Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Gempa di Sulawesi Barat

BMKG Ungkap Fakta Gempa di Majene Sulbar, Miskin Gempa Susulan dan Fenomena Aneh Sulit Diprediksi

Episenter gempa susulan yang mengguncang wilayah Majene dan Mamuju, Sulawesi Barat ini berlokasi di darat pada jarak 29 km arah tenggara Kota Mamuju.

https://www.bmkg.go.id/gempabumi/gempabumi-dirasakan.bmkg
Gempa bumi tadi pagi Sabtu 16 Januari 2021. 

Sehingga, gempa-gempa kecil pun akan dapat terekam dengan baik.

"Namun hasil monitoring BMKG menunjukkan bahwa gempa Majene ini memang miskin gempa susulan (lack of aftershocks). Fenomena ini agak aneh dan kurang lazim," ujarnya.

Lokasi gempa Majene Sulawesi Barat magnitudo 6,2, Jumat (15/1/2021).

2. Gempa kerak dangkal

Gempa yang terjadi di Majene ini termasuk kategori gempa kuat di kerak dangka atau shallow crustal earthquake, dengan magnitudo 6,2 mestinya diikuti banyak aktivitas gempa susulan.

Akan tetapi hasil monitoring BMKG menunjukkan hingga hari kedua pasca terjadinya Gempa Utama magnitudo 6,2 hingga saat ini baru terjadi 23 kali gempa susulan.

Baca juga: UPDATE Korban Meninggal Akibat Gempa di Sulbar, Mencapai 56 Orang dan 637 Korban Luka-luka

3. Kekuatan gempa capai 100 gempa susulan

Daryono mengatakan, jika kita bandingkan dengan kejadian gempa lain sebelumnya dengan kekuatan yang hampir sama.

"Biasanya pada hari kedua sudah terjadi gempa susulan sangat banyak, bahkan sudah dapat mencapai jumlah sekitar 100 gempa susulan," kata dia.

4. Perilaku gempa sulit diprediksi

Daryono juga menaruh banyak pertanyaan terkait gempa yang terjadi di Majene dalam tiga hari ini.

Pertanyaan yang masih mengganggu Daryono adalah apakah fenomena rendahnya produksi aftershocks atau gempa susulan di Majene ini disebabkan karena telah terjadi proses disipasi, di mana medan tegangan di zona gempa sudah habis sehingga kondisi tektonik kemudian menjadi stabil dan kembali normal.

Berikutnya adalah pertanyaan kebalikan dari pertanyaan pertama yaitu, dengan minimnya aktivitas gempa susulan ini menandakan masih tersimpannya medan tegangan yang belum rilis, sehingga masih memungkinkn terjadinya gempa signifikan nanti.

"Fenomena ini membuat kita menaruh curiga, sehingga lebih baik kita patut waspada," ucap dia.

"Inilah prilaku gempa, sulit diprediksi dan menyimpan banyak ketidakpastian. Sehingga kita baru dapat mengkajinya secara spasial dan temporal, akan tetapi untuk mengetahui besarnya medan tegangan riil dan perubahannya pada kulit bumi masih sulit dilakukan," imbuhnya.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul 4 Fakta Gempa Majene, Miskin Susulan hingga Sulit Diprediksi

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved