Kabar Duka
Tak Ada Tangis, Betapa Tegarnya Elly Lasut dan Hillary Melepas Kepergian Telly Tjanggulung
Begitu Elly, demikian pula sang putri semata wayang, Hillary. Sama, tak ada tangisan di sisi sang ibunda.
Penulis: Fernando_Lumowa | Editor: Indry Panigoro
TRIBUNMANADO.CO.ID - Elly Engelbert Lasut begitu tenang.
Dengan setia ia mendampingi jenazah sang istri, Telly Tjanggulung.
Bupati Kepulauan Talaud, Sulawesi Utara ( Sulut ) itu lebih banyak diam.
Tangannya lebih banyak terkunci di depan dada. Nafasnya pelan.
Kadang merenung. Tatapannya jauh ke depan tapi tidak kosong. Meski tampak gurat lelah di wajah, ia tetap gagah.
Ia selalu membalas salam pelayat yang datang. Senyum selalu ia lepaskan. Sesuatu yang tidak mudah dilakoni pribadi yang tengah kehilangan orang yang dikasihi.
Begitu Elly, demikian pula sang putri semata wayang, Hillary. Sama, tak ada tangisan di sisi sang ibunda.
Batin mereka mungkin menangis. Mungkin keduanya tak ingin Telly tahu, betapa beratnya melepas kepergian sang istri dan ibunda.
Baca juga: Gubernur Olly Dondokambey Melayat ke Rumah Duka Almarhumah Telly Tjanggulung
Hillary lebih banyak menggelayut di peti sang ibu. Ia lebih sering menatap wajah sang ibu. Wajah yang kaku. Tak lagi bisa membalas tawanya.
Kadang, Hill menyapu pipi dan kening ibu sembari mendekatkan wajahnya. Mungkin saja ia membisikkan sesuatu.
Kadang juga, ia menggenggam tangan Telly yang terkunci. Tangan yang telah merawat, mengasuh dan membesarkannya penuh cinta kasih.
Ayah anak itu tegar. Mereka tidak menangis tapi kita hanya bisa mereka-reka apa yang ada di benak keduanya.
Baik Elly maupun Hillary berupaya menyambut setiap pelayat dengan senyum. Ajakan untuk berfoto dipenuhi mereka sebisa mungkin.
Jenazah Telly disemayamkan di rumah duka, kediaman keluarga Lasut-Tjanggulung, Jalan WZ Yohanes, Bumi Nyiur, Wanea Manado.
Keluarga meminta izin ke Wali Kota Manado untuk bisa menyemayamkan jenazah selama tiga hari.