Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Longsor Sumedang

Daftar Nama 40 Korban Tewas Longsor di Perumahan Pondok Daud, Semua Korban Sudah Ditemukan

longsor terjadi di Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung, Kabupaten Sumedang,

Editor: Aldi Ponge
Dok. Basarnas Bandung/KOMPAS.com(KOMPAS.COM/AAM AMINULLAH
Tim SAR gabungan kembali temukan dua jasad anak di lokasi longsor Perumahan Pondok Daud, Cihanjuang, Cimanggung, Sumedang, Jawa Barat, Senin (18/1/2021) sore. 

31. Daniel Alfaro Pasaribu (6), warga Perumahan Pondok Daud RT03/10, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

32. Boston Penuel Pasaribu (1) warga Pasir Jati, Cilengkrang, Kabupaten Bandung.

33 Dea Ayu Munendar (23), warga Dusun Cibitung RT03/03, Desa Sawah Dadap, Kecamatan Cimanggung.

34. Neng Ida (42), warga Dusun Cibitung RT03/03, Desa Sawah Dadap, Kecamatan Cimanggung.

35. Neni (50), warga Dusun Bojong Kondang, Desa Cihanjuang, Kecamatam Cimanggung.

36. Mensi Siagan (38), warga Perumahan Pondok Daud, Desa Cihanjuang.

37. M Sihombing (60) warga Perumahan Pondok Daud, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

38. Roida Tampubolon (60) warga Perumahan Pondok Daud, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

39. Abraham Sihombing (3) warga Perumahan SBG, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

40. Melati Natasya Sihombing (12), warga Perumahan SBG, Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

 
5 Bencana Alam di Awal 2021, dari Longsor Sumedang hingga Gempa Sulbar

Tahun 2021 diawali dengan berbagai peristiwa duka di tengah wabah Covid-19 yang terus menjangkiti Indonesia.

Kabar duka muncul lantaran terjadinya sejumlah bencana alam yang merenggut korban jiwa di sejumlah daerah di Indonesia.

Sejumlah bencana alam tersebut juga terjadi di tengah peristiwa duka jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 di perairan Kepulauan Seribu, Jakarta pada Sabtu (9/1/2021).

Bencana alam pertama yang terjadi di awal 2021 ialah longsor di Sumedang, Jawa Barat, pada Sabtu (9/1/2021).

Kemudian berlanjut pada terjadinya sejumlah bencana alam di beberapa daerah lainnaya mulai dari banjir, gempa bumi, hingga gunung meletus.

Berikut empat bencana alam yang terjadi di awal 2021:

1. Longsor di Sumedang, Jawa Barat

Bencana longsor di Sumedang terjadi pada 9 Januari tepatnya di Desa Cihanjuang, Kecamatan Cimanggung.

Longsor terjadi dua kali yakni pada pukul 16.00 WIB dan pukul 19.00 WIB. Dari data sementara terdapat 1.020 orang yang mengungsi akibat bencana tersebut. Hingga kini, korban tewas yang berhasil ditemukan berjumlah 36 orang. 

Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Raditya Jati mengatakan, proses pencarian korban longsor tersebut terkendala cuaca hujan.

Selain itu, pihaknya juga mengingatkan agar waspada terhadap longsor susulan. Pasalnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan masih ada retakan di beberapa titik lokasi longsor.

"Sehinggga tim gabungan perlu menjaga keselamatan saat melakukan evakuasi," kata dia.

2. Banjir di Kalimantan Selatan

Hujan lebat disertai kilat dan angin kencang pada 12-14 Januari mengakibatkan banjir yang menggenangi sejumlah wilayah di Kalimantan Selatan (Kalsel).

Salah satu wilayah yang terdampak parah akibat bencana banjir ini adalah Kabupateng Balangan, yang terletak di bagian utara Kalimantan Selatan.

 Berdasarkan laporan Pusat Pengendali Operasi BNPB pada Sabtu (16/1/2021) pukul 02.00 WIB tercatat ada 3.571 rumah di Balangan yang terendam banjir.

Banjir di Balangan disebabkan oleh hujan dengan intensitas tinggi, yang menyebabkan meluapnya sungai Balangan dan Sungai Pitap.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Balangan menyebut, saat ini banjir masih belum surut, dengan tinggi muka air terpantau sekitar 50-150 sentimeter.

Sementara itu, BPBD Balangan melaporkan, tercatat ada 39.549 orang yang terdampak banjir dan saat ini sedang mengungsi. Adapun korban meninggal dunia akibat banjir Kalsel mencapai 15 orang.

3. Gempa di Sulawesi Barat

Gempa di Sulawesi Barat terjadi pada Kamis (14/1/2021). Gempa pembuka dengan magnitudo 5,9 terjadi di Majene, Sulawesi Barat (Sulbar).

Kemudian disusul gempa kedua yang juga terjadi di Majene dengan magnitudo 6,2 pada Jumat (15/1/2021) dini hari.

BNPB melaporkan, hingga Minggu (17/1/2021) pukul 20.00 WIB, total korban meninggal akibat gempa Mamuju- Majene sebanyak 81 orang.

Raditya dalam keterangan tertulisnya melaporkan, 81 korban itu dengan rincian 70 orang meninggal di Kabupaten Mamuju, dan 11 orang di Kabupaten Majene.

Saat ini BPBD Kabupaten Majene, Kabupaten Mamuju serta Kabupaten Polewali Mandar terus melakukan pendataan dan berkoordinasi dengan TNI - Polri, Basarnas, relawan maupun instansi lainnya dalam proses evakuasi masyarakat.

Raditya menambahkan, Pusdalops BNPB juga memutakhirkan data kerugian materil di Kabupaten Majene antara lain 1.150 unit rumah rusak yang masih dalam proses pendataan serta 15 unit sekolah terdampak.

4. Banjir dan longsor di Manado, Sulawesi Selatan

Banjir dan tanah longsor terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara pada Sabtu (16/1/2021) pukul 15.09 WITA.

Bencana yang diakibatkan hujan dengan intensitas tinggi dan struktur tanah yang labil tersebut menyebabkan 500 jiwa harus mengungsi dan lima orang meninggal dunia.

 Tinggi muka air yang menggenangi kawasan tersebut mencapai 50 hingga 300 cm. Pusat Pengendali Operasi BNPB melaporkan, kerugian materil akibat bencana ini adalah dua unit rumah yang rusak berat dan 10 unit rumah rusak sedang.

Banjir dan longsor di Manado juga mengakibatkan enam kroban tewas. Keenam korban tersebut yaitu San Hasan (30), Meyni Pondaag (62), Fany Poluan (50), Arni Lorens (43), Chelsea (7), serta seorang polisi Aiptu Kifni Kawulur (49).

Dari data BNPB pada Minggu pagi, banjir dan tanah longsor yang terjadi di Kota Manado, Sulawesi Utara menyebabkan 500 jiwa mengungsi.

5. Erupsi Gunung Semeru

Gunung Semeru di Jawa Timur mengalami erupsi pada Sabtu (16/1/2021). mengakibatkan hujan abu vulkanik di beberapa wilayah di Kabupaten Probolinggo pada pukul 17.40 WIB-21.08 WIB.

Menurut laporan pengamatan visual sementara, terlihat asap meluncur ke arah tenggara yang diduga dari kawah Jonggring Kaloko berwarna kelabu pekat dalam volume yang besar. Hujan abu vulkanik diperkirakan mengarah ke utara, menyesuaikan arah angin.

Sementara itu, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Kasbani mengatakan, guguran awan panas terjadi sampai dengan pukul 18.35 pada Sabtu.

"Terjadi Awan panas guguran Gunung Semeru pukul 17:24 s/d 18:35 WIB dengan amplitudo maksimum 22 mm durasi 4.287 detik," kata Kasbani dihubungi secara terpisah.

Status Waspada Kasbani menegaskan bahwa Gunung Semeru saat ini masih berada pada status level II atau 'Waspada'. PVMBG saat ini juga sedang melakukan evaluasi lebih lanjut.

Bagi masyarakat yang bermukim di sekitar Desa Sumber Mujur serta Desa Curah Koboan dan sekitarnya, diimbau agar waspada dalam menghadapi potensi bencana yang dapat ditimbulkan.

Terutama masyarakat di sekitar Daerah Aliran Sungai (DAS) Curah Kobokan agar tetap waspada dalam menghadapi adanya intensitas curah hujan yang tinggi.

Sebabnya, hal itu dapat memicu terjadinya banjir lahar dingin. Belum ada keterangan adanya korban jiwa atas peristiwa tersebut.

SUMBER: https://regional.kompas.com/read/2021/01/19/07044111/semua-korban-longsor-sumedang-ditemukan-total-40-orang-tewas

https://nasional.kompas.com/read/2021/01/18/12393831/5-bencana-alam-di-awal-2021-dari-longsor-sumedang-hingga-gempa-sulbar?page=all#page2

Sumber: Kompas.com
Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved