Sulawesi Utara
Menuju Sulut Maju, Sejahtera dan Berkelanjutan

Jack Ma

Miliarder China Jack Ma Hilang Seusai Kritik Pemerintah, Perusahaan Diinvestigasi, Kekayaan Menyusut

pemerintah dan Partai Komunis China pimpinan Presiden China Xi Jinping memang alergi terhadap kritik.

Editor: Aldi Ponge
via Wikimedia Commons / Foundations World Economic Forum (CC BY 2.0)
Jack Ma Jack Ma 

TRIBUNMANADO.CO.ID - Miliarder dunia dan pendiri Alibaba, Jack Ma, hilang misterius setelah mengeluarkan kritik kepada pemerintah China.

Diketahui, pemerintah dan Partai Komunis China pimpinan Presiden China Xi Jinping memang alergi terhadap kritik.

Publikn pun khawatir kondisi Jack Ma .

Baca juga: Ramalan Zodiak Karier Besok Selasa 5 Januari 2021, Virgo Disarankan Tak Menyimpang, Pisces Kreatif

Baca juga: Ribuan Orang Masih Mengantre di Beijing untuk Mendapat Suntikan Vaksin Covid-19

Berikut fakta-fakta kabar menghilangnya Jack Ma seperti dirangkum Tribunnews.com, Senin (4/1/2021) :

Absen di acara reality show

Absennya Jack Ma dimulai saat dirinya tidak hadir di babak final program reality show-nya, Africa's Business Heroes, di mana dia menjadi juri.

Tak hanya menghilang, foto-fotonya juga dihapus dari situs web acara tersebut, lapor media Inggris The Telegraph.

Dilansir dari News 18 pada Senin (4/1/2021), Jack Ma termasuk orang yang vokal mengkritik Pemerintah China.

Financial Times memberitakan, absennya Ma dari final yang dihelat November terjadi setelah dia berbicara dalam sebuah forum di Shanghai, 24 Oktober 2020.

“Sistem keuangan saat ini adalah warisan dari Era Industri,” kata Ma dalam pidatonya.

“Kita harus menyiapkan generasi baru dan generasi muda. Kita harus mereformasi sistem saat ini," tambahnya.

Kritik pemerintah dan bank di China

Saat itu, Jack Ma mengritik bank di China beroperasi layaknya rumah gadai, karena harus memberikan jaminan terkait dengan kredit.

Sementara regulasi perbankan yang berlaku dinilainya menghambat inovasi dan harus direformasi guna mendorong ekonomi, seperti dikutip dari KompasTekno, Senin (16/11/2020).

Pria berusia 56 tahun itu juga menyerukan reformasi sistem yang menurutnya telah menghambat inovasi bisnis. Dia menyamakan peraturan perbankan global dengan "klub orang tua".

Baca juga: Vaksin Covid-19 Menuju Sulut, Begini Tanggapan Dinkes Boltim Eko Marsidi Soal Pendistribusiannya

Baca juga: OD-SK Pimpin Rapat Perdana 2021, Berikut Poin Pentingnya

Desember lalu, otoritas "Negeri Panda" membuat kejutan dengan mengumumkan investigasi anti-monopoli terhadap perusahaan mantan guru sekolah tersebut.

Sumber: Tribunnews
Halaman 1/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved