Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Berita Bitung

Wali Kota Bitung Terpilih Maurits Mantiri Sebut Main Aman di Pilkada, Ada Istilah 'Dua Kaki'

Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM, bicara terkait perubahan paradigma dan mainset baru untuk meninggalkan cara lama ke cara b

Penulis: Christian_Wayongkere | Editor:
christian wayongkere/tribun manado
FOTO KOLASE- Maurits Mantiri, Wali Kota Bitung Terpilih 

TRIBUNMANADO.CO.ID, BITUNG - Ketua DPC PDI Perjuangan Kota Bitung Ir Maurits Mantiri MM, bicara terkait perubahan paradigma dan mainset baru untuk meninggalkan cara lama ke cara baru.
Dihubungkan dengan politik. 

Di Politik harus berubah tinggalkan metode lama. 

“Apalagi bicarakan tentang dulu orang yang mendua kaki, tidak masalah karena tidak ketahuan.  Sekarang CCTV dan rekam digital ada dimana-mana, tadi dengan si A lima menit kemudian ke B. Itu berarti dia berbohong, diketahui lewat kecanggihan teknologi,” kata Maurits yang juga Wakil Walikota Bitung.

Menurut Wali kota Bitung terpilih ini, istilah dua kaki, sangat lekat dengan dukungan orang kepada calon saat momentum pilkada maupun pileg. 

Ada orang bahkan kelompok, menyatakan dukungan ke calon A. Beberapa saat kemudian juga menyatakan dukungan ke calon B.

Maurits Mantiri dan Hengky Honandar
Maurits Mantiri dan Hengky Honandar (Istimewa)

Dengan kata lain tidak ada ketegasan dan komitmen dalam mendukung calon.

Kondisi itu kerat nampak pad kontestasi Pilkada pemilihan walikota dan wakil walikota Bitung terpilih 2020.

Dari kacamata di lapangan, banyak tokoh masyarakat, publik figur hingga para pejabat di lingkungan pemerintahan melakukan hal ini.

Bahkan ada yang terang-terangan dan silent alias main belakang.
Maurits yang juga Wali kota Bitung terpilih hasil Pilkada 2020,yang berpasangan dengan Hengky Honandar sebagai wakil walikota menjumpai dan melihat pola dua kaki dalam kontestasi Pilkada yang baru saja lewat.

“Tinggal lah pola-pola seperti ini, belum berpindah masih kukuh di era 0.0. Naiklah sedikit ke atas 3.0 sudah bagus,” pesannya.

Dia juga menyentil dalam era kepemimpinannya nanti dengan sang wakil walikota, terkait diskriminasi politik karena perbedaan warna dalam konteks penyaluran bantuan tidak akan terjadi.

Tidak akan ada lagi yang namanya pendukung biru tidak akan terima bantuan di era kepemimpinan merah, begitu sebaliknya.

Karena menurut Maurits yang namanya bantuan sosial seperti BLT, bansos, PKH dan lainya berasal dari pemerintah pusat.

Ir Maurits Mantiri MM Wakil Walikota Bitung,
Ir Maurits Mantiri MM Wakil Walikota Bitung, (tribunmanado.co.id/Christian Wayongkere)

Diberi ke warga yang benar mebutuhkan.

Hengky Honandar SE Wakil Walikota Bitung terpilih menambahkan, meski sudah menang tak mau sesumber apalagi larut dalam eforia kemenangan.

Agar kemenangan ini menjadi paripurna, Maurits bilang dan mengajak warga, pendukung, relawan, simpatisan dan partai politik untuk bersabar.

“Istilah kemenangan, nanti setelah penetapan KPU,” kata Hengky.

Sambil menunggu tahapan penetapan dari KPU, Maurits yang disodorkan pertanyaan terkait seberapa penting rekonsiliasi dia bolang itu penting.

“Rekonsiliasi demi kepentingan rakyat,” tambahnya.

Dikutip dari Kamus besar bahasa Indonesia ( KBBI ), rekonsiliasi adalah perbuatan memulihkan hubungan persahabatan ke keadaan semula atau perbuatan menyelesaikan perbedaan.

Beberapa hari setelah pemilihan, sejumlah kontestan langsung memberikan ucapan selamat kepada Maurits Hengky.

Calon wakil walikota Martin Tumbelaka (MDT) menjadi yang pertama beri selamat secara langsung, didamping jajaran pengurus DKP dan DPP PKPI menyambangi Maurits dan Hengky di tempat berbeda.

Daniel sapaan MDT, berpasangam dengan Maximiliaan Jonas Lomban diusul partai Nasdem, PKP Indonesia dan Demokrat.

Kemudian disusul dengan paslon Victorine Lengkong – Gunawan Pontoh.
Paslon ini diusul partai Golkar dan PAN.

Meski sempat diterpa isu dukungan dari DPD Golkar Bitung tidak maksimal, namum hal itu dibantah Orin sapaan sang calon walikota.

Kontestasi Pilkada pemilihan Wali kota dan wakil walikota Bitung telah usai.
9 Desember 2020, 116.362 warga Kota Bitung di 69 kelurahan yang ada di 8 Kecamatan mencoblos di 583 tempat pemungutan suara.

Edisi pilkada kali ini terbilang berbeda dari biasanya, karena berlangsung di tengah pandemi covid 19.

Sehingga mewajibkan baik penyelenggara dan pemilih menerapkan protokol kesehatan.

Hasilnya berdasarkan surat keputusan penetapan rekapitulasi hasil perhitungan suara pemilihan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bitung Nomor: 400/PL.02.6-Kpt/7172/Kota/XII/2020.

Di lantai 8 Hotel Fave Bitung Senin (14/12), pasangan calon (paslon) Maximiliaan Jonas Lomban–Martin D Tumbelaka meraih 37.770 suara.

Paslon Victorine Lengkong-Gunawan Pontoh meraih 8.831 suara dan paslon Ir Maurits Mantiri MM - Hengky Honandar SE meraih 67.308 suara.

Dengan hasil itu kontestan Maurtis – Hengky tampil sebagai jawara, dan memupus ambisi MJL (Max Lomban) untuk melanjut kepemimpinan 2 periode.

Secara de facto paslon yang di usul PDI Perjuangan, Perindo, Gerindra dan didukung partai PPP, PSI dan PKB sebagai walikota dan wakil walikota Bitung yang baru.(crz)
 

Sumber: Tribun Manado
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved