News
Vilda Dibunuh Keluarganya Setelah Menolak akan Dinikahkan dengan Sepupu, Pacarnya Dipersekusi
Nasib tragis seorang wanita yang dibunuh setelah menolak untuk menikahi sepupunya.
Secara kuantitatif, masih terdapat penduduk miskin dan sulit mencari pekerjaan," kata dia dalam Dialog Nasional Peringatan Hari Dunia Antiperdagangan
Orang yang diadakan secara daring di Jakarta, Kamis (30/7/2020) dikutip Kompas.com.
Salah kasus yang cukup menyita perhatian perdagangan orang atau perdagangan manusia yakni yang dialami oleh Monika, warga Pontianak.
Dilansir dari Kompas.com, tahun 2018 lalu Monika (24), diperkenalkan dengan seorang perantara yang menjanjikan hidup bahagia sebagai istri seorang pria China.
Saat itu, perempuan asal Pontianak, Kalimantan Barat tersebut tak menyangka perkenalan itu menjadi awal 10 bulan kehidupan penuh derita.
Kala itu, Monika menerima uang sebesar Rp 17 juta untuk menikahi seorang pria China berusia 28 tahun.
Namun, dia mengklaim pria tersebut selalu menyiksanya saat menolak untuk berhubungan seks.
Sementara sang ibu mertua selalu melecehkannya secara verbal maupun fisik selama dia tinggal di kediaman pria tersebut di provinsi Hebei, 122 kilometer dari Beijing.
China, Monika Dijual Hingga Alami Kekerasan, Kabur Setelah Kuasai Bahasa China - Halaman 2 - Banjarmasin Post" />
Monika yang bertubuh kecil dan berambut lurus ini adalah satu dari 29 perempuan Indonesia yang menjadi korban jaringan perdagangan manusia di China.
Mereka diiming-imingi hidup nyaman tetapi kemudian dipaksa menikah atau bekerja tanpa bayaran di negeri Tirai Bambu itu.
Monika kini mengenang potongan kehidupan yang sekarang berusaha dia lupakan itu.
Perempuan yang hanya sempat mencicipi pendidikan hingga SMP itu tak bisa berbahasa Inggris atau China.
Satu-satunya bahasa yang dia ketahui hanyalah bahasa Indonesia.
"Si perantara mengatakan saya akan hidup enak di China. Saya bisa mengirim uang untuk orangtua saya dan suami saya akan memberikan pinjaman," kenangnya.