Belum Dilantik Wali Kota Bitung, Maurits : Kaget Dengar Beredar di Publik Draf 'Kabinet' Ini Namanya

Disentil apakah pihaknya sudah melakukan perencanaan penyusunan kabinet, dengan tegas dia bilang belum.
Apalagi saat ini transisi perpindahan tahun anggaran dan kepemimpinan yang baru.

Diapun menjelaskan kalau pihaknya harus menghormati walikota yang saat ini sementara menjabat. 
Karena roda pemerintahan saat ini masih Wali kota Maximiliaan Jonas Lomban dan Wakil walikota Ir Maurits Mantiri MM.

“Harus saling menghormati dan masih terlalu pagi kita membahas hal ini karena kami sendiri terus focus pada penanggulangan bencana covid,” kata Mantiri dengan nada sedikit keras.

Di tempat terpisah pemerhati pemerintahan Bitung Muzakir Boven menilai terlepas dari benar tidaknya draf kabinet yang beredar, komposisi itu sudah proposional.

Karena dipadu pejabat senior dan muda, yang punya kompetensi dan keahlian di bidangnya.

“Kita tunggu saja waktunya. Kan mereka (MMHH) jika dilihat dari periodisasi akan selesai pada 30 April 2021,” kata Boven.

Dia juga melihat dalam aturan dan ketentuan mengatur kepala daerah yang baru sampai 6 bulan setelah dilantik tidak boleh melakukan perombakan kabinet.

“Dimungkinkan untuk mengisi jabatan lowong, misalnya ada pejabat pensiun tapi statusnya masih Plt dan akan difinitif 6 bulan kemudian,” tandasnya.

Adapun dari informasi yang dirangkum, rencana penetapan Walikota dan wakil walikota Bitung terpilih akhir Januari 2021.

Seperti diketahui, kontestasi Pilkada pemilihan Walikota dan wakil walikota Bitung terpilih tahun 2020 mengantarkan Ir Maurtis Mantiri MM dan Hengky Honandar SE berhasil meraup 67.308 atau 59 persen.

Disusul paslon nomor nomor urut 1 Maximiliaan Jonas Lomban (MJL) - Martin D Tumbelaka (MDT) 37.770 suara atau 33 persen.

Paslon urut 2 Victorine Lengkong - Gunawan Pontoh (Orin - Gunawan) 8.831 suara atau 8 persen.
Dengan total suara sah 113.909 dan suara tidak sah 2.453.(crz)