Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Info Militer

Setelah 75 Tahun, Jepang Akhirnya Memutuskan Perkuat Kembali Militer, Bangun Jet Tempur Godzilla

Sekutu yang berjanji untuk menjaga teritori Jepang selamanya, Amerika Serikat, cukup tidak bisa diandalkan di tahun 2020 ini.

Editor: Rizali Posumah
Net
FX Godzila, Jet Tempur masa depan yang tengah dibangun oleh Jepang untuk memperkuat militernya. 

Pemerintah akan meneruskan program F-X meskipun belum sepenuhnya disahkan dan belum diberi komitmen seutuhnya.

Lockheed Martin akan ikut dalam program ini, membekingin Mitsubishi Heavy Industries (MHI) dalam seluruh pengembangan F-X seperti disampaikan pada 18 Desember lalu.

Namun tidak hanya Lockheed Martin, perusahaan lain dari AS dan Inggris akan membantu propolsi dan sistem avionik pesawat tersebut.

F-X akan memiliki teknologi yang serupa dengan program jet tempur British Tempest, yang memiliki waktu persiapan masuk dalam pasukan Inggris hampir sama dengan Jepang kali ini.

Lockheed Martin atau musuh abadinya Boeing selalu menjadi dua pihak yang dipilih mendukung teknologi untuk membantu MHI.

Pasalnya Jepang bergantung pada AS untuk perlindungan.

Kontestan lain adalah BAE Systems.

Biaya pengembangan belum sepenuhnya diumumkan tapi bocor dari kantor berita Kyodo dan koran Tokyo Shimbun, setidaknya 1,2 triliun Yen sudah disiapkan Jepang.

Biaya itu jauh lebih banyak daripada biaya pengembangan jet tempur Korea Selatan KF-X, tapi sangat kecil dibandingkan dengan biaya militer AS tahun 2012 yang dipakai untuk membangun F-35.

Masalahnya, Jepang dilaporkan membangun hanya 90 unit F-X saja, sehingga biaya per pesawat sangatlah mahal, bahkan walaupun beberapa dari itu merupakan hasil dari inflasi.

Mitsubishi X-2 Shinshin, generasi pendahulu jet tempur keenam Jepang

Produksi unit akan memakan biaya yang spektakuler, karena jet tempur itu akan besar dan pabriknya tidak akan segera mendapat keuntungan sebelum program selesai.

Jepang juga senang membangun pesawat dengan pelan (tidak efisien) untuk tetap membuat pabrik-pabrik bekerja.

Kementerian Pertahanan di Tokyo telah mendorong dan menyiapkan lebih dari 10 tahun untuk membangun jet tempur menggantikan jet tempur MHI F-2.

Pemerintah kemudian memutuskan di tahun 2018 untuk memprakarsai sendiri setelah mempertimbangkan memilih import langsung atau kolaborasi dengan program asing.

Sumber: Grid.ID
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved