Manado
Awal 2021, Perhotelan di Manado Kerja Keras Naikkan Tingkat Hunian, Okupansi Rata-rata 10-20 Persen
Memasuki awal tahun, okupansi atau tingkat hunian hotel berbintang di Manado kembali anjlok.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Dewangga Ardhiananta
TRIBUNMANADO.CO.ID - Perhotelan di Manado kembali putar otak di awal tahun 2021 ini.
Memasuki awal tahun, okupansi atau tingkat hunian hotel berbintang di Manado kembali anjlok.
Saat ini rata-rata okupansi perhotelan di Manado 10-15 persen saja.
Baca juga: Kepala Kemenkum HAM Sulut Sematkan Pin WBK pada Pegawai Kantor Imigrasi Kelas II TPI Bitung
Baca juga: Perbandingan Harga dan Spesifikasi Samsung Galaxy S20 Ultra dan Galaxy S21 Ultra
Baca juga: Kiwil Mengaku Ganteng, Akui Banyak Perempuan yang Tergila-gila Padanya
Director of Sales Gran Puri Hotel Manado, Ilona Emod mengatakan, saat ini okupansi hotel di bilangan Ranotana itu rata-rata 10-15 persen saja.
"Jika dibandingkan rata-rata tiba bulan terakhir tahun lalu turun.
Akhir tahun lalu, okupansi lumayan, mencapai 50 persen dari 152 kamar," jelas Ilona kepada Tribun Manado, Rabu (20/01/2021).
Katanya, kondisi ini hampir serupa dengan awal-awal pandemi Covid-19.
Ilona bilang, tren hunian di awal tahun memang agak turun tapi saat ini diperparah dengan adanya pandemi Covid-19.
"Dana pemerintah terbatas, kegiatan pemda juga belum ada.
Begitu juga swasta," jelasnya.
Dulu, perhotelan masih bisa bernafas lega saat awal tahun karena adanya wisman Tiongkok
Hal kurang lebih sama dialami Mercure Manado.
Angka okupansi hotel resort di Tateli, Minahasa ini cuma 20 persen dari 242 kamar yang ada.
"Awal tahun ini turun.
Kalau tahun lalu kita masih bisa sampai 50 persen.
Itu sebelum Covid-19," jelas Anatje Pinaria, Director of Sales Mercure kepada Tribun, Kamis (21/01/2021).
Sementara, tingkat hunian Mercure di akhir tahun mencapai 70 persen.
Menurut Anatje, penurunan tingkat hunian awal tahun karena belum adanya event dari pemerintah maupun swasta.
"Gathering, meeting tidak ada.. Apalagi saat ini pemerintah memperketat aturan terkait protokol Covid-19," jelasnya.
Sejauh ini, kata Anatje, perhotelan lebih banyak berharap pada tamu pribadi aka individual traveller.
Senada dengan Gran Puri dan Mercure, kondisi serupa juga dialami Swiss Belhotel Maleosan Manado.
Okupansi hotel bintang empat di bilangan Jalan Sudirman Manado ini turun jika dibandingkan akhir tahun 2020.
"Saat ini hanya di bawah 50 persen.
Dibanding awal 2020 ataupun akhir tahun lalu, sama-sama turun," kata Owner Representative Swiss Belhotel Maleosan Manado, Enggelien Makalew.
Menurut dia, pada Desember tahun lalu, tingkat hunian Swiss Belhotel Maleosan Manado mencapai 60-an persen dari 170 kamar.
(Tribun Manado/Fernando Lumowa)
Baca juga: Penanaman Bibit Pohon Mahoni, ‘Paripurnakan’ Rekor Muri PDIP
Baca juga: Kecelakaan Maut, Pelajar Pengemudi Honda Jazz Tewas di Tempat Usai Tabrak Truk, Mobil Hilang Kendali
Baca juga: Gadis Cantik Ferlyta Kardia Ekklesia Rau Harap Para Milenial Tekuni Bidang Pariwisata
TONTON JUGA:
			:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/pelayanan-tamu-oleh-petugas-front-office-gran-puri-hotel-manado.jpg)