Breaking News
Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Teroris

Masih Ingat Hambali? Teroris Bom di Indonesia, Tewaskan 214 Orang, Kini 17 Tahun di Guantanamo AS

Ketiganya yakni  Encep Nurjaman alias Hambali, Mohammad Nazir Bin Lep and Mohammad Farik Bin Amin.

Editor: Aldi Ponge
New York Times
Encep Nurjaman alias Riduan Isamuddin alias Hambali akan menjalani persidangan militer Amerika Serikat seperti diumumkan Departemen Pertahanan Amerika Serikat 21 Januari 2021 

"Di Malaysia ia memulai hidup baru dan berganti nama jadi Riduan Isamudin," tulis Ken, seperti dikutip dari Tirto.id.

Hidupnya membaik selama tinggal di Selangor, Malaysia. Ia menjual ayam saat pagi dan menjual peci serta buku agama saat malam.

Hambali juga sempat bekerja di sebuah warung roti canai.

Selama tinggal di sana, ia berkenalan dengan Abdullah Sungkar, pendiri Jamaah Islamiyah.

 Jamaah Islamiyah terafiliasi dengan Al-Qaeda.

Berkat ajakan Sungkar, Hambali menjadi satu dari 20 orang kombatan yang berangkat ke Afghanistan pada 1986.

Hambali ikut berperang hingga 1988.

Namun, dengan waktu dua tahun itu Hambali telah mendapat pelajaran dan pengalaman dasar militer, seperti strategi komunikasi, penyediaan logistik, intelijen dan hal-hal teknis di medan tempur.

Setelah kembali ke Malaysia, Hambali juga membangun jaringan dengan alumni Afghanistan di Filipina Selatan.

Pada 1998 Hambali menjadi pimpinan JI setelah Sungkar meninggal karena penyakit hati.

Hambali di bawah JI terpengaruh seruan Osama bin Laden bernama Fatwa 98.

Fatwa ini menghalalkan pembunuhan Amerika Serikat dan sekutunya.

JI melakukan pengeboman pada malam Natal 2000 di sejumlah gereja di Indonesia.

Pengeboman klub malam di Bali 2002 serta bom Hotel JW Marriott di Jakarta pada 2003 juga didalangi oleh Hambali dan anggota JI.

Bom Bali menewaskan 202 orang, mayoritas turis asing.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved