Gempa Bumi Majene
Cerita Gita, Korban Gempa Majene yang Tak Hiraukan Imbauan Orang Tua Tidur di Luar Rusun
Gempa bumi berskala 6,2 SR mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. Sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia
TRIBUNMANADO.CO.ID - Gempa bumi berskala 6,2 SR mengguncang Majene, Sulawesi Barat, Jumat (15/1/2021) dini hari. Sebanyak 27 orang dinyatakan meninggal dunia.
Salah seorang korban yang meninggal dunia adalah Gita Sutriani (27). Ia adalah istri Sertu Palemba, anggota TNI yang bertugas di Mamuju, Sulawesi Barat.
Gita merupakan warga Pinrang yang beralamat di BTN Bilibili Mas, Kecamatan Suppa, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan.
Diketahui, pada saat gempa terjadi Gita berada di Rusun Makorem 142/Ttg, Jl. Abdul Malik Pattana Endeng, Kelurahan Rangas, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju.
Ia juga sempat membagikan kondisinya setelah gempa terjadi melalui story di Whatsapp dan Facebooknya.
Dalam story WA dan FBnya, gita berfoto dengan menampilkan senyumnya, ia memakai baju berwarna merah.
Rambutnya terikat dan memakai aksesoris bandana.
Foto itu di upload, Kamis, (14/01/2021) pukul 20.37 WIB.
Adapun tulisan dalam storynya tersebut tertulis "Malam ini cerita.y kita di lorong dlu.. Takut.y gempa Susulan."
Bapak Gita, Sutrisno, membenarkan status medsos anak pertamanya itu.
"Iya, sempat video call juga sama mamanya. Dia bilang lagi di lorong rusun menunggu," kata Sutrisno kepada Tribunpinrang.com, Jumat, (15/01/2021).
Ia menambahkan, sempat menyuruh Gita untuk tidak tidur di dalam rusun.
"Saya sempat bilang hati-hati ki nak, lebih baik tidur di mobil saja. Siapa tahu ada gempa susulan," katanya.
Namun, Gita tak menghiraukan perkataan bapaknya dan tetap berada di rusun.
Naasnya, pada saat gempa susulan terjadi ia tertimpa reruntuhan bangunan dan nyawanya tidak sempat diselamatkan.
Dampak Gempa
Gempabumi berkekuatan magnitudo 6.2 SR di Kabupaten Majene, Sulbar, Jumat (15/1/21), menimbulkan dampak yang besar.
Puluhan ribu warga Kecamatan Malunda dan Ulumanda saat berada di pengungsian. Mereka meninggalkan rumah yang sudah lululantah akibat guncangan gempa.
Berdasarkan laporan data dari sumber resmi yang diperoleh Tribun hingga saat ini sebanyak 189 orang luka berat.
Kemudian 214 orang luka sedang dan luka ringan 234 orang.
Sementara yang meninggal dunia sebanyak delapan orang di Kecamatan Malunda. Salab satunya Kepala Desa Mekkatta.
Diketahui daerah yang paling terdampak gempa adalah Kecamatan Malunda.
Berdasarkan update data pengungsi gempa di kecamatan Malunda, Majene, di Kelurahan Malunda 530 kelapa keluarga dan kelurahan Lamungan Batu 437 kepala keluarga.
Sementara di desa Kayuangin 340 kk, Desa Lombong 420 kk, Desa lombong timur 292 kk, Desa meksel 278 kk, Desa mekkatta 400 kk, Desa maliaya 400 kk, Desa bambangan 430 kk, Desa lombang 300 kk, Desa lombang Timur 274 kk dan Desa Salutahongan 320 kk.
Sementara itu di Mamuju dikabarkan sudah ada 26 orang tercatat meninggal karena tertimbung runtuhan bangunan. Beberapa dilaporkan masih tertimbung.(*)