Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa Sulbar

Seorang Ibu Hamil di Tenda Pengungsian Alami Trauma Kapitis, Cederanya Dianggap Berbahaya

Para korban bencana alam gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, masih menjadi perhatian.

Editor: muhammad irham
Tribun Timur
Polisi mengamankan lokasi yang ditinjau Kepala BNPB Doni Monardo di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Rabu (20/1). 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Para korban bencana alam gempa bumi di Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat, masih menjadi perhatian.

Mereka saat ini masih membutuhkan bantuan dari para dermawan agar mereka dapat bertahan hidup.

Salah seorang korban gempa bumi yang masih bertahan di tenda pengungsian di Mamuju adalah seorang ibu hamil bernama Nurmia.

Berdasarkan hasil pemeriksaan tim medis yang mendatangi tenda pengungsian, Nurmia, mengalami trauma kapitis selama berada di tenda pengungsian.

Trauma kapitis adalah cedera kepala yang terjadi karena benturan benda keras dan bisa menyebabkan kerusakan mendadak pada otak.

Cedera otak dapat bersifat ringan hingga yang berat, seperti cacat otak permanen.

Oleh karena itu, Tim Dokkes Polda Sulbar kemudian mengevakuasi Nurmia ke Rumah Sakit Bhayangkara Mamuju untuk mendapatkan perawatan.

Kabid Dokkes Polda Sulbar, Kombes Pol Asmarahadi mengatakan, ibu hamil tersebut memang kondisi kesehatannya menurun.

Selama beberapa hari ini, ia berada di tenda pengungsian Dusun Pasada, Simboro, Mamuju.

"Korban sudah kami evakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara, diperkirakan korban yang dalam kondisi hamil mengalami penurunan kesehatan akibat tinggal di tenda pengungsian dan mengalami trauma kapitis,"ujarnya.

Usai mengevakuasi ibu hamil, Tim Dokkes gabungan kemudian melakukan pengobatan gratis dan pembagian multi vitamin kepada para pengungsi di Desa Sumare dan Desa Pasada.

Kunjungan Kepala BNPB

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Doni Monardo meninjau lokasi longsor yang menutup jalur menuju lima desa di Kecamatan Ulumanda, Kabupaten Majene, Provinsi Sulawesi Barat, Rabu (20/1/2021).

Dalam peninjauan tersebut, Doni melihat bahwa pembukaan jalur yang tertutup timbunan material menggunakan bantuan alat berat mulai membuahkan hasil.

Apalagi saat ini sudah bisa dilalui kendaraan roda dua.

“Sementara ini belum bisa dilalui kendaraan roda empat, namun sudah bisa dilalui oleh kendaraan roda dua,” Kata Doni.

Sebelumnya lima desa yang meliputi Desa Kabiraan, Tandealo, Panggalo, Popenga dan Ulumanda sempat terisolir akibat terputusnya jalur menuju desa tersebut.

Berdasarkan kajian sementara, longsor tersebut dipicu oleh adanya aktivitas geologi dan tingginya curah hujan di wilayah tersebut.

Sementara itu, BNPB hingga saat ini terus bekoordinasi dan kepada lintas Kementerian/Lembaga dan Pemerintah Daerah dibantu unsur TNI dan Polri untuk kesegera menyelesaikan pembukaan jalur yang terputus.

Sehingga pengiriman logistik segera dapat dikirimkan dan aktivitas warga dapat kembali pulih seperti sedia kala.

“Kita mengkoordinasian semua Kementerian/Lembaga dari pusat dan Pemerintah Daerah dibantu TNI dan Polri,” ujar Doni.

“Kita harapkan tempat-tempat yang terisolir dalam waktu yang tidak lama bisa segera diantarkan,” imbuhnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved