Sosok Tokoh
Sosok AKBP Ahrie Sonta, Doktor Dampingi Kapolri Terpilih Listyo Sigit, Peran Pencarian Sriwijaya Air
Setidaknya ada 9 orang yang menemani Listyo Sigit Prabowo temasuk 7 Jenderal Polisi dan 1 Kapoli.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Sosok AKBP Ahrie Sonta yang disebut mendampingi Kapolri Terpilih Komjen Listyo Sigit Prabowo saat menjalani uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test di Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat pada rabu (20/01/2021).
Setidaknya ada 9 orang yang menemani Listyo Sigit Prabowo temasuk 7 Jenderal Polisi dan 1 Kapolres
Diketahui, Komjen Listyo Sigit Prabowo dipilih Komisi III DPR RI secara aklamasi sebagai Kapolri.
Komjen Listyo Sigit Prabowo akan menggantikan Jenderal (Pol) Idham Azis yang pensiun mulai 01 Februari 2021.
"Berdasarkan pandangan dan catatan fraksi, pimpinan dan anggota Komisi III secara mufakat menyetujui pemberhentian dengan hormat dari jabatan
Baca juga: Kabar Terbaru Raffi Ahmad soal Dugaan Kasus Pelanggaran Prokes, Hari Ini Akan Diumumkan Polisi
(Foto: Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Ahrie Sonta)
Kapolri atas nama Jenderal Idham Azis dan menyetujui pengangkatan Komjen Listyo Sigit Prabowo sebagai Kapolri," kata Ketua Komisi III Herman Hery, dilansir Kompas.com Rabu (20/1/2021).
Herman melanjutkan, atas persetujuan ini, Komisi III akan segera bersurat kepada pimpinan DPR untuk mengagendakan rapat paripurna pengesahan Kapolri terpilih.
Calon Kapolri Komjen Listyo Sigit Prabowo mengatakan, dalam uji kelayakan dan kepatutan atau fit and proper test, ia didampingi oleh para senior di jajaran Kepolisian.
"Kami didampingi oleh bapak wakapolri, bapak kabarpolri, kamdiklat Polri, kadiv propam, kemudian kapolda Aceh, kapolda Sulut,
kemudian ada ibu Ida Utari, kemudian junior kami Ahrie Sonta kapolres, kemudian staf kami dan dua operator," kata Litsyo dalam fit and proper test di Komisi III DPR, Rabu (20/1/2021).
Tak hanya itu, Listyo mengatakan, para senior dari angkatan 1987, 1988, 1989, dan 1990 ikut mendampinginya menjalani uji kelayakan calon kapolri di DPR.
Baca juga: Ramalan Zodiak Keuangan Kamis 21 Januari 2021, Sagitarius Tetaplah Hemat, Pisces Manfaatkan Peluang
Oleh karena itu, ia menegaskan, jajaran Polri solid mendukungnya.
Kapolri Jenderal Idham Azis juga ikut mengantar Listyo ke Gedung DPR RI untuk melaksanakan fit and proper test.
Berikut Pati Polri yang mendampingi Listyo:
- Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono
- Kabaharkam Komjen Agus Andrianto
- Kalemdiklat Komjen Arief Sulistyanto
- Kadiv Propam Irjen Ferdy Sambo
- Kapolda Aceh Irjen Wahyu Widada
- Kapolda Sulut Irjen Panca Putra
- Ketua Konferensi Polwan Brigadir Jenderal Ida Utar
- Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok AKBP Ahrie Sonta.
(Foto: Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok, AKBP Ahrie Sonta)
Lantas siapa AKBP Ahrie Sonta yang bisa mendampingi calon orang nomor 1 di Kepolisian tersebut:
AKBP Ahrie Sonta saat ini menjabat sebagai Kapolres Pelabuhan Tanjung Priok.
Sosok AKBP Ahrie Sonta mulai jadi sorotan saat ia ikut mempersiapkan posko untuk para korban pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di terminal JICT 2.
Ahrie juga beberapa kali muncul untuk memberikan keterangan terbaru tentang pencarian bangkai pesawat, black box hingga korban.
Melansir dari laman LIPI.go.id, Ahrie Sonta ternyata memiliki gelar doktor di bidang ilmu kepolisian.
Ia melanjutkan studi S3 nya setelah mendapat beasiswa dari Polri.
Disertasinya membahas tentang formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.
Dalam disertasi tersebut, Ahrie menyoroti kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Ahrie mengatakan, perubahan budaya merupakan suatu keniscayaan, yakni sebagai bagian dari reformasi kepolisian pascapemisahan dengan militer (ABRI pada masa Orde Baru) sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 2 Tahun 1999.
“Reformasi Kepolisian itu sendiri secara lengkapnya mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural.
Sejauh ini, reformasi struktural dan instrumental dinilai telah berhasil,” ujar Ahrie ketika itu.
Ahrie menilai reformasi kultural masih menjadi suatu masalah yang dihadapi Polri.
Diketahui juga Ahrie Sonta merupakan lulusan Akpol tahun 2002.
Dapat gelar Doktor Ilmu Kepolisian saat Masih Kompol
Pada tahun 2018 lalu, Perwira Menengah (Pamen) Polri, Kompol Ahrie Sonta berhasil meraih gelar promosi pertama Program Pascasarjana Doktoral Ilmu Kepolisian, Kamis (7/6/2018).
“Alhamdulillah, saya baru selesai selama 3 tahun ini sekolah mendapat beasiswa dari Polri, sekolah untuk S3.
Saya ambil tentang filsafat budaya etika. Jadi, disertasinya Model Penguatan Budaya Etika di Kepolisian Tingkat Resor: Suatu Pendekatan Habitus Pierre Bourdieu,” kata Ahrie kepada wartawan di Jakarta, Minggu (10/6/2018).
Pria lulusan Akpol 2002 ini menjelaskan penelitian disertasinya membangun formula reformasi budaya (kultural) dalam organisasi kepolisian.
Khususnya di kepolisian tingkat resor sebagai basic police unit yang berhadapan langsung dengan pelayanan masyarakat.
Ahrie mengatakan, bagi Polri, perubahan budaya merupakan suatu keniscayaan, yakni sebagai bagian dari reformasi kepolisian pasca pemisahan dengan militer (ABRI pada masa Orde Baru) sebagaimana tertuang dalam Inpres Nomor 2 tahun 1999.
“Reformasi Kepolisian itu sendiri secara lengkapnya mencakup reformasi struktural, instrumental, dan kultural. Sejauh ini, reformasi struktural dan instrumental dinilai telah berhasil,” ujarnya.
Jadi Kapolres Tanjung Priok
Uji Kelayakan Calon Kapolri di Komisi III menarik untuk didengarkan oleh masyarakat banyak.
Tidak hanya uji materinya saja, orang-orang yang datang mendampingi Komjen Listyo Sigit Prabowo juga menarik perhatian Publik.
Sebab sejauh ini karena Pandemi, tidak banyak anggoa Polisi yang bisa menghadiri uji kelayakan di Komisi III DPR RI.
Dari 7 orang yang hadir, satu orang menarik perhatian, sebab dia bukanlah seorang Jenderal Polisi atau polisi yang menyandang Bintang di Pundaknya.
Polisi yang berpangkat AKBP tersebuit bernama Ahrie Sonta.
Dia sejauh ini menjadi orang yang paling berpengaruh dalam pengamanan dan keamanan dikawasan Tanjung Priok Jakarta.
AKBP Ahrie Sonta diketahui merupakan seorang Polisi yang saat ini bertugas sebagai seorang Kapolres.
Dia menduduki jabatan penting di Jakarta, yakni Kapolres Tanjung Priok.
Belum diketahui pasti lasan AKBP Ahrie Sonta bisa ikut dalam rombongan jenderal tersebut.
Pastinya, kehadiran AKBP Ahrie Sonta menarik perhatian Publik dalam uji kelayaka Komisi III DPR RI.
Sosok Jenderal Polwan yang Berdiri Dibelakang Komjen Listyo Sigit
Polwan yang mendampingi Komjen Listyo Sigit, salah satunya bernama Brigjen Ida Utari.
Brigjen Ida Utari menjadi salah satu dari sedikit daftar polwan yang berpangkat jenderal.
Brigjen Ida Utari bukan orang sembarangan, dia kini menjabat sebagai ketua Konferensi Polwan Sedunia, atau International Association of Women Police (IAWP).
Dikutip dari www.iawp2020indonesia.org, IAWP adalah organisasi yang menaungi polisi wanita di seluruh dunia.
IAWP didirikan pada tahun 1915 di Los Angeles, California, Amerika Serikat.
Anggota IAWP terdiri dari 73 negara, dan setiap tahunnya mengadakan konferensi internasional di berbagai negara.
Setelah berjalan selama 104 tahun, Indonesia terpilih sebagai negara tuan rumah pertama di Asia yang menjadi tuan rumah IaWP Conference pada tahun 2020, tepatnya di Yogyakarta.
Pencapaian ini diraih karena 3 delegasi Polwan Indonesia memenangkan Bidding di Quito, Ekuador pada 5 Maret dengan presentasi yang memukau dari Direksi.
Delegasi dipimpin oleh Brigjen Pol Ida Utari didampingi anggotanya Inspektur Polisi Yuli Cahyanti dan Inspektur Senior Polisi Anggraini Putri.
Sementara, dikutip dari Tribunnews.com, Brigjen Pol Ida Utari pernah tiga tahun bertugas di BNN.
Ia ternyata bukan dari lulusan Akademi Ilmu Kepolisian (Akpol).
Bahkan Ida Utari juga tidak segan membocorkan kiat-kiatnya sehingga bisa mendapat posisi bintang satu di pundaknya.
"Saya bukan dari Akpol, tapi dari Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) angkatan 87. Intinya kalau mau berkarir bagus ya harus bekerja yang terbaik, iklas dan jangan lupa berdoa. Karena pangkat itu titipan dan amanah," terang Ida Utari.
Ditanya soal bagaimana nantinya apabila pimpinan Polri menarik dirinya untuk bertugas kembali di Institusi Polri, ? Misalnya penempatan sebagai Kapolda? Merespon itu, Ida Utari menjawab dirinya siap ditempatkan dimana saja.
"Dimanapun nantinya ditempatkan, saya siap. Kami Polwan harus punya warna dan berarti bagi masyarakat. Itu yang terpenting," tegas Ida Utari.
Selanjutnya Ida Utari juga mengimbau seluruh Polwan di Indonesia agar tekun melakukan tanggung jawab dan tugasnya.
"Rekan-rekan Polwan, bekerjalah dengan tekun. Jangan lupa sekolah, tempuh sekolah dengan baik. Diiringi dengan doa dan kerja iklas," imbuhnya.
SUMBER: