Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Kecelakaan

Setyani Ditabrak Kereta Buru-buru Pulang Lupa Kompor Tak Dimatikan, Terpental, Tak Dengar Ada Kereta

Seorang perempuan tewas ditabrak kereta di Pohgajih, Kecamatan Selorejo. Setyani meninggal setelah terpental beberapa meter dari lokasi tabrakan.

Editor: Frandi Piring
surya.co.id/imam taufiq
Setyani Ditabrak Kereta Buru-buru Pulang Lupa Kompor Tak Dimatikan di Pohgajih, Selorejo. 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Nasib tragis Setyani (53), perempuan warga Desa Pohgajih, Kecamatan Selorejo tewas ditabrak kereta api.

Buru-buru pulang untuk memeriksa masakannya di atas kompor, Setyani disambar kereta api (KA) barang yang melintas, Kamis (7/1/2021) siang.

Setyani terpental beberapa meter dari rel yang diseberanginya, karena saat itu ada KA melaju kencang.

Ironisnya, kejadian itu dialami hanya sekitar 40 meter dari rumahnya sendiri.

Belum diketahui penyebabnya namun polisi menduga korban tidak menyadari ada KA sedang melintas dari arah kanannya, atau arah Kota Blitar.

"Apalagi korban berjalan kaki dan rumahnya tak jauh dari perlintasan KA itu.

(Foto: Setyani Ditabrak Kereta Buru-buru Pulang Lupa Kompor Tak Dimatikan di Pohgajih, Selorejo.surya.co.id/imam taufiq)

Mestinya, korban juga hafal dengan jadwal KA melintas," ujar Kapolsek Selorejo, AKP Edy Sumartono.

Dari keterangan warga sekitar, sebelumnya korban baru kembali dari membeli bumbu dapur di sebuah toko yang berada di seberang rel KA yang tanpa pintu.

Korban juga membeli bumbu masak karena ternyata ia diketahui meninggalkan masakan di atas kompor yang masih menyala.

Korban mendadak pulang dengan langkah terburu-buru karena teringat meninggalkan masakan yang masih di atas kompor.

"Entah karena terburu-buru akibat meninggalkan masakan di rumahnya, atau ada penyebab lain, itu masih kami selidiki," papar Edy.

Kejadian itu membuat warga heran karena korban sampai tidak mendengar suara KA yang datang dari arah kanannya.

Dan tak disangka, setelah beli bumbu korban harus kehilangan nyawa dengan luka parah di kepalanya.

Kejadian Serupa

Nahas, RH (40), tewas tertabrak kereta api di pintu perlintasan kereta api Jalan RH Panji RT 01 RW 04, Bojonggede, Kabupaten Bogor, Minggu (27/12/2020).

RH (40) beralamat di Jalan WR Jati Timur II B RT 09 RW 04, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan.

Korban RH tewas di tempat setelah terseret kereta api.

Seorang perempuan tertabrak kereta api di pintu perlintasan Jalan RH Panji RT 01/04, Bojonggede, Kabupaten Bogor pada Minggu (27/12/2020).

Bhabinkamtibmas Desa Bojonggede, Aipda Sodikin mengatakan bahwa kejadian korban tewas tertabrak kereta api tersebut setelah Ashar.

"Menurut keterangan saksi sekira jam 15.12 WIB, pada saat menjaga lintasan kereta melihat korban hendak menyebrang pintu lintasan kereta.

"Selanjutnya, ada yang memperingatkan korban bahwa akan ada dua kereta yang akan melintas kemudian kereta pertama telah melintas," ujarnya.

"Korban terlihat menoleh ke kiri dan ke kanan hendak menyebrang pintu lintasan.

Kemudian ada yang memperingatkan korban bahwa akan ada satu lagi kereta yang akan melintas kemudian saat kereta jurusan Bogor-Jakarta Kota dengan Nomor lambung : KA 1169 melintas,

korban terserempet kereta dan terseret sekira Jarak 15 meter dari pintu lintasan dan meninggal dunia di tempat," sambungnya.

Lebih lanjut, Sodikin mengatakan bahwa atas kejadian tersebut ditemukan identitas diri korban.

"Barang bukti 1 buah dompet yang berisi 1 buah KTP milik korban," jelasnya.

Selain itu, Sodikin menjelaskan bahwa saat ini korban telah dibawa ke rumah sakit di Kota Bogor. "Untuk korban sudah dibawa ke Rumah Sakit Bhayangkara Kota Bogor," tandasnya.

Di tempat terpisah, pengendara motor bernama Dwi Apriyanto meregang nyawa lantaran berbenturan dengan mobil

yang dikendarai oleh MAH di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi, Sabtu (26/12/2020).

Ada pun hal yang memicu terjadinya kecelakaan maut tersebut lantaran MAH berkendara sambil melawan arah

sehingga kendaraannya menghantam korban pada pukul 01.30 WIB.

Akibatnya, kaki kiri korban putus, tangan dan kaki kanan patah dan terdapat luka parah di bagian kepala.

Meski sempat dibawa ke RS Ananda, Dwi dinyatakan meninggal di pagi harinya.

Pria berinisial MAH (29), pengendara mobil Toyota Calya bernomor polisi B 2038 PKK yang menabrak pengendara motor Dwi Apriyanto (32) hingga tewas, ternyata tak memiliki SIM A.

"Saat kami periksa, SIM-nya tidak ada," singkat Kanit Laka Lantas Polres Metro Bekasi Kota, AKP Farida saat dikonfirmasi, Minggu (27/12/2020).

Farida mengatakan MAH juga mengaku kehilangan data diri berupa KTP dan STNK mobil saat insiden terjadi pada Sabtu (26/12/2020) dini hari lalu.

"STNK dan KTP-nya berdasarkan pengakuan pengemudi, hilang di TKP," ujarnya.

MAH yang kala itu berkendara sambil melawan arah, mengaku kepada polisi bahwa dirinya tak mengetahui kondisi lalu lintas di Jalan I Gusti Ngurah Rai, Bekasi Barat.

"Dugaanya pelaku tidak mabuk, dia melawan arus karena tidak mengetahui situasi jalan," tutur Farida.

Saat ini, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap pelaku yang saat itu membawa 4 penumpang lainnya.

Tautan:

Artikel ini telah tayang di surya.co.id dengan judul Pulang untuk Memeriksa Masakan, Perempuan di Blitar Terpelanting Diterjang KA,

https://surabaya.tribunnews.com/2021/01/07/pulang-untuk-memeriksa-masakan-perempuan-di-blitar-terpelanting-diterjang-ka?_ga=2.159774781.1230039588.1609712447-2070046167.1602802769.

Sumber: Surya
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved