Penanganan Covid
Begini Penjelasan Pakar Imunisasi Soal Vaksin Tak Jamin 100 Persen Bebas Covid-19
Pemberian vaksin tidak memberi jaminan 100% bebas dari Covid-19. Hal tersebut dijelaskan oleh rof Dr Sri Rezeki Hadinegoro.
TRIBUNMANADO.CO.ID - Pemberian vaksin tidak memberi jaminan 100% bebas dari Covid-19.
Hal tersebut disampaikan oleh Ketua Indonesia Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr Sri Rezeki Hadinegoro.
Namun kabar baiknya jika terinfeksi Covid-19 tidak akan berat lantaran tubuh telah memiliki imunitas.
"Vaksinasi tidak menjamin 100 persen bebas Covid-19.
Tapi, kalau kena juga tidak berat karena sudah imun," katanya dalam konferensi pers yang diadakan oleh BPOM secara virtual, Senin (11/1/2021).
Untuk menghasilkan antibodi maksimal, vaksinasi Covid-19 dilakukan dua kali suntikan.
"Setelah disuntik dua kali, itu kita nggak langsung tinggi antibodinya.
Kita perlu waktu untuk meningkatkan antibodi, paling tidak setelah dua kali suntik itu 14 hari sampai 1 bulan baru maksimal antibodinya," ungkap Sri.
Karena itu, ujarnya, meski sudah divaksinasi protokol kesehatan tetap harus dilakukan.
"Jadi kalau sudah diimunisasi kena Covid-19 InsyaAllah tidak berat kalau dia memang imun, karena kita tidak bisa tahu apakah virus yang kena itu ganas," kata Prof Sri.
Diketahui, Senin sore ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menerbitkan izin penggunaan darurat (emergency use authorization/EUA) vaksin Covid-19 Sinovac.
Selain itu, Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga mengeluarkan fatwa bahwa vaksin asal Tiongkok, China Coronavax tersebut hukumnya suci dan halal.
BPOM Beri Izin Darurat Penggunaan Vaksin Sinovac, Efek Samping Bersifat Ringan Hingga Sedang
Badan Pengawas Obat dan Makanan itu resmi memberikan persetujuan penggunaan dalam kondisi emergency untuk vaksin Covid-19 yang pertama kali kepada vaksin Corona vax, Senin (11/1/2021.
Kepala BPOM Penny Lukito mengumumkan hal itu dalam konferensi pers daring, Senin (11/1/2021).
Penny mengatakan, izin penggunaan darurat ini diberikan setelah BPOM mengkaji hasil uji klinis tahap III vaskin yang dilakukan di Bandung.
Selain itu, BPOM juga mengkaji hasil uji klinis vaksin Sinovac yang dilakukan di Turki dan Brasil.
Berdasarkan analisis terhadap hasil uji klinis, BPOM memastikan bahwa vaksin Covid-19 asal Sinovac aman.
"Secara keseluruhan menunjukkan vaksin corona vax aman dengan kejadian efek samping yang ditimbulkan bersifat ringan hingga sedang," ujar Penny.
Selain melakukan analisis terhadap keamanan vaksin Sinovac, BPOM juga meneliti khasiat atau efikasi vaksin.
Hasilnya, vaksin Sinovac dinyatakan mampu membentuk antibodi di dalam tubuh dan mampumembunuh atau menetralkan virus (imunogenistias).
Penny mengatakan, hasil analisis terhadap uji klinis fase III di Bandung menunjukkan efikasi vaksin Sinovac sebesar 65,3 persen.
"Hasil tersebut sudah sesuai dengan persyaratan WHO di mana minimal efikasi vaksin adalah 50 persen," kata Penny.
Penny mengatakan, setelah EUA diberikan, pemantauan terus dilakukan untuk melihat efek samping vaksin dalam jangka panjang.
Pemerintah berencana menggelar vaksinasi Covid-19 pada Rabu (13/1/2021).
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menekankan, vaksinasi baru akan dilakukan jika izin penggunaan darurat vaksin sudah terbit.
"Pemerintah tidak akan mendahului persetujuan dari BPOM karena BPOM adalah badan independen yang secara scientific berhak untuk menentukan apakah vaksin ini layak atau tidak," kata Budi dalam konferensi pers yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, Senin (11/1/2021).
"Jadi sama sekali kita tidak akan melakukan vaksinasi sebelum memang approval dari BPOM itu keluar," tuturnya.
Secara terpisah, Presiden Joko Widodo menjamin vaksin yang akan digunakan aman lantaran telah melalui serangkaian proses pengujian.
"Sekali lagi ini saya tegaskan bahwa vaksinasi Covid-19 yang akan digunakan di Indonesia adalah vaksin yang telah diuji melalui penelitian di berbagai negara, terbukti aman," kata Jokowi saat memberikan sambutan virtual dalam HUT PDI-P ke-48, Minggu (10/1/2021).
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
Baca juga: Permintaan Terakhir Pramugari Sriwijaya Air ke Orang Tuanya: Tolong Bersihkan Rumah dan Persiapkan
Baca juga: Sulut Antisipasi Isu Krisis Pangan Buntut Pandemi Covid 19
Baca juga: Keluarga Kapten Didik Singkirkan Karangan Bunga Hingga Matikan TV, Berharap Pilot Masih Hidup
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Vaksinasi Tak Jamin 100 Persen Bebas Covid-19, Begini Penjelasan Pakar Imunisasi