Sulut Maju
Sulut Wujudkan Konsep Triple Helix Pengembangan Pertanian dan Ketahanan Pangan
TRIBUNMANADO.CO.ID, MANADO - Gubernur Sulawesi Utara (Sulut) Olly Dondokambey menghadiri zoom meeting
kegiatan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) tentang kemitraan triple helix
untuk pengembangan pertanian/ ketahanan pangan di Provinsi Sulut, Rabu (13/01/2021).
BERITA PILIHAN EDITOR :
Baca juga: HEBOH Fenomena Tanah Bergerak di Aceh, Pakar Geologi Beri Penjelasan, Bakal Selidiki Lokasi
Baca juga: Nama Nikita Mirzani Diduga Terseret ke Pengadilan, Isa Zega: Tersangka Membenarkan Kesaksian Kami
Baca juga: Video di dalam Pesawat Sriwijaya Air SJ 182, Suasana Penumpang, Sedang Hujan
TONTON JUGA :
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala
Bappenas RI Suharso Monoarfa ini turut dihadiri Menteri Pertanian RI Syahrul Yasin Limpo,
Sekprov Sulut Edwin Silangen dan seluruh peserta acara peluncuran kemitraan.
Adapun, triple helix, yakni model inovasi yang melibatkan akademisi, industri dan pemerintah.
Gubernur Olly mengapresiasi dukungan dari Menteri PPN/Kepala Bappenas, Menteri Pertanian RI,
Rektor Central Queensland University, dan Pimpinan Trade and Investment Queensland,
serta Rektor Universitas Sam Ratulangi Manado yang terlibat dalam mewujudkan sinergi
triple helix ketahanan pangan di Sulut.
“Terima kasih atas dukungannya sehingga satu kesepahaman sudah dapat terbentuk hari ini.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pemerintah Pusat dalam hal ini Menteri PPN/Kepala Bappenas,
atas fasilitasi dalam pembentukan kesepahaman ini.
Harapan kedepan, apa yang kita sepakati bersama pada hari ini akan terus berlanjut untuk
menjaga ketahanan pangan Indonesia khususnya Sulawesi Utara melalui pengembangan
industri peternakan sapi,” kata Olly.
Olly menerangkan, kolaborasi dan sinergitas pembangunan mulai dari tingkat nasional
sampai ke daerah adalah kekuatan untuk bersama-sama mencapai Tujuan Pembangunan Nasional.
Dalam Perpres Nomor 18 Tahun 2020 tentang Rencana RPJMN 2020-2024 telah ditetapkan salah
satu agenda nasional yaitu peningkatan cadangan pangan, dimana ini juga adalah bagian dari agenda
global dalam pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goal’s (SDG’s).
“Sebagai bagian dari integral Negara Kesatuan Republik Indonesia, Provinsi Sulawesi Utara turut
berkontribusi dalam pencapaian agenda pembangunan bidang peningkatan cadangan pangan ini,” ujarnya.
Menurut Olly, dalam seluruh urusan pembangunan, pemerintah tidak dapat berjalan sendiri dengan
kemampuan sumberdaya baik dana dan manusia yang terbatas.
“Karena itu pola kemitraan adalah salah satu way out atau terobosan untuk keluar
dari keterbatasan ini,” ungkapnya.
“Hal ini sangat didukung dengan keberadaan bidang pertanian di dalamnya Peternakan
Sapi yang sangat potensial di Sulawesi Utara.
Sehingga kesepahaman yang akan ditandatangani saat ini menjadi sangat strategis dan penting
untuk dilakukan dan ditindaklanjuti,” tambahnya.
Diketahui, Sulut merupakan salah satu provinsi kepulauan dari 8 provinsi kepulauan di Indonesia
yang memiliki 287 Pulau dengan garis pantai 2.395,99 Km, terdiri dari 15 Kabupaten /Kota.
Sulut sangat kaya dengan potensi pertanian, kelautan dan perikanan dan kehutanan, hal ini juga
ditunjukkan dengan paling besarnya kontribusi lapangan usaha pertanian, perikanan dan kehutanan
dalam pembentukan struktur ekonomi Sulut, di tahun 2019 memberikan kontribusi sebesar 20,83%,
dan di masa pandemi ini tetap berkontribusi positif sebesar 21,66% Triwulan III Tahun 2020.
Dengan ditandatangani nota kesepahaman ini, diharapkan semua pihak yang berkomitmen
di dalamnya, akan mampu menindaklanjuti.
Lebih khusus Pemprov Sulut yang di dalamnya ada Kabupaten Bolmut sebagai lokasi
pengembangan peternakan sapi di Sulut.
Lebih jauh, Olly berharap kemitraan ini bukan hanya diatas kertas atau selebrasi saja,
tindak lanjut yang sudah direncanakan harus diimplementasikan, sehingga daya ungkit
potensi ini benar-benar akan membawa indikasi yang baik
dalam pembangunan masyarakat Sulut bangkit akibat pandemi Covid-19.
“Menjadi harapan, kemitraan triple helix untuk pengembangan pertanian/ketahanan
pangan khususnya pengembangan peternakan sapi di Sulut ini dapat berjalan dengan
baik untuk membawa Sulut semakin maju dan sejahtera,” tutupnya.
(Tribunmanado.co.id/Ryo Noor)
BERITA TERPOPULER :
Baca juga: PM Inggris Salahkan Obat Tradisional China Sisik Trenggiling, Sebagai Penyebab Pandemi Covid-19
Baca juga: Gubernur Anies dan Wagub DKI Jakarta Batal Disuntik Vaksinasi, Ini Penjelasan Kepala Dinas Kesehatan
Baca juga: Istri Ditinggalkan Sendirian di Kamar Hotel saat Malam Pertama, Ternyata Suami Lupa Sudah Menikah
TONTON JUGA :