mengaku sedih dan kehilangan atas peristiwa yang juga merenggut nyawa dari sejumlah karyawan Sriwijaya Air tersebut.

"Tentunya kami sedih dan turut kehilangan. Itu tidak dimungkiri bahwa kami juga merasakan duka yang sangat mendalam. Kami kehilangan keluarga Sriwijaya Air group. Saya pribadi terpukul dengan keadaan ini," kata Jefferson.

Ia mengatakan akan tetap berkoordinasi dengan KNKT dan Kemenhub untuk menjamin keselamatan operasional sehingga tragedi tersebut tidak terulang kembali. Jefferson pun memastikan pihaknya akan melakukan evaluasi internal terkait hal tersebut.

"Pastinya (evaluasi internal). Tapi kita tunggu dari hasil laporan, laporan kecelakaan ini," kata Jefferson.

Sejauh ini, kata Jefferson, respon dari keluarga korban cukup baik dan kooperatif. Ia berharap dengan pendampingan yang telah diberikan pihaknya bisa memberikan rasa lega terhadap keluarga. Jefferson juga berkomitmen untuk secepatnya memberikan hak-hak korban. "Kami berharap semua korban dapat teridentifikasi secepatnya," kata Jefferson.(*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved