Virus Corona di Indonesia
Update Virus Corona di Indonesia, Kasus Tembus 797 Ribu Orang, Bertambah 9.321 Positif
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui soal data jumlah pasien positif corona di Indonesia, pada Kamis (7/1/2021).
TRIBUNMANADO.CO.ID - Update terkini penanganan covid-19 kembali disampaikan oleh Pemerintah.
Pemerintah melalui Satuan Tugas Penanganan Covid-19 memperbarui soal data jumlah pasien positif corona di Indonesia, pada Kamis (7/1/2021).
Dilihat dari data di situs resmi covid19.go.id, pasien terkonfirmasi sebanyak 9.321 orang, sehingga total kasus positif Covid-19 sebanyak 797.723 orang.
Angka tambahan ini seperti diketahui meningkat ketimbang pada hari Rabu kemarin, yang mencapai 8.854 kasus.
Pada Kamis ini, merupakan rekor terbaru penambahan tertinggi kasus Covid-19 di Indonesia.
Data tersebut juga menunjukkan penambahan pasien sembuh mencapai 6.924 orang.
Adapun total pasien sembuh secara keseluruhan sebanyak 659.437 orang.
Sementara jumlah yang meninggal dunia menjadi 23.520 orang setelah ada penambahan kasus meninggal hari ini sebanyak 224 orang.
Jumlah Suspek yang dipantau per hari ini tercatat sebanyak 68.753 orang. Adapun spesimen yang diperiksa hari ini sebesar 68.019 spesimen.
Seperti diketahui, pada Rabu (6/1/2020) kemarin, kasus positif Covid-19 total sebanyak 788.402 kasus.
Sementara, jumlah pasien sudah sembuh menjadi 652.513 orang. Adapun total pasien meninggal dunia sejumlah 23.296 orang.
CoronaVac Tiba di Sulut, Nakes Berharap Tak Menjadi Senjata Terakhir Pemerintah
Vaksin jenis CoronaVac buatan perusahaan farmasi asal Cina, Sinovac telah tiba di Sulawesi Utara, Selasa (5/1/2021).
Menurut keterangan Juru Bicara Satgas Covid-19 dr Steavan Dandel, sebanyak 22.104 sumber daya manusia kesehatan (SDMK) akan menerima vaksin ini di tahap I yang akan dimulai pada 14 Januari 2021.
Dokter Jacob Pajan, selaku salah satu tenaga kesehatan (nakes) di RSUP Prof. Kandouw mengaku senang turut mendapatkan giliran pertama.
Hal ini dikarenakan nakes sebagai garda terdepan dianggap harus memiliki senjata ampuh terlebih dahulu untuk melawan Covid-19 agar bisa menangani pasien.
Meski vaksin ini sempat mendapatkan kontroversi terkait keakuratannya yang masih diragukan dalam memberantas virus corona penyebab penyakit Covid-19, Jacob mengaku menaruh kepercayaan sepenuhnya kepada pemerintah.
CoronaVac sendiri merupakan vaksin asal Cina yang ditolak banyak Negara karena belum menjalani proses uji klinis tahap terakhir.
Selain itu, akurasinya dinilai hanya sekitar 60-70 persen ampuh melawan virus SARS-CoV-2
“Pada dasarnya vaksin jika sudah ada harus langsung diberikan. Pasti pemerintah sudah punya alasan sendiri jadi kita percaya aja sama pemerintah karena sudah dibeli dengan harga ratusan juta, pasti tidak sembarangan,” kata Jacob saat dikonfirmasi, Rabu (6/1/2021).
Namun Jacob berharap vaksin ini tidak menjadi senjata terakhir bagi pemerintah.
Sosialisasi penerapan 3M (Mencuci tangan, Memakai masker, dan Menjaga jarak) serta 3T (testing, tracing, treatment) tetap harus dijalankan karena ditakutkan vaksin yang diberi belum berkhasiat 100 persen.
Namun Jacob tetap tak menutup harapan bahwa dengan adanya vaksin, hidup bisa kembali normal dan pandemi Covid-19 bisa segera berakhir.
“Kita sudah terlalu lama menghadapi pandemi ini, sudah satu tahun lebih kan. Kasihan juga masyarakat yang tidak bisa bekerja karena pandemi,” tutup Jacob.(*)
BERITA TERKINI TRIBUNMANADO:
Baca juga: Diamalkan Nabi Ibrahim dan Nabi Ismail, Berikut Doa Agar Negeri Tentram dan Damai
Baca juga: Fitur Baru WhatsApp Kini Bisa Login dari Banyak HP, Bukan Scan QR Code, Tanpa Perlu Logout
Baca juga: Polda Sulut Bersama TNI Siap Kawal Vaksinasi, Kabid Humas Imbau Tetap Terapkan Protokol Kesehatan
SUBSCRIBE YOUTUBE TRIBUNMANADO OFFICIAL:
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Tembus Rekor Baru! Penambahan 9.321 Kasus Covid-19 Pada 7 Januari, Total 797 Ribu Orang,
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/manado/foto/bank/originals/ilustrasi-virus-corona-324234.jpg)