Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Internasional

Habiskan 26 Tahun di Penjara, Pria Ini Ternyata Tak Bersalah, Baru Bebas di Usia Lansia

Ia awalnya dituduh terlibat dalam pembunuhan dan rudapaksa seorang wanita kulit putih

Editor: Finneke Wolajan
Istimewa
Ilustrasi - Pria ini dipenjara selama 26 tahun tapi tak bersalah lalu dibebaskan 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Selama 26 tahun dipenjara, pria ini tak bersalah lalu dibebaskan. Berikut kisahnya.

Pria ini adalah seorang pria kulit hitam di Amerika Serikat (AS) yang menghabiskan 26 tahun penjara, lalu akhirnya dibebaskan setelah diputus tidak bersalah.

Pria malang ini bernama Eddie Lee Howard (67).

Ia awalnya dituduh terlibat dalam pemerkosaan dan pembunuhan seorang wanita kulit putih, Gerogia Kemp (84), dari Mississippi, AS.

Kelompok advokasi Innocence Project mengawal kasus Howard dan memberikan bantuan hukum kepadanya sebagaimana dilansir dari The Independent, Kamis (14/1/2021).

Seorang pria kulit hitam di Amerika Serikat (AS) yang menghabiskan 26 tahun penjara, Eddie Lee Howard (67), akhirnya dibebaskan pada Senin (11/1/2021) setelah diputus tidak bersalah
Seorang pria kulit hitam di Amerika Serikat (AS) yang menghabiskan 26 tahun penjara, Eddie Lee Howard (67), akhirnya dibebaskan pada Senin (11/1/2021) setelah diputus tidak bersalah (INNOCENT PROJECT)

Innocence Project awalnya melaporkan Howard dijerat dengan hukuman mati oleh pengadilan pada 1994.

Howard didakwa membunuh Kemp atas dasar teknik perbandingan bekas gigitan.

Seorang dokter menyatakan bahwa tanda gigitan pada tubuh Kemp cocok dengan gigi Howard.

Namun, setelah dilakukan penyelidikan lebih mendalam, termasuk melakukan tes DNA, Pengadilan Tinggi Mississippi memerintahkan menggelar persidangan baru kepada Howard pada Agustus 2020.

Akhirnya, hukuman mati yang menjerat Howard dihapuskan pada Desember 2020 jaksa mencabut tuduhan pembunuhan terhadapnya.

Setelah itu, Jaksa Wilayah Scott Colom mengatakan kepada Associated Press bahwa tidak ada cukup bukti untuk menghukum Howard.

Howard akhirnya dibebaskan pada Senin (11/1/2021).

"Tanggung jawab etika dan hukum saya mengharuskan saya membubarkan kasus tersebut," kata Colom.

Vanessa Potkin, salah satu pengacara Howard dari Innocence Project, mengatakan bahwa Howard dijatuhi hukuman mati hanya berdasarkan bekas gigitan.

“Howard dijatuhi hukuman mati berdasarkan hasil forensik tidak berdasar tanpa bukti fisik atau saksi kejahatan," ujar Potkin.

Di sisi lain, Howard mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantunya keluar dari kasus itu.

"Saya ingin mengucapkan banyak terima kasih kepada banyak orang yang membantu mewujudkan impian saya akan kebebasan menjadi kenyataan," kata Howard dalam pernyataan yang dikutip oleh Innocence Project.

“Tanpa kerja keras Anda, saya masih akan terkurung di tempat mengerikan yang disebut Departemen Pemasyarakatan Mississippi, menunggu hukuman mati, menunggu untuk dieksekusi," imbuh Howard.

Pendakwah Harun Yahya Dipenjara 1.075 Tahun, Sederet Kasusnya: Seribu Pacar Hingga Penipuan

Pria ini divonis penjara 1.075 tahun pada Senin (11/1/2021).

Pria tersebut bernama Adnan Oktar, di Indonesia ia dikenal dengan nama pena Harun Yahya.

Pria asal Turki berusia 64 tahun itu adalah televangelis, penulis buku-buku Islam, dan pendakwah.

Hukuman penjaranya sangat berat, lantaran Harun Yahya terlibat berbagai kasus mulai dari skandal seks, memimpin geng kriminal.

Pemerkosaan, pemerasan, penipuan, spionase politik dan militer, serta penyiksaan.

Adnan Oktar alias Harun Yahya bersama para wanitanya
Adnan Oktar alias Harun Yahya bersama para wanitanya (Hürriyet Daily News)

Dilansir dari Daily Mail, Adnan Oktar juga terkenal gonta-ganti pasangan.

Desember tahun lalu ia mengeklaim punya hampir 1.000 pacar, dan para gadis yang mengelilinginya dia juluki "Kittens" (anak-anak kucing).

Pria yang juga dikenal dengan nama panggilan Adnan Hoca itu disebut televangelis, karena kerap berdakwah di televisi bersama para wanita berpakaian minim.

Di dalam dakwahnya, Harun Yahya menyampaikan kreasionisme dan nilai-nilai konservatif.

Para wanita dengan pakaian terbuka dan riasan tebal, mengelilinginya dengan musik ceria di studio TV.

"Ada luapan cinta di hatiku untuk para wanita. Cinta adalah kualitas manusia.

Itu adalah kualitas seorang Muslim," katanya dalam sidang pada Oktober 2020.

Adnan Oktar pertama kali mendapat sorotan besar pada 1990-an, ketika diketahui adalah pemimpin sekte yang terlibat berbagai skandal seks.

Salah satu korbannya yang diidentifikasi berinisial CC, bersaksi di pengadilan bahwa Oktar berulang kali melakukan pelecehan seksual kepadanya dan wanita-wanita lainnya.

Beberapa wanita yang diperkosa dipaksa minum pil kontrasepsi, tutur CC dikutip dari Daily Mail, Senin (11/1/2021).

Saat rumah Adnan Oktar digeledah polisi, mereka menemukan 69.000 pil kontrasepsi.

Adnan Oktar alias Harun Yahya.

Oktar mengeklaim pil itu dikonsumsi untuk mengobati penyakit kulit dan gangguan menstruasi.

Selain itu, Harun Yahya juga dinyatakan bersalah karena membantu Fethullah Gulen, pendakwah Muslim yang berbasis di Amerika Serikat, dan dituduh mendalangi upaya kudeta pada 2016 yang berujung gagal.

Pengadilan juga menghukum dua eksekutif lain di organisasi Oktar, yaitu Tarkan Yavas dan Oktar Babuna, masing-masing selama 211 dan 186 tahun.

Sekitar 236 tersangka telah diadili dalam kasus ini, 78 di antaranya ditahan.

Meski begitu Oktar membantah berkaitan dengan Gulen.

Sebagian besar tersangka juga tetap mengaku tidak bersalah sejak sidang pertama pada September 2019.

Kemudian saluran televisi A9 online miliknya yang mulai mengudara pada 2011, menarik kecaman dari para pemimpin agama di Turki.

Saluran TV tersebut, yang sering didenda oleh pengawas media Turki RTUK, disita oleh negara dan ditutup setelah ditindak keras polisi.

Penipuan

Meski terkenal sebagai cendekiawan Muslim yang menyangkal teori evolusi Darwin, Adnan Oktar ternyata tidak memiliki latar belakang agama yang mumpuni, karena terlahir di lingkungan keluarga sekuler.

Klaim itu dikemukakan Bernando J Sujibto, dalam resensi buku Harun Yahya Undercover.

Selain itu, dia juga bukan seorang pakar di bidang Sains.

Dikutip dari nu.or.id, keilmuan yang dia miliki hanya sebatas jurusan Desain Interior ketika duduk di bangku kuliah di Universitas Mimar Sinan, lalu pindah ke jurusan Filsafat dan Sejarah Universitas Istanbul.

Kedua pendidikannya di perguruan tinggi itu bahkan tidak tuntas.

Tak seperti di Indonesia, di negara asalnya, Turki, Oktar dikenal sebagai sosok kontroversial yang hidup dalam kemewahan.

Hal itu bisa dilihat dari foto-foto yang diunggahnya di media sosial.

Mengutip BBC Indonesia, Oktar tinggal di sebuah villa mewah di Istanbul dan sering difoto bersama perempuan-perempuan berpakaian minim.

Pada 2018, Adnan Oktar alias Harun Yahya terbukti melakukan kejahatan seksual.

Dia ditangkap Kepolisian Istanbul bersama 235 pengikutnya, dan mulai disidang sejak September 2019.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Miranti Kencana Wirawan | Editor: Miranti Kencana Wirawan)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Deretan Kasus Harun Yahya: 1.000 Pacar, Gadis-gadis "Kittens", hingga Penipuan"

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Telanjur Dipenjara 26 Tahun, Pria Ini Dinyatakan Tidak Bersalah lalu Dibebaskan"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved