Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jokowi: Indonesia Berpotensi Lockdown Jika Penyebaran Covid-19 Tak Terbendung

Mula-mula, Jokowi meminta semua pihak untuk bekerja keras dan mati-matian dalam mengurangi dan menghentikan dampak pandemi

Editor: Finneke Wolajan
Tribunnews
Presiden Joko Widodo (Jokowi) 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Indonesia bisa saja lockdown sebagai akibat dari pandemi Covid-19 yang belum kunjung membaik.

Presiden Joko Widodo menyinggung soal ini.

Jokowi menyampaikan ini saat berbicara dalam rapat terbatas bersama menteri dan gubernur yang disiarkan dalan live Instagram Sekretariat Presiden, Rabu (6/1/2021).

Mula-mula, Jokowi meminta semua pihak untuk bekerja keras dan mati-matian dalam mengurangi dan menghentikan dampak pandemi.

Setelah itu, dia menyinggung perihal survei terakhir yang dilakukan pemerintah.

Survei menunjukkan, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan semakin menurun.

"Kaitannya memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan itu turun.

Sebab itu saya minta Komite dan Satgas agar ini diberikan tekanan lagi kepada komunikasi publik yang baik lewat televisi," ujar Jokowi.

Jokowi meminta ada pernyataan pengingat dan penegasan bahwa pelaksanaan 3M itu sangat penting dan harus terus dilakukan.

Jokowi mengingatkan pula agar disiplin menjalankan protokol kesehatan 3M itu jangan sampai berkurang.

Mantan Gubernur DKI Jakarta itu pun mengingatkan saat ini sejumlah kota di mancanegara kembali menerapkan lockdown.

"Dua hari lalu London lockdown, Tokyo juga sama. Bangkok yang dekat kita juga lockdown.

Terakhir, kemarin bukan hanya London saja tapi Inggris juga (lockdown)," ungkap Jokowi.

Jokowi Siap Jadi yang Pertama Disuntik Vaksin, Setelah Izin BPOM Terbit

Presiden Joko Widodo menyatakan kembali dirinya akan menjadi orang Indonesia pertama yang divaksin Covid-19.

Vaksinasi rencananya mulai dilakukan pada minggu kedua Januari 2021 atau pekan depan.

"Insya Allah nanti minggu depan ini dimulai, sudah dimulai disuntik vaksin. Nanti yang pertama kali disuntik saya," kata Jokowi dalam acara pemberian bantuan modal kerja di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (6/1/2021).

Petugas menurunkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang baru saja datang dari Beijing di Bandara Internasional Jakarta di Tangerang.
Petugas menurunkan 1,2 juta dosis vaksin Covid-19 buatan Sinovac yang baru saja datang dari Beijing di Bandara Internasional Jakarta di Tangerang. (Biro Pers Setpres / AFP)

Kendati demikian, kata Jokowi, pelaksanaan vaksinasi masih menunggu izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Jika izin itu sudah terbit, vaksin pertama kali akan disuntikkan ke Jokowi.

Setelahnya, vaksin diberikan kepada para tenaga medis.

"Kita harapkan nanti (EUA) minggu ini atau minggu depan keluar, setelah itu mungkin sehari atau dua hari setelah itu langsung saya disuntik yang pertama vaksinnya," ujar Jokowi.

"Kemudian dokter dan perawat, kemudian seluruh masyarakat," tuturnya.

Jokowi menyebutkan, dirinya ingin membuktikan keamanan vaksin Covid-19.

Oleh karena itu, sejak awal ia mengatakan bakal jadi orang Indonesia pertama yang divaksin.

Menurut Jokowi, keamanan vaksin dibuktikan dari proses uji klinis yang tidak hanya dilakukan sekali dua kali, tetapi berulang kali.

Dengan berjalannya program vaksinasi, Jokowi berharap situasi segera kembali normal.

Namun demikian, ia menyebut bahwa butuh waktu yang tidak sebentar untuk menyuntik 70 persen atau 182 juta penduduk Indonesia.

"Kita akan kerja terus, kita berharap nanti kurang lebih selama satu tahun itu bisa kita selesaikan," katanya.

Artikel ini telah  tayang di Kontan.id dengan judul Jokowi ingatkan Indonesia berpotensi lockdown bila penyebaran Covid-19 tak terbendung

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Jokowi: Setelah Izin BPOM Terbit, Saya yang Pertama Disuntik Vaksin"

Sumber: Kontan
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved