Kabar Duka dari Mumuk Gomez, Ayahnya Berpulang, Sang Kekasih Tulis Pesan Haru

dan hal-hal lainnya yang awalnya sangat ku takuti terasa seakan mudah jika bapak sudah berkata "bisaaaa wes".

"Kalo jatuh ya gapapa jadi tau sakitnya terus nanti bisa hati-hati biar ga jatuh lagi", Kata Bapak setiap aku ragu mencoba hal baru.

Lama-lama aku tumbuh jadi gadis pemberani tanpa kusadari,

merantau ke Jakarta seorang diri, ngurus pindahan sekolah sendiri, ngurus kuliah sendiri dan masih banyak hal.

Sejak aku merantau, bapak memang tak selalu ada di sisi.

Namun sekali mengabari, Bapak adalah manusia yang paling peduli tanpa banyak basa-basi.

"Udah sampe mana? bapak jemput nanti di stasiun".

"Piye kabarnya? Ojo lali ibadah". Singkat dan Hangat.

Pak, maturnuwun kepercayaan-nya. Bapak ga pernah ragu sedikitpun atas segala keputusanku.

Berkat kepercayaan bapak yang begitu besar, aku jadi berani mencoba banyak hal di perantauan sendirian.

Aku bisa buktiin ke bapak aku bisa lulus kuliah, bisa kerja, bisa berdiri di kaki sendiri.

Walaupun banyak duri, bapak selalu bilang hati-hati dan jaga diri.

Bapak istirahat yang tenang ya, ibu sama adek biar tak jagain disini.

Aku ga pernah bilang ini ke Bapak, walaupun telat, semoga diatas sana bapak bisa baca ya.

"Pak, aku sayang jenengan."